3. Kemampuan Mengelola Emosi
Menurut pandangan teori kognitif Safaria, 2009, emosi lebih banyak ditentukan oleh hasil interpretasiindividu terhadap sebuah
peristiwa. Kita bisa memandang dan menginterpretasikan sebuah peristiwa dalam persepsi atau penilaian negatif, tidak menyenangkan,
menyengsarakan,menjengkelkan, mengecewakan, atau sebaliknya dalam persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang
indah, seseuatu yang mengharukan atau membahagiakan. Ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka perubahan fisiologis
kitapun menjadi lebih positif. Menurut
Yusuf Juantika 2009, kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan bersikap toleran terhadap frustasi, mampu
mengendalikan marah, dapat mengendalikan perilaku agresif yang merusak diri sendiri dan orang lain, memiliki kemampuan untuk
mengatasi stres dan dapat mengurangi perasaan cemas. Kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan memahami diri, mengelola
emosi, memanfaatkan emosi secara produktif, empati dan dapat membina hubungandengan orang lain sehingga seseorang lebih
mampuuntuk mengelola sifat-sifat negatif yang muncul dalam diri seseorang seperti kesepian dan murung, kurang menghargai sopan
santun, lebih mengikuti kemauan naluriah tanpa pertimbangan akal sehat dan agresif.
Menurut Wijokongko 1997 kemampuan mengelola emosi adalah suatu kekuatan yang dimiliki manusia untuk menguasa diri dan
memanfaatkannya untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. menurut Wijokongko kemampuan tersebut bersifat sembunyi dan
dimiliki oleh setiap orang. Kemampuan tersebut perlu untuk terus digali dan dikembangkan agar dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk mencapai kualitas hidup . kualitas hidup dimaksud adalah keseimbangan emosidan kesejahteraan hidup.
Dari uraian diatas disimpulkan bahwa kemampuan mengelola emosi adalah kemampuan untuk menangani perasaan, kapan
seseorang merasakan, dan bagaimana seseorang mengalami atau mengekspresikan emosinya agar bermanfaat dan dapat diterima secara
sosial.
4. Aspek-aspek Kemampuan Mengelola Emosi
Menurut Goleman 1999, aspek kemampuan mengelola emosi, meliputi:
a. Mengendalikan emosi Individu dengan keahlian mengendalikan emosi dapat menjaga
emosi. Individu dapat mengelola dan menyeimbangkan emosi yang terjadi didalam diri individu tersebut. selain itu juga remaja mampu
berfikir jernih dan tetap fokus walaupun berada didalam posisi tertekan.