Pengertian Keluarga Hakikat Keluarga

E. Karakeristik Perkembangan Anak.

1. Perkembangan kognitif

Menurut Piaget dalam Santrock, 2002 pada masa pertengahan dan anak-anak akhir berada dalam tahap operasional konkret. Hal ini berarti anak sudah mampu melakukan pengoperasian dengan mengubah tindakan secara mental dan memperlihatkan keterampilan-keterampilan konservasi. Penalaran secara logis menggantikan pemikiran intuitif, tetapi hanya keadaan-keadaan konkret, dan tidak abstrak. Menurut Erikson dalam Santrock, 2002 bahwa anak-anak dalam tahap ini banyak memperoleh pengalaman-pengalaman baru, tentang pengetahuan atau informasi dan keterampilan intelektual

2. Perkembangan sosioemosi

Dalam perkembangan psikososial anak-anak mengalami perkembangan pemahaman diri, perubahan-perubahan dalan gender,dan perkembangan moral yang menandai perkembangan anak-anak selama di sekolah dasar. Anak mulai membandingkan kemampuan mereka denga teman sebaya, jika mereka merasa tidak mampu mereka dapat menarik diri kedalam keluarga yang melindunginya. Oleh karena itu pada masa ini, dukungan sosial dari orang tua, teman sebaya, dan guru menjadi hal yang penting bagi anak. Papalia, Olds, dan Feldman, 2010. Anak-anak mempelajari perbedaan antara memiliki emosi dan mengungkapkannya. Mereka memperlajari apa yang membuat mereka marah, takut atau sedih, serta mempelajari emosi orang lain. Selain itu, mereka belajar menyesuaikan perilaku mereka dengan situasi dimana anak berada. Pengendalian emosi melibatkan usaha untuk mengontrol emosi dan perilaku. Eisenberg dalam Papalia dkk, 2010 Menurut Santrock 2002 bahwa dunia sosioemosi anak menjadi lebih kompleks, yaitu relasi keluarga, relasi teman-teman sebaya, dan lingkungan anak. sekolah dan relasi dengan para gurumerupakan aspek- aspek kehidupan anak yang semakin terstruktur. Keterampilan-keterampilan yang meningkat yaitu proses informasi sosial dan pengetahuan sosial. Selain itu, anak sadarorang lain memiliki suatu perspektif sosial yang disadari atas pemikiran orang itu, yang mungkin sama atau tidak dengan pikiran anak. akan tetapianak cenderung berfokus pada perspektifnya sendiri dan bukan mengkoordinasikan sudut pandang Santrock, 2002.

3. Perkembangan Relasi Keluarga

Ketika anak-anak memasuki masa pertengahan dan akhir, para orang tua hanya memberi sedikit waktunya untuk mereka, namun orangtua tetap menjadi pelaku sosialisasi yang sangat penting dalam kehidupan anak. orang tua bertugas memantau kehidupan anak-anak di luar keluarga, di sekolah, dan disekitar teman sebaya. Anak-anak harus belajar berhubungan dengan orang dewasa, dalam berinteraksi anak-anak melibatkan orientasi pengendalian dan prestasi yang lebih formal. Kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan sekolah Santrock, 2002 Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak, perkembangan kognitif anak-anak sudah semakin matang sehingga memungkinkan orangtua untuk bermuswarah dengan mereka tentang penolakan penyimpangan dan pengendalian perilaku mereka. orangtua mengarahkan tindakan-tindakan anak dan menerapkan disiplin, orangtua terus menjalankan pengawasan umum dan menggunakan kendali, meskipun anak diperbolehkan terlibat dalam pengaturan Santrock, 2002. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa masa pertengahan dan anak-anak akhir adalah dimana anak memasuki sekolah dasar. Usia mereka berkisar antara 6 sampai 11 tahun. Perkembangan kognitif anak pada usia ini memasuki tahap operasional konkret. Anak sudah mampu melakukan penalaran konkrit mengenai hal- hal disekitarnya dan yang dialami sehingga anak sudah mampu mempersepsikan seseorang berdasarkan pengalaman yang diterima orang tersebut.

F. Tugas-tugas Perkembangan Masa Usia Sekolah Dasar

Syamsu Yusuf dalam Sumanto, 2014 mengemukakan tahapan tugas perkembangan individu. Pada masa usia sekolah dasar disebut juga masa intelektual, atau masa keserasian bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Masa usia sekolah dasar terbagi menjadi dua, yaitu: a masa kelas-kelas rendah dan b masa kelas tinggi.