Anak dan perkembangan emosi keluarga broken home

1. Ciri-ciri pada masa kelas-kelas rendah 67-910 tahun:

Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri. Membandingkan dirinya dengan anak yang lain. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal dianggap tidak penting. Pada masa ini terutama usia 6-8 tahun anak menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

2. Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi 910111213 tahun.

Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. Amat tinggi rasa ingin tahu dan ingin belajar. menjelang akhir masaini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus. Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. Pada masa ini anak memandang nilai angka rapor sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk teman bermain bersama. Dalam permainan itu mereka suka tidak terikatlagi dengan aturan permainan tradisional yang sudah ada.

G. Broken Home a.

Pengertian Broken Home Broken home adalah sebagai kondisi keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun, damai, dan sejahtera karena sering terjadi keributan serta perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada perceraian. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat besar terutama bagi anak-anak, seperti anak menjadi murung, sedih yang berkepanjangan dan malu. Selain itu, anak juga kehilangan pegangan serta panutan dalam masa transisi menuju kedewasaan. Broken home merupakan kondisi dimana keluarga yang terdiri dari ayah, ibu tidak lagi bersatu. Anak dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Sinudarsono,2009 Menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia 2008. Keluarga berantakan adalah Keluarga yang tidak harmonis karena terputusnya hubungan komunikasi anak, suami dan istri di sebabkan oleh sesuatu hal. Keluarga berantakan adalah adanya kematian ayah dan ibu, perceraian diantara ayah dan ibu, hidup terpisah, poligami, perselingkuhan, keluarga yang diliputi konflik keras. Kartono, 2005 Berdasarkan pengertian broken home dari para ahli dapat disimpulkan bahwa broken home adalah keluarga yang berantakan akibat