Hak dan Kewajiban Abdi Dalem Keraton

26 adalah benar-benar abdi dalem Keraton Yogyakarta yang memahami segala adat dan peraturan Keraton. Abdi Dalem yang masih memiliki hubungan darah dengan Keraton akan mendapatkan gelar Raden. Untuk abdi dalem yang tidak memiliki hubungan darah dengan Keraton akan mendapatkan gelar dengan sebutan Mas Bekel, Mas Rono, dan Mas Lurah. Sudaryanto juga menyebutkan beberapa kewajiban sebagai abdi dalem keraton yang meliputi caos, presensi, dan mengikuti upacara adat.

5. Motivasi Menjadi Abdi dalem Keraton

Seseorang yang ingin menjadi abdi dalem keraton tentunya memiliki motivasi atau dorongan menjadi abdi dalem keraton. Menurut Sudaryanto 2005 motivasi seseorang menjadi abdi dalem keraton adalah berupa keinginan untuk mendapatkan ketentraman hidup dan mencari berkah.

C. Keraton Yogyakarta

1. Keraton Yogyakarta

Yogyakarta sebagai salah satu daerah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI mempunyai sejarah, peran, dan pengaruh yang kuat terhadap Bangsa Indonesia. Sejarah yang dimaksud adalah Yogyakarta merupakan satu- satunya swapraja, kerajaan zaman kolonial, yang berhasil dan konsisten mempertahankan diri dalam Negara Indonesia. Layaknya sebuah negara yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 merdeka, Yogyakarta mempunyai kepemimpinan tersendiri yang dikenal dengan kesultanan, wilayah, rakyat dan birokrasi pemerintahan, yang kemudian dikukuhkan sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta oleh perundang-undangan Republik Indonesia RI pada tanggal 17 Agustus 1945. Menurut Suwarno 1994 wilayah kekuasaannya meliputi wilayah Kasultanan dan Paku Alaman serta daerah enclave, Ngawen, Kotagede, dan Imogiri. Pasangan pemimpin pada saat itu adalah Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII sebagai kepala dan wakil kepala daerah. Periode jabatannya juga berbeda dengan daerah lain yang menetapkan pergantian kepala dan wakil kepala daerah setiap lima tahun sekali. Oleh karena itu, beberapa keunikan tersebut menjadi motivasi keberadaan Yogyakarta yang diistimewakan. Keraton Yogyakarta adalah pusat wilayah tempat kediaman Raja atau Sri Sultan beserta keluarganya. Tidak hanya raja dan keluarga saja tetapi juga para abdi dalem keraton. Para abdi dalem ini tinggal di lingkungan tempat-tempat yang berbeda. Menurut Suwarno 1994 Keraton Yogyakarta sendiri dibagi menjadi kediaman raja dan keluarga yaitu keraton. Kemudian menyusul lingkungan yang disebut Kutanagara atau yang kemudian disebut dengan Nagara atau Nagari. Di lingkungan wilayah ini, tinggal abdi dalem teras kerajaan yang menjalankan tugas atas perintah raja. Lingkungan luarnya disebut NagaraAgung yang merupakan tanah lungguh para abdi dalem yang tinggal di wilayah Nagari. Lingkungan paling luar disebut Mancanagara dan pasisiran pantai yang diperintah oleh para bupati yang ditunjuk oleh raja.