Konsep Diri Anak TINJAUAN PUSTAKA

34

G. Konsep Diri Anak Abdi Dalem Keraton

Jika kita membicarakan konsep diri maka kita akan dihadapkan pertanyaan- pertanyaan tentang diri kita, seperti “siapa saya?”, “apa peran saya dalam kehidudpan?”, “bagaimana nilai-nilai kehidupan yang saya anut?”, “apa cita-cita sa ya kelak?”, “bagaiamana pandangan orang tentang saya?”. Menurut Aritoteles 384-322 SM dalam Abdulkarim 2006 manusia merupakan makhluk sosial yang artinya pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul dengan manusia serta bermasyarakat. Hal tersebut mendasari konsep diri pada seseorang yang akan terbentuk melalui interaksi sosial dan konsep diri inilah yang akan mempengaruhi perilaku manusia, dimana pengertian tersebut sejalan dengan pengertian menurut John Kinch 1963 dalam Fitts 1971. Kemudian dalam konteks ini kita mempertanyakan apa yang disebut dengan konsep diri itu. Dalam penelitian ini konsep diri dijelaskan dengan beberapa teori yang sudah dijelaskan diatas. Oleh karena itu, peneliti mengambil kesimpulan berdasarkan beberapa teori yang sudah dijelaskan diatas bahwa gagasan tentang konsep diri mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang kepada dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita melihat konsep diri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang konsep diri, dan bagaimana kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri terbentuk melalui interaksi sosial dan konsep diri ini akan mempengaruhi perilaku manusia tersebut. 35 Dari fenomena-fenomena yang telah diuraikan peneliti pada latar belakang tentang anak abdi dalem keraton yang memilih mengabdi dan bekerja sebagai abdi dalem keraton di usia anak-anak serta lebih memilih membantu pekerjaan orang tua sebagai abdi dalem keraton daripada bermain dengan anak seusianya. Fenomena anak abdi dalem ini berbeda dengan anak pada umum yang lebih memilih bermain dengan teman sebaya daripada bekerja atau mengabdikan diri kepada Keraton di usianya yang masih anak-anak atau merasa lebih senang membantu pekerjaan orang tua sebagai abdi dalem keraton setelah pulang sekolah daripada bermain dengan teman-teman sebaya setelah pulang sekolah. Fenomena anak abdi dalem ini juga berbeda dengan teori-teori perkembangan sosio emosional masa anak-anak sehingga peneliti menganggap fenomena ini merupakan fenomena yang unik. Penelitian ini merumuskan satu permasalahan untuk dikaji, yakni apa konsep diri anak abdi dalem keraton. Berdasarkan teori-teori di atas mengenai pengertian konsep diri, pembentuk konsep diri, dan dampak konsep diri, maka dapat dirumuskan bahwa konsep diri anak abdi dalem keraton adalah gagasan tentang konsep diri anak yang mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian anak kepada dirinya sendiri yang terbentuk dari hasil interaksi sang anak dengan orang tua yaitu abdi dalem keraton dan lingkungannya yaitu lingkungan budaya jawa yang akan mempengaruhi perilaku anak.