Konsep Diri Anak Abdi Dalem Keraton

35 Dari fenomena-fenomena yang telah diuraikan peneliti pada latar belakang tentang anak abdi dalem keraton yang memilih mengabdi dan bekerja sebagai abdi dalem keraton di usia anak-anak serta lebih memilih membantu pekerjaan orang tua sebagai abdi dalem keraton daripada bermain dengan anak seusianya. Fenomena anak abdi dalem ini berbeda dengan anak pada umum yang lebih memilih bermain dengan teman sebaya daripada bekerja atau mengabdikan diri kepada Keraton di usianya yang masih anak-anak atau merasa lebih senang membantu pekerjaan orang tua sebagai abdi dalem keraton setelah pulang sekolah daripada bermain dengan teman-teman sebaya setelah pulang sekolah. Fenomena anak abdi dalem ini juga berbeda dengan teori-teori perkembangan sosio emosional masa anak-anak sehingga peneliti menganggap fenomena ini merupakan fenomena yang unik. Penelitian ini merumuskan satu permasalahan untuk dikaji, yakni apa konsep diri anak abdi dalem keraton. Berdasarkan teori-teori di atas mengenai pengertian konsep diri, pembentuk konsep diri, dan dampak konsep diri, maka dapat dirumuskan bahwa konsep diri anak abdi dalem keraton adalah gagasan tentang konsep diri anak yang mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian anak kepada dirinya sendiri yang terbentuk dari hasil interaksi sang anak dengan orang tua yaitu abdi dalem keraton dan lingkungannya yaitu lingkungan budaya jawa yang akan mempengaruhi perilaku anak. 36

BAB III Metode Penelitian

A. Paradigma Penelitian Kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif untuk menghasilkan dan pengolahan data yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip wawancara dan perilaku-perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif adalah proses pencarian data untuk memahami masalah sosial yang didasari pada penelitian yang menyeluruh dibentuk oleh kata-kata, dan diperoleh dari situasi yang alamiah. Penelitian kualitatif didefinisikan secara beragam sesuai dengan sudut pandang yang dipakai oleh para ahli. Bogdan dan Taylor Moleong, 2007 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang diamati. Definisi tersebut lebih menitik beratkan pada jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian yakni data deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif dan berupaya menggali makna dari suatu fenomena. Hal ini hampir sama dengan yang dikatakan Matthew B. Milees dan A. Michael hubertman M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, 2012, dalam Pika dkk, 2009 yang mengatakan bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan aspek proses mendapatkan data melalui kontak secara intensif dalam situasi sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 Pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha memahami subjek dari kerangka berpikirnya sendiri. Dengan demikian, yang penting adalah pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan partisipan Poerwandari, 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri anak abdi dalem keraton Yogyakarta. Peneliti akan menggali penghayatan subjek terhadap usahanya dalam menjelaskan gambaran tentang dirinya. Menurut Poerwandari 2007 untuk mendapatkan pemahaman mendalam dan khususnya atas suatu fenomena serta untuk memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk yang subjektif, maka pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang paling sesuai untuk digunakan. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini tidak kaku. Penelitian kualitatif sifatnya fleksibel, dalam arti kesesuaiannya tergantung dari tujuan setiap penelitian. Walaupun demikian selalu ada pedoman untuk diikuti, tapi bukan aturan yang mati Cassel Symon, 1994:Strauss, 1987:Taylor Bogdan, 1984 dalam Pika dkk, 2009. Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui konsep diri adalah metode analisis isi content analysis. Alasan penggunaan metode ini karena metode atau pendekatan ini bertujuan untuk menafsirkan secara subyektif isi data berupa teks melalui proses klarifikasi sistematik seperti coding dan indentifikasi aneka tema Hsieh Shannon dalam Supratiknya, 2015. Analisis isi merupakan analisis mendalam yang dapat digunakan untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis isi melibatkan isi dari komunikasi berupa percakapan, teks tertulis, dan wawancara yang akan dikategorikan serta diklasifikasikan. Selain itu, objek dari analisis isi dalam kualitatif berupa transkrip PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI