Paradigma Penelitian Kualitatif Metode Penelitian
37
Pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha memahami subjek dari kerangka berpikirnya sendiri. Dengan demikian, yang penting adalah pengalaman,
pendapat, perasaan dan pengetahuan partisipan Poerwandari, 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri anak abdi dalem keraton Yogyakarta.
Peneliti akan menggali penghayatan subjek terhadap usahanya dalam menjelaskan gambaran tentang dirinya. Menurut Poerwandari 2007 untuk mendapatkan
pemahaman mendalam dan khususnya atas suatu fenomena serta untuk memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai makhluk yang
subjektif, maka pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang paling sesuai untuk digunakan. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini tidak kaku. Penelitian
kualitatif sifatnya fleksibel, dalam arti kesesuaiannya tergantung dari tujuan setiap penelitian. Walaupun demikian selalu ada pedoman untuk diikuti, tapi bukan
aturan yang mati Cassel Symon, 1994:Strauss, 1987:Taylor Bogdan, 1984 dalam Pika dkk, 2009.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui konsep diri adalah metode analisis isi content analysis. Alasan penggunaan metode ini karena
metode atau pendekatan ini bertujuan untuk menafsirkan secara subyektif isi data berupa teks melalui proses klarifikasi sistematik seperti coding dan indentifikasi
aneka tema Hsieh Shannon dalam Supratiknya, 2015. Analisis isi merupakan analisis mendalam yang dapat digunakan untuk penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis isi melibatkan isi dari komunikasi berupa percakapan, teks tertulis, dan wawancara yang akan dikategorikan serta
diklasifikasikan. Selain itu, objek dari analisis isi dalam kualitatif berupa transkrip PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
wawancara, rekaman, dokumen, dan sebagainya Elo Kyngas dalam Supratiknya, 2015.
Dalam analisis isi content analysis, terdapat dua pendekatan yaitu analisis isi konvensional pendekatan induktif dan analisis isi terarah pendekatan
deduktif. Dalam penelitian ini menggunankan pendekatan deduktif atau dapat disebut directed content analysis. Elo dan Kyngas dalam Supratiknya 2015
menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk menguji kembali atau memvalidasi ketegori, konsep, hipotesis, bahkan teori yang sudah pernah
didapatkan dalam sebuah konteks baru dengan subyek yang baru. Hsieh dan Shannon dalam Supratiknya 2015 menyatakan bahwa penggunaan teori pada
pendekatan ini dapat membantu menetukan skema pengodean awal. Pendekatan ini lebih cocok digunakan oleh peneliti karena data yang akan
diperoleh dari informan akan diuji ulang dan dikategorikan sesuai dengan teori yang digunakan peneliti sebagai pegangan serta acuan.