31
3. Daun
Tumbuhan memiliki daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari batang Wahyono dan Nurachmandani, 2008: 35. Daun umumnya
berbentuk tipis dan berwarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang ada pada daun. Namun, daun ada juga yang berwarna kuning,
merah, atau ungu. 1. Struktur Daun
Sumber: Wahyono Nurachmandani: 35 Gambar 2.4 Struktur Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Contoh daun yang memiliki bagian-bagian lengkap,
antara lain daun pisang dan daun bambu. Di alam, kebanyakan tumbuhan memiliki daun yang tidak lengkap. Misalnya, ada daun yang hanya terdiri atas
tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga; ada pula daun yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi dan jagung.
Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang
memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar Wahyono dan
Tangkai daun Tulang daun
Pelepah daun
Helai daun
32 Nurachmandani, 2008: 36. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang
membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung, menjari, dan sejajar.
Sumber: Wahyono Nurachmandani: 36 Gambar 2.5 Beberapa jenis daun a menyirip, b melengkung, c menjari dan
d sejajar
4. Bunga
a. Struktur Bunga
Sumber: Wahyono Nurachmandani: 39 Gambar 2.6 Struktur Bunga
33 Bunga lengkap memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
1. Kelopak, umumnya berwarna hijau dan berfungsi menutup bunga di saat
masih kuncup. 2.
Mahkota, merupakan bagian bunga yang indah dan berwarna-warni. 3.
Benang sari dengan serbuk sari sebagai alat kelamin jantan. 4.
Putik sebagai alat kelamin betina. 5.
Dasar dan tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga. Bunga yang memiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dasar
bunga, dan putik disebut bunga sempurna Wahyono dan Nurachmandani, 2008: 39. Jika memiliki semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika
memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut bunga hermafrodit.
b. Fungsi Bunga
Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului
pembuahan. Pada tumbuhan berbunga, pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala
putik. Bagian bunga yang paling menarik adalah mahkota Wahyono dan
Nurachmandani, 2008: 39. Mahkota yang indah dan berbau menyengat menarik perhatian serangga, seperti kupu-kupu, kumbang, dan lebah. Akibatnya, tanpa
disadari proses penyerbukan terjadi. Sedangkan bagi manusia, bunga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan, perlengkapan upacara adat, dan bahan rempah-
rempah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.2 Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan terkait dengan metode Montessori. Penelitian yang berkaitan dengan metode Montessori antara
lain dilakukan oleh Widyaningrum 2015, Noi 2015 dan Hardiyanti 2016. Widyaningrum 2015 mengembangkan alat peraga matematika pejumlahan dan
pengurangan berbasis metode Montessori untuk kelas II. Penelitian ini dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu kepada sekelompok siswa kelas II tahun ajaran 2014
2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan RD. Beberapa langkah penelitian mengadopsi model Sugiyono serta Borg dan
Gall yang dimodifikasi menjadi lima langkah antara lain identifikasi potensi masalah, perencanaan, pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba
lapangan terbatas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa alat peraga yang dikembangkan mengandung lima ciri alat peraga berbasis metode Montessori
mempunyai kualitas “sangat baik”. Alat peraga dikembangkan terbukti dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam penjumlahan dan pengurangan yang
terbukti dengan adanya peningkatan skor posttest sebesar 53,74. Noi 2015 melakukan penelitian tentang pengembangan alat peraga
pembelajaran Matematika materi perkalian berbasis metode Montessori. Penelitian dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu terhadap siswa kelas III tahun
ajaran 20142015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan RD. Penelitian dan pengembangan terdiri dari lima tahapan
yaitu potensi masalah, perencanaan, pengembangan desain alat peraga, validasi produk, dan uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga
papan perkalian memiliki empat ciri, antara lain: menarik, bergradasi, memiliki pengendali kesalahan, dan dapat digunakan siswa secara mandiri. Kualitas alat