55 Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli
IPA dan ahli Montessori. Instrumen divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid untuk mendukung penelitian. Uji validitas
instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur karakter psikologis adalah validitas konstruk Sukmadinata, 2007: 229. Validitas konstruk mengacu pada
sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori Widoyoko, 2009: 131. Dari hal tersebut, maka pedoman wawancara diuji dengan uji validitas
konstruk. Validasi konstruk dilakukan oleh ahli dan memperoleh hasil rerata skor validasi pedoman wawancara. Hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah
dapat dilihat pada tabel 4.3 halaman 73. Hasil validasi pedoman wawancara guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman 74. Hasil validasi pedoman
wawancara siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 halaman 76.
3.6.3 Kuesioner
Instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini ada beberapa hal, yaitu analisis kebutuhan, validasi produk oleh para ahli, dan validasi produk
melalui uji lapangan terbatas.
3.6.3.1 Kuesioner Analisis Kebutuhan
Bentuk kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka. Kuesioner terbuka pada analisis kebutuhan dapat dijawab secara bebas oleh responden.
Responden pada kuesioner analisis kebutuhan ini adalah semua siswa kelas IV PL 4 dan guru kelas atas di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Hasil kuesioner tersebut
digunakan sebagai pertimbangan dalam merancang produk pengembangan media pembelajaran IPA. Selain itu, kuesioner tersebut juga dirancang berdasarkan lima
56 karakteristik media pembelajaran yang dikembangkan. Berikut merupakan kisi-
kisi kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru yang disajikan dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa dan Guru Kelas IV
Indikator Desriptor
Nomor item Kuesioner
Guru Kuesioner
Siwa
Auto-education 1.
Menggunakan alat peraga dalam pembelajaran IPA
1 1
2. Memahami konsep matematika secara
mandiri 2
2 Menarik
1. Memiliki warna
5 dan 6 6 dan 7
Bergradasi 1.
Bentuk alat peraga 9
10 2.
Berat alat peraga 8
8 Auto-correction
1. Membantu menemukan kesalahan sendiri
10 9
2. Membantu menemukan jawaban yang
benar 7
5 Kontekstual
1. Memanfaatkan bahan dari lingkungan
sekitar 3 dan 4
3 dan 4
Lima indikator yang terdapat dalam kisi-kisi dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk guru dan 10 pertanyaan untuk siswa yang disusun dalam
kuesioner analisis kebutuhan.
3.6.3.2 Kuesioner Validasi Produk
Peneliti menyusun kuesioner berdasarkan lima karakteristik media pembelajaran Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-
education, dan kontekstual. Validasi produk dengan menggunakan kuesioner dilakukan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan.
Kuesioner validasi prosuk diisi oleh ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, ahli pembelajaran Montessori dan guru kelas IV. Peneliti mempresentasikan media
pembelajaran yang dikembangkan kepada para ahli, setelah itu pengisian kuesioner validasi produk.
57 Selain kuesioner validasi produk oleh ahli, juga terdapat kuesioner
tanggapan mengenai produk media pembelajaran oleh siswa setelah pelaksanaan uji lapangan secara terbatas. Kuesioner validasi produk oleh ahli dan kuesioner
tanggapan mengenai media pembelajaran oleh siswa memiliki indikator yang sama. Kisi-kisi kuesioner validasi produk oleh ahli dan kuesioner tanggapan oleh
siswa disajikan pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli
dan Tanggapan Produk oleh Siswa
Indikator Deskriptor
Nomor Item Ahli
Siswa
Auto- education
1. Membantu siswa memahami konsep IPA
1 2
2. Siswa belajar secara mandiri
2 1
Kontekstual 1.
Memanfaatkan benda dan lingkungan sekitar 3
10 2.
Dapat diproduksi oleh masyarakat sekitar 4
11 Menarik
1. Memiliki warna yang menarik bagi siswa
5 3
2. Bentuk alat peraga menarik
6 4
3. Cara kerja media pembelajaran menarik
7 5
Bergradasi 1.
Dapat digunakan untuk lebih dari satu kompetensi 8
7 2.
Memiliki berat yang sesuai untuk siswa 9
6 Auto-
correction 1.
Membantu siswa menemukan kesalahan sendiri 10
8 2.
Membantu siswa menemukan jawaban yang benar 11
9
Kelima indikator yang terdapat dalam kisi-kisi dikembangkan menjadi 11 pernyataan yang kemudian disusun alam kuesioner validasi produk oleh ahli dan
siswa. Selain produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran, peneliti menambah produk berupa album media pembelajaran yang juga diuji
kelayakannya. Aspek yang dinilai dalam validasi album disajikan pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Aspek Penilaian Album Media Pembelajaran
No Aspek yang dinilai
1 Kesesuaian bahasa dengan tata bahasa Indonesia yang baku
2 Kejelasan kalimat
3 Pemilihan jenis huruf
4 Pemilihan ukuran huruf
5 Pemilihan ukuran gambar
58
6 Kejelasan gambar
7 Kelengkapan album
8 Keruntutan langkah-langkah kegiatan
9 Kesesuaian langkah kegiatan dengan gambar yang digunakan
10 Kesesuaian perilaku dalam langkah kegiatan dengan perkembangan siswa
Kuesioner analisis kebutuhan dan kuesioner validasi produk tersebut divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, Ahli Montessori dan
guru kelas IV. Instrumen tersebut divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid selama pelaksaaan penelitian. Uji validitas pada
instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur karakter psikologis adalah validitas konstruk Sukmadinata, 2007: 229. Validitas konstruk mengacu pada
sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori Widoyoko, 2009: 131. Dari hal tersebut, maka kuesioner tersebut diuji dengan uji validitas
konstruk. Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh para ahli, diperoleh hasil rerata skor validasi kuesioner analisis kebutuhan dan rerata skor validasi produk.
Hasil validasi kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.9 halaman 80, sedangkan untuk siswa dapat dilihat pada tabel 4.11 halaman 81.
Hasil validasi kuesioner validasi produk oleh ahli dapat dilihat pada tabel 4.24 halaman 110, sedangkan hasil validasi kuesioner tanggapan mengenai media
pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.25 halaman 111. Selain diuji validitas kontruk, kuesioner tanggapan oleh siswa perlu diuji
keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan kepada siswa kelas IV SD setara. Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
kalimat pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner. Melalui uji keterbacaan yang dilaksanakan diperoleh rerata skor uji keterbacaan kuesioner. Hasil uji
keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan guru dapat dilihat pada tabel 4.10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 halaman 81, sedangkan hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa
dapat dilihat pada tabel 4.12 halaman 82. Adapun hasil uji keterbacaan kuesioner tanggapan mengenai media pembelajaran oleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.26
halaman 112.
3.6.4 Soal Tes