pembelajaran tidak terlalu tegang, 6 Suka melakukan eksperimen. Guru suka melakukan eksperimen atau uji coba metode pembelajaran atau hal yang lain, untuk
meningkatkan kemampuannya menjadi seorang guru. Soebachman 2014: 111-112 menguraikan cara mengembangkan kreatif
mengajar yaitu: 1 Rajin mengumpulkan ide-ide yang muncul dan akan dilaksanakan pada saat yang tepat atau membutuhkan, 2 Rutin mencari referensi
yang menyangkut dengan cara mengajar yang baik dan benar dari berbagai sumber, 3 Mengikuti seminar atau workshop pendidikan sehingga menambah ilmu dan
bisa belajar dari pengalaman rekan sesama guru, sehingga dapat saling sharing. Dengan demikian, seorang guru harus menyadari pentingnya mengembangkan
kreativitas, sebab kreativitas amat diperlukan dalam mengajar supaya cara mengajar tidak monoton, tidak membuat anak didik merasa cepat bosan dan lain
sebagainya. Oleh karena itu guru yang kreatif akan sukses dalam mengajar dan disukai oleh anak didik, sebab guru yang penuh dengan kreativitas akan
menciptakan suasana belajar yang dinamis dan menyenangkan.
c. Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkain perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu Daryanto, 2010: 199.
Proses belajar mengajar sesuai dengan perkembangan guru tidak hanya memberikan informasi terhadap siswa agar dapat belajar secara efektif dan
mengevaluasi dari keseluruhan proses belajar-mengajar. Jadi dalam situasi dan kondisi bagaimanapun guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar tidak
terlepas dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi karena guru yang baik harus mampu berperan sebagai pendidik, pembimbing, motivator, organisator,
evaluator dan lain sebagainya Mulyasa, 2011. Dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar diperlukan guru-guru
yang profesional dan kreatif serta memiliki kemampuan yaitu kemampuan membantu siswa belajar efektif sehingga mampu mencapai hasil yang optimal.
Menurut Agung 2010: 38-63 dalam proses-belajar mengajar meliputi beberapa aspek yaitu:
1 Bahanmateri pelajaran Dalam hal ini guru merencanakan dan mempersiapkan bahanmateri pelajaran
yang relevan dengan tujuan, sehingga memungkinkan siswa dapat memahami isi materi yang disampaikannya; memilih materi pelajaran yang sesuai dengan
taraf kemampuan siswa dan mudah diterima oleh para siswa; materi pelajaran yang dapat membangkitkan perhatian dan motivasi belajar melalui contoh,
ilustrasi, gaya bahasa yang digunakan dan lain sebagainya sehingga proses pembelajaran dapat terarah baik dan efektif.
2 Media pembelajaran Apabila bahanmateri pelajaran membutuhkan bantuan media, guru harus
mengkaji hal-hal yang terkait dengan penggunaan media pembelajaran, mulai dari bahanmateri pelajaran, tujuan pembelajaran, upaya membangkitkan
perhatian dan motivasi siswa, melibatkan keaktifan siswa. Penggunaan alat
peraga atau media akan memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran. Guru diusahakan untuk selalu menciptakan media pembelajaran sehingga akan lebih
menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Penggunaan mediaalat peraga yang menarik dan yang belum pernah dipakai, hal ini akan
membangkitkan motivasi belajar siswa. Diusahakan seorang guru mampu menciptakan alat peraga sendiri yang lebih menarik dibandingkan dengan alat
peraga yang dibeli dari toko walaupun bentuknya lebih sederhana. 3 Metode pembelajaran
Guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang variatif diskusi kelompok, simulasi, menonton film, ceramah, dan lain sebagainya dan sesuai
kebutuhan, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan kaku, searah dan membosankan siswa. Metode yang digunakan guru dalam mengajar akan
berpengaruh terhadap lancarnya proses belajar mengajar, dan menentukan tercapainya tujuan dengan baik. Untuk itu diusahakan dalam memilih metode
yang menuntut keaktifan siswa dan membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Metode di atas dapat menjadi alternatif pilihan guru dalam proses
belajar mengajar di kelas. 4 Model pembelajaran
Dalam proses pembelajaran selain menggunakan metode pembelajaran, guru dapat juga menggunakan model-
model pembelajaran misalnya model “Role Playing
” yang langkah-langkahnya adalah: a Guru menyusunmenyiapkan skenario yang akan ditampilkan, b Menunjuk beberapa siswa untuk
mempelajari skenario dua hari sebelum kegiatan belajar mengajar, c Guru
membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang, d Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai, e Memanggil para siswa
yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan, f Masing-masing siswa duduk di kelompoknya sambil memerhatikanmengamati
skenario yang sedang diperagakan, g Setelah selesai dipentaskan, masing- masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas, h
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya, i Guru memberikan kesimpulan secara umum, j Evaluasi, k Penutup. Dengan
menerapkan model pembelajaran yang variasi ini diharapkan kegiatan proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan bagi siswa.
5 Pengelolaan kelas Guru hendaknya merancang pula pengelolaan kelas sesuai dengan materi,
tujuan dan kebutuhan yang dihadapi siswa, serta mengkaji bentuk pengelolaan kelas dan menentukan sesuai dengan bahanmateri pelajaran yang akan
disampaikan, dalam bentuk klasikalkelas, berkelompok, berpasangan, perseorangan dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan ini, guru dituntut untuk mewujudkan gagasanide dan perilaku kreatif, baik dalam merencanakan atau menyiapkan materi dan metode
mengajar, media pelajaran, pengelolaan kelas dan lain sebagainya dalam proses belajar-mengajar. Guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di dalam
proses belajar mengajar, dalam usahanya mengantarkan siswa ke taraf yang dicita- citakan.
Dengan demikian guru yang memiliki kreativitas dalam proses belajar- mengajar akan kreatif dan variatif dalam menggunakan metode dan media
pembelajaran, mampu mengajar dengan baik, penuh semangat sehingga berdampak pada siswa yakni siswa akan termotivasi untuk tekun dan semangat dalam belajar,
minat belajar, setia dan senang bekerja mandiri, perhatian dalam pelajaran, memperoleh prestasi belajar yang baik untuk mencapai cita-cita hidupnya.
B. Motivasi Belajar 1. Arti Makna Belajar dan Makna Motivasi
a. Makna Belajar
Suatu kegiatan yang terus-menerus dilakukan dalam kehidupan kita adalah belajar. Belajar bukan hanya terjadi pada kalangan anak-anak sekolah tetapi pada
orang dewasa. Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia untuk menyesuaikan
diri adaptasi dengan lingkungannya. Siapa pun dia tanpa belajar dia tidak akan mengerti apa-apa, dunianya menjadi sempit karena dia tidak memiliki pengetahuan
sedikit pun. Oleh karena itu, belajar merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita dimanapun kita berada.
Pengertian umum bahwa belajar seringkali diartikan sebagai aktivitas untuk memperoleh pengetahuan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya Daryanto, 2010: 2. Aunurrahman 2012: 38 menguraikan bahwa