Aspek Kateketis dalam Motivasi Belajar Siswa

untuk menghayati spiritualitas sebagai pendidik guru agama Katolik di sekolah. g. Dengan penuh dedikasi dan dengan semangat cinta para pendidik menyadari bahwa Yesus sendiri di dalam Roh Kudus-Nya menjadi guru utama dan pertama. Pendidik mengenakan apa yanma. Pendidik mengenakan apa yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin k ecil” Yoh 3: 30.

6. Aspek Kateketis dalam Motivasi Belajar Siswa

Pada saat ini banyak anak mempunyai keinginan yang menggebu untuk bersekolah dan tetap bertahan di dalam sekolah. Mengapa demikian, karena mereka melihat bahwa lingkungan sekolah memberi kesan yang paling mendalam, bila dibandingkan dengan keadaan keluarga. Anak akan lebih mudah dan dengan sukacita serta secara panjang lebar menceritakan pengalamannya di sekolah. Oleh karena itu sekolah harus merupakan lingkungan yang kondusif bagi setiap peserta didik untuk memperkembangkan hidupnya. Pendidikan juga harus memperkembangkan kedalaman batin, mengundang dan menyemangati anak untuk kreatif dan berpikir sendiri. Maka dari itu kelas seharusnya menumbuhkan suasana bebas, kepercayaan, dan kreativitas. Maksudnya supaya mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan bakat-bakat yang telah dimilikinya. Belajar seharusnya merupakan tindakan yang menyenangkan, bukan merupakan siksaan. Dalam kaitannya dengan Pendidikan Agama Katolik, salah satu unsur pokok yang perlu ditekankan oleh sekolah-sekolah Katolik adalah dimensi religius, tentu saja menurut iman kristiani. Segi ini bagi sekolah Katolik menjadi cara yang perlu senantiasa diusahakan supaya mereka dapat disebut sebagai sekolah Katolik yang hendak mendidik para siswa-siswinya menurut nilai-nilai kristiani. Dimensi- dimensi tersebut terdapat dalam suasana pendidikan, perkembangan pribadi semua peserta didik individu dan persekutuan, hubungan yang terjalin erat antara kebudayaan dan injil, penerangan segala pengetahuan oleh cahaya iman Heryatno, 2010: 15 Deklarasi Konsili Vatikan II, GE art 25 dikatakan bahwa sekolah Katolik mengusahakan suatu suasana sekolah yang dijiwai oleh Roh cinta kasih dn kebebasan injili, yang diresapi oleh semangat dan sikap hidup Yesus sendiri. Suasana sekolah semacam ini akan membuat para peserta didik merasa martabatnya dihormati, permasalahan hidupnya dipahami, pertanyaan dan keluhannya diperhatikan. Sekolah juga perlu mengusahakan suasana kekeluargaan antara guru dengan peserta didik, orang tua dengan para guru dan sekolah, lebih-lebih antar para peserta didik sendiri sungguh tercipta. Dengan suasana sekolah semacam ini sangat membantu para peserta didik merasa aman, krasan, diterima, menyenangkan karena semua pihak saling memperhatikan dan membantu. Untuk mewujudkan harapan-harapan itu sekolah-sekolah Katolik berusaha untuk mengubah gambaran dirinya dari sekolah sebagai lembaga menjadi sekolah sebagai komunitas. Gambaran sekolah semacam ini hendak menjauhi semangat kompetisi yang tidak sehat, yang meyebabkan yang kuat selalu menang, sedangkan yang bodoh selalu disingkirkan. Untuk itu, sekolah Katolik menekankan pentingnya dibangun kerjasama antara sekolah, orang tua, Gereja, dan kelompok-kelompok yang mengusahakan pendidikan bagi kaum muda. Di samping itu, pendidikan tidak dibatasi pada perkembangan segi intelektual tetapi juga menyangkut perkembangan perasaan, dan tindakan konkret. Pendidikan Katolik mengusahakan pendidikan yang bersifat utuh, ke arah kebijksanaan hidup.

F. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP PRETSTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IS SMA KATOLIK BUDI MURNI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 24

PENGARUH KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Seko

0 2 11

PENGARUH KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Pengaruh Kreativitas Guru Dalam Proses Pembelajaran dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI Seko

0 2 16

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 S

0 1 17

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Neger

0 1 11

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP Pengaruh Motivasi Belajar dan Keaktifan Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajar

0 1 18

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG.

0 0 47

Pengaruh kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik terhadap minat belajar siswa kelas VI dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SD Sang Timur, SD Joannes Bosco, dan SD Pangudi Luhur Yogyakarta.

2 36 205

Pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Sang Timur Yogyakarta

0 21 182

ANALISIS KREATIVITAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA

0 0 11