peserta didik. Dengan demikian pendidikan akan mengantar mereka kepada kebenaran yang telah Allah letakkan pada inti hidup mereka dan membantu mereka
menjadi orang-orang yang bebas, sehingga mereka dapat mengambil bagian di dalam perjuangan mewujudkan kehadiran nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah-
tengah kehidupan mereka.
D. Penelitian Relevan
Masalah-masalah yang dialami oleh siswa, dan pengaruhnya pada motivasi belajar sebagaimana diuraikan di atas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar. Ada penelitian yang mencoba untuk melihat pengaruh antara profesionalitas guru dengan motivasi belajar siswa sehingga
mempunyai dampak pada hasil belajar. Penelitian ini dilakukan oleh Rachmad Widodo, mahasiswa UIN jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Tegallega Cidolog Sukabumi pada tahun 2008 membahas tentang Pengaruh Profesionalitas Guru Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Kelas XI dan XII IPS SMAN I Sukabumi. Dalam penelitian tersebut, Rachmad Widodo menyebarkan angket kepada 119 orang responden yaitu para
siswa-siswi kelas XI dan XII IPS SMAN I Sukabumi dengan mengangkat aspek dalam penelitiannya meliputi profesionalitas guru dan motivasi belajar siswa.
Dalam analisis datanya, peneliti menghasilkan kesimpulan bahwa profesionalitas guru memiliki pengaruh yang besar 94,3 pada motivasi belajar
siswa-siswi kelas XI dan XII IPS SMAN I Sukabumi. Pada masing-masing sub variabel diperoleh bahwa kompetensi pedagogik mencapai 98,7, kompetensi
kepribadian 97,37, kompetensi sosial 86,8, kompetensi profesional 72,4 http:www.docstop.comdocs.
Penelitian di atas membahas tentang pengaruh profesionalitas guru terhadap motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini penulis mengangkat permasalahan
tentang pengaruh kreativitas guru terhadap motivasi belajar siswa. Meskipun terdapat perbedaan judul penelitian namun terdapat beberapa kesamaan seperti
kutipan pengertian dan pendapat penulis yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakasanakan.
E. Kerangka Pikir
Penelitian ini terfokus pada dua hal pokok, yaitu kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik dan motivasi belajar siswa
kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Untuk menjawabi rumusan masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti pada bab pertama, peneliti
menggunakan teori motivasi, khususnya yang berkenaan dengan motivasi belajar siswa dan teori kreatif, khususnya yang berkaitan dengan kreatif guru dalam
pendidikan. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan suatu produk
baru, baik yang benar-benar baru dan orisinal atau merupakan modifikasi dari berbagai strategi sehingga menghasilkan suatu bentuk yang baru.
Dalam proses pembelajaran guru yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru entah itu metode pembelajaran, media pembelajaran, atau strategi
pembelajaran yang berupa gagasan proses maupun karya nyata yang relatif berbeda
dengan yang telah ada sebelumnya. Kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman
sebelumnya menjadi hal yang baru dan bermanfaat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Apabila seorang guru memiliki kreativitas yang tinggi dalam proses pembelajaran, ia akan mampu mengajar dengan baik, penuh semangat, kreatif dan
variatif dalam menggunakan metode dan media pembelajaran, sehingga berdampak pada siswa yakni siswa akan termotivasi untuk tekun dalam menghadapi tugas,
semangat dalam belajar, minat belajar, setia dan senang bekerja mandiri, perhatian dalam pelajaran, memperoleh prestasi belajar yang baik untuk mencapai cita-cita
hidupnya. Motivasi belajar adalah suatu kebutuhan yang muncul dalam diri atau hal-
hal di luar diri yang membuat siswa senang belajar dan mampu mengatasi masalah dalam belajar.
Dalam usaha membangkitkan motivasi belajar ada faktor yang ikut mempengaruhi yakni faktor dalam diri setiap individu motivasi intrinsik yaitu
dorongan dalam diri untuk melakukan sesuatu misalnya: kesadaran untuk belajar di rumah, kemauan untuk mengerjakan tugas menyimak keterangan guru, kemauan
untuk mengemukakan pendapat demi mencapai tujuan dan faktor dari luar motivasi ekstrinsik misalnya peran orang tua, guru dan lingkungan dalam
pemberian motivasi agar giat belajar. Siswa memiliki motivasi belajar, itu akan nampak dalam kesungguhannya
untuk terlibat di dalam proses belajar. Misalnya siswa aktif bertanya,
mengemukakan pendapat, menyimpulkan pelajaran, mencatat, mengerjakan latihan-latihan dan evaluasi sesuai dengan tuntutan pelajaran. Bila siswa tidak atau
kurang memiliki motivasi, umumnya kurang mampu bertahan untuk belajar lebih lama, kurang sungguh-sungguh dalam menyimak isi pelajaran, dan lain sebagainya.
Dengan demikian kerangka pikir pengaruh variabel bebas X kreativitas guru terhadap variabel terikat Y motivasi belajar siswa kelas XI dan XII SMA
Sang Timur Yogyakarta dapat digambarkan sebagai berikut:
Dalam penelitian kali ini peneliti akan mencoba untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh kreativitas guru dalam proses pembelajaran terhadap motivasi
belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Sang Timur Yogyakarta.
F. Hipotesis Penelitian