Keterangan:
X : Kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik
Y : Motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik
C. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA Sang Timur, Jln. Batikan 07, Yogyakarta. Sedangkan waktu pelaksanaannya adalah bulan September 2014.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi SMA Sang Timur Yogyakarta tahun pelajaran 20142015 kelas XI dan XII. Siswa-siswi kelas XI dan
XII di SMA Sang Timur Yogyakarta berjumlah 98 orang. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa siswa kelas X adalah siswa baru, sehingga populasi penelitian
adalah semua siswa kelas XI dan XII. Populasi ini menjadi sampel penelitian. Penelitian ini bersifat populatif, artinya seluruh siswa kelas XI dan XII SMA Sang
Timur Yogyakarta menjadi populasi dengan jumlah 98 siswa.
Tabel 1: Jumlah Siswa-Siswi kelas XI dan XII SMA Sang Timur Yogyakarta
Kelas Jumlah
Kelas XI MIA 13
Kelas XI IIS 16
Kelas XI IBB 9
Kelas XII IPA 23
Kelas XII IPS 29
Kelas XII BHS 8
Jumlah 98
E. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas atau independent variabel X: Kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar
Pendidikan Agama Katolik dan variabel terikat atau dependent variabel Y: Motivasi belajar siswa-siswi kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Katolik. Kedua variabel tersebut di atas dapat diukur melalui instrumen berdasarkan
masing masing variabel. Hasil data yang diperoleh dari kedua variabel tersebut dianalisis untuk menguji hipotesis melalui penelitian kuantitatif model regression
linear atau regresi sederhana dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows.
2. Definisi Konseptual Variabel
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan pada bab II, maka dapat dirumuskan definisi konseptual dari kedua variabel dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a. Kreativitas Guru dalam Proses Belajar-Mengajar Pendididkan Agama Katolik
Kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik sebagai variabel bebas X merupakan kemampuan seorang guru untuk melahirkan
dan mengembangkan sesuatu yang baru meliputi media, metode pembelajaran, model pembelajaran kepada anak didik di sekolah.
b. Motivasi Belajar Siswa kelas XI dan XII pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Motivasi belajar siswa kelas XI dan XII sebagai variabel terikat Y merupakan suatu semangat atau dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk
mengarah pada suatu perubahan dalam hidup.
3. Definisi Operasional Variabel
Rumusan definisi operasional variabel bebas X kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik dan variabel terikat Y
motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik sebagai berikut:
a. Kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Kreativitas guru adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik dengan
kemampuan untuk mengadakan media, metode, atau model pembelajaran yang belum ada menjadi ada,
mengembangkan atau memperkaya dan menambah sesuatu yang sudah ada.
b. Motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata Pelajaran Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Motivasi belajar adalah sesuatu yang menyemangati, menggerakan siswa
dalam belajar untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan apa yang diharapkannya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran angket. Cara yang dilakukan dengan membuat pertanyaan berkaitan dengan
kreativitas guru dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik dan motivasi belajar siswa-siswi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik.
Penyebaran angket ini diberikan kepada semua siswa-siswi SMA Sang Timur Yogyakarta kelas XI dan XII dengan jumlah populasi sebanyak 98 orang untuk
memperoleh informasi mengenai kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar dan motivasi belajar siswa kelas XI dan XII. Instrumen yang didistribusikan kepada
siswa-siswi kelas XI dan XII SMA Sang Timur Yogyakarta sebagai sampel
sekaligus populasi penelitian. Setelah diisi angket langsung dikembalikan kepada peneliti pada hari yang sama.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket dengan bentuk skala sikap diferensial
semantik. Skala diferensial semantik atau skala perbandingan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar dua kutub untuk mengungkapkan indikator dari
variabel bebas dan variabel terikat Riduwan, 2010: 92. Intrumen skala diferensial semantik meliputi pertanyaan dan pernyataan
tertulis mengenai kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik X dan motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Katolik Y. Adapun rincian pernyataan setiap variabel yaitu sebanyak 25 pernyataan. Terdapat satu alternatif jawaban pada
pernyataan variabel x dan y pada skala diferensial semantik, yaitu: selalu-tidak dengan bobot nilai berjenjang 4,3,2,1 kecuali item nomor 39 yang berisi pernyataan
negatif unfavorable sehingga penilaiannya perlu dibalik yaitu 1,2,3,4. Jadi nilai maksimum yang dapat diperoleh tiap satu item pernyataan adalah 4 poin dan
terendah adalah 1 poin.
Tabel 2 : Skor alternatif jawaban variabel x dan y Alternatif Jawaban
Skor
Selalu-Tidak pernah 4-1
Sangat Setuju-Sangat Tidak setuju 4-1
6. Kisi-Kisi Penelitian Tabel 3 : Kisi-kisi Instrumen Kreativitas Guru dalam Proses Belajar
Mengajar Pendidikan Agama Katolik Variabel
Sub Variabel Indikator
Jumlah Kreativitas
Guru
- Rasa igin
tahu tentang Pendidikan
Agama
Katolik.
- Guru selalu mencoba untuk mempelajari dan
menemukan hal-hal
baru yakni
materi, metode, model, media.
- Mempelajari kurikulum Pendidikan
Agama Katolik. - Mempelajari evaluasi
Pendidikan Agama
Katolik. 1, 2, 3,
4,5, 6, 7, 8
9
10 8
1
1
- Mengadakan media,
- Guru menggunakan
koran, majalah, dan 11, 12, 13,
14, 15 5
metode dan model
pembelajaran yang belum
ada menjadi ada.
media lainnya yang belum
pernah digunakan.
- Guru menggunakan
metodeteknik pengajaran dan model
pembelajaran yang
bervariasi sesuai
kebutuhan siswa. 16, 17, 18,
19, 20 5
- Menambah sesuatu yang
sudah ada. - Mengembangkan
langkah-langkah pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa.
- Mendesain kelasruangan lain
untuk kebutuhan tertentu.
21, 22, 23
24, 25 3
2
Tabel 4 : Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa kelas XI XII SMA Sang Timur Yogyakarta pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Katolik Variabel
Sub Variabel Indikator
Item Jumlah
Motivasi Belajar
Pendidikan Agama
Katolik
- Semangat dalam belajar
Pelajaran Pendidikan
Agama Katolik
- Siswa rajin belajar. - Siswa aktif dalam
mengikuti pelajaran.
- Siswa memiliki
daya juang yang besar.
26, 27, 28 29
30
3 1
1
- Senang belajar Pendidikan
Agama Katolik
- Senang untuk mencari
tahu tentang
segala sesuatu yang baru.
- Siswa senang
belajar. - Siswa
tertarik untuk belajar.
31, 32
33
34, 35 2
1
2
- Perhatian dalam
pelajaran - Memperhatikan
pelajaran. 36, 37, 38
39, 40 3
2
Pendidikan Agama
Katolik - Mendengarkan
penjelasan dari
guru. -Menggerakkan
- Membaca buku-
buku yang
berkaitan dengan materi.
- Mengerjakan tugas dengan tekun.
41, 42
43, 44, 45 2
3
- Prestasi belajar
- Siswa mengharapkan
nilai baik. - Siswa
ingin berhasil
dalam belajar.
46, 47
48, 49, 50 2
3
Sebelum penelitian ini dilaksanakan peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa usaha yakni:
a. Menghubungi Kepala Sekolah SMA Sang Timur Yogyakarta untuk membicarakan penelitian di tempat tersebut serta memohon izin dan meminta
bantuan dalam rangka mengadakan penelitian. b. Menentukan angket yang digunakan untuk penelitian.
c. Mengkonsultasikan angket kepada dosen pembimbing.
d. Menentukan waktu penelitian dengan Kepala Sekolah SMA Sang Timur Yogyakarta.
e. Menyerahkan surat permohonan izin pada Sr. Natalia, PIJ. Setelah instrument dalam penelitian ini mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing untuk didistribusikan kepada responden, maka pada Selasa, 30 September 2014 instumen penelitian ini langsung diantar sendiri oleh peneliti
kepada Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan Wakasis SMA Sang Timur Yogyakarta, sesuai dengan jumlah populasi yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini
yakni SMA Sang Timur Yogyakarta kelas XI dan XII. Kemudian instrumen tersebut didisi oleh responden, dengan memberi tanda centang
√ pada salah satu alternatif pilihan yang dianggap sesuai dengan pengalamannya.
Instrumen yang didistribusikan kepada responden untuk diisi berjumlah 98 dengan harapan akan di kembalikan berjumlah 98. Pada Sabtu, 04 Oktober 2014
peneliti mengambil instrumen yang telah diisi oleh responden. Instrumen yang kembali sebanyak 93, sedangkan instumen yang tidak kembali sebanyak 5 karena
siswanya sakit dan ijin tidak masuk sekolah.
F. Pengembangan Instrumen 1. Uji Coba Terpakai
Pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan dengan uji coba terpakai. Data dari instrumen yang diperoleh melalui angket yang telah
dikerjakan oleh responden sebelum diolah untuk uji hipotesis terlebih dahulu digunakan untuk uji validitas dan reliabilitasnya. Dari uji validitas dan reliabilitas
dapat diketahui item-item dari angket yang valid atau tidak valid. Instrumen yang tidak valid digunakan untuk uji hipotesis.
2. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini terdiri dari 2 dua jenis yaitu validitas isi dan validitas kriteria Masidjo, 1995: 243-245. Validitas isi digunakan dengan
pengembangan instrumen berdasarkan kisi-kisi yang divalidasi oleh pembimbing skripsi. Sedangkan vailditas kriteria dilakukan dengan cara membandingkan r
hitung
dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan N 93 orang, r tabel 0,205. Hasil validitas butir pada instrumen kreativitas guru dalam proses belajar
mengajar Pendidikan Agama Katolik dari 25 butir semuanya layak dipakai dalam penelitian karena memiliki koefisien korelasi lebih besar dari nilai 0,205 yakni
0,42-0,72. Sedangkan hasil validitas butir pada instrumen motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dari 25 butir semuanya juga layak dipakai dalam penelitian ini karena memiliki koefisien korelasi lebih besar dari nilai
0,205 yakni 0,95-1. Pengolahan ini menggunakan jasa komputer Microsoft Office Excel 2013. Hasil validitas kreativitas guru dalam proses belajar mengajar dan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dapat dilihat pada lampiran dua dan tiga.
3. Uji Reliabilitas
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto,
2010: 213. Uji reliabilitas dalam penelitian ini mengukur konsistensi internal yaitu apakah item-item dari skala yang dipakai berhubungan satu dengan yang lainnya.
Semakin tinggi koefisien korelasi berarti menunjukkan tingkat reliabilitas semakin konsisten Azwar, 2006: 8. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai
1,00 dan tidak ada patokan yang pasti. Tetapi jika koefisien reliabilitas semakin mendekati 1,00 itu berarti hasil ukur mendekati taraf sempurna. Dalam penelitian
ini uji reliabilitas dilakukan dengan teknik formula Alpha Cronbach menggunakan program SPSS 17. 0 for windows.
Tabel 5 : Hasil Uji Reliability Statistics Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on Standardized Items
N of Items .595
.596 2
Dari hasil analisis di atas terdapat nilai Alpha sebesar 0,595 lebih besar dari 0,205 yang merupakan nilai r kritis uji 2 sisi pada signifikansi 0,05 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.
4. Deskripsi Data
Analisis deskripsi dilakukan untuk memperoleh nilai rerata variabel dengan mengklasifikasikan data variabel 4 tingkat. Deskripsi data dalam penelitian ini
adalah data interval. Deskripsi data tersebut meliputi rata-rata mean, standar
deviasi, rentang skor range, skor minimum dan maksimum, nilai tengah median serta nilai yang sering muncul dalam data kreativitas dan motivasi mode, skor total
sum, frekuensi dari skala yang digunakan dalam penelitian ini. Agar nilai-nilai itu dapat dideskripsikan, terlebih dahulu ditentukan kategori dari setiap variabel.
a. Variabel Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Katolik
Penentuan kategori butir ini ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan : Smak : skor maksimal
Smin : skor minimal N : rentang skala tiap item instrumen
Dari 25 butir soal dengan skala 1-4 dari instrumen yang ada diperoleh skor tertinggi adalah 100, skor terendah adalah 25, sedangkan intervalnya adalah 4.
Maka : 100 – 25 = 75 = 18,75
4 4
Tabel 6 : Kriteria kategori variabel X Kategori
Interval
Sangat baik 81,25-100
S
mak
- S
min
n
Baik 62,49-81,24
Cukup baik 43,74-62,48
Sangat kurang 25-43,73
b. Variabel Motivasi Belajar Siswa kelas XI dan XII pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Dari 25 soal dengan skala 1-4 dari instrumen yang ada, diperoleh skor tertinggi adalah 100, skor terendah 25, sedangan interval adalah 4.
Maka : 100 – 25 = 75 = 18,75
4 4
Tabel 7 : Kriteria kategori variabel Y Kategori
Interval
Sangat baik 81,25-100
Baik 62,49-81,24
Cukup baik 43,74-62,48
Sangat kurang 25-43,74
G. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis yaitu dengan uji normalitas data dari P-P Plot, uji linearitas regresi, dan
homocedastisitas.
1. Uji Normalitas Data
Uji normaliatas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel berdistribusi normal atau tidak. Sampel dianggap normal apabila hasil uji
menunjukkan titik-titik nilai data terletak dalam satu garis lurus Uyanto, 2006: 35. Uji normalitas ini juga menjadi salah satu indikator untuk mengetahui bahwa data
yang diperoleh dari hasil penelitian benar-benar representatif, sehingga dapat diterapkan untuk populasi.
2. Uji Linearitas Regresi
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linear atau tidak Riduwan, 2010: 220.
Linearitas hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilakukan melalui uji F dengan taraf signifikan 0,05. Dalam analisis kali ini, uji lineritas akan
menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 for windows, dengan kriteria jika nilai linearity di bawah atau sama dengan 0,05 maka kelinearan
terpenuhi.
3. Uji Homokedastisitas
Uji homokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui keseimbangan varians di antara variabel bebas. Homokedastisitas menghendaki agar distribusi
hasil pengukuran setiap variabel memiliki nilai varians yang sama antar kelompok atas kelompok yang berada di awah garis linier. Uji homokedastisitas dalam
penelitian ini akan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 for windows dengan melihat tabel scaterplot. Apabila sebaran titik-titik data tidak
membentuk pola atau terakumulasi padaa satu titik tertentu dan data tersebar di antara titik 0 pada sumbu x dan y maka homokedastisitas data terpenuhi.
H. Uji Hipotesis
Teknik dalam pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows
dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Anova dan Coefficients kemudian membandingkannya dengan taraf signifikansi α 5 0,05. Kriteria penguji
signifikansi adalah sebagai berikut: bila signifikansi kurang dari atau sama dengan ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dan apabila signifikansi lebih dari 0,05
maka Ha ditolak dan Ho diterima. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara variabel bebas X yaitu kreativitas guru dalam proses
belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik dengan variabel terikat Y yaitu motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Katolik di SMA Sang Timur Yogyakarta.
78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat beberapa hal berkaitan dengan hasil penelitian dan pembahasan, yang mencakup uji persyaratan yang terdiri dari uji normalitas, uji
linearitas, dan uji homokedastisitas, deskripsi data yang terdiri dari kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik dan motivasi belajar
siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.
A. Hasil Penelitian 1. Uji Persyartan Analisis