a. Kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Kreativitas guru adalah aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik dengan
kemampuan untuk mengadakan media, metode, atau model pembelajaran yang belum ada menjadi ada,
mengembangkan atau memperkaya dan menambah sesuatu yang sudah ada.
b. Motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata Pelajaran Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
Motivasi belajar adalah sesuatu yang menyemangati, menggerakan siswa
dalam belajar untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan apa yang diharapkannya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran angket. Cara yang dilakukan dengan membuat pertanyaan berkaitan dengan
kreativitas guru dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik dan motivasi belajar siswa-siswi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik.
Penyebaran angket ini diberikan kepada semua siswa-siswi SMA Sang Timur Yogyakarta kelas XI dan XII dengan jumlah populasi sebanyak 98 orang untuk
memperoleh informasi mengenai kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar dan motivasi belajar siswa kelas XI dan XII. Instrumen yang didistribusikan kepada
siswa-siswi kelas XI dan XII SMA Sang Timur Yogyakarta sebagai sampel
sekaligus populasi penelitian. Setelah diisi angket langsung dikembalikan kepada peneliti pada hari yang sama.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket dengan bentuk skala sikap diferensial
semantik. Skala diferensial semantik atau skala perbandingan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar dua kutub untuk mengungkapkan indikator dari
variabel bebas dan variabel terikat Riduwan, 2010: 92. Intrumen skala diferensial semantik meliputi pertanyaan dan pernyataan
tertulis mengenai kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik X dan motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Katolik Y. Adapun rincian pernyataan setiap variabel yaitu sebanyak 25 pernyataan. Terdapat satu alternatif jawaban pada
pernyataan variabel x dan y pada skala diferensial semantik, yaitu: selalu-tidak dengan bobot nilai berjenjang 4,3,2,1 kecuali item nomor 39 yang berisi pernyataan
negatif unfavorable sehingga penilaiannya perlu dibalik yaitu 1,2,3,4. Jadi nilai maksimum yang dapat diperoleh tiap satu item pernyataan adalah 4 poin dan
terendah adalah 1 poin.
Tabel 2 : Skor alternatif jawaban variabel x dan y Alternatif Jawaban
Skor
Selalu-Tidak pernah 4-1
Sangat Setuju-Sangat Tidak setuju 4-1
6. Kisi-Kisi Penelitian Tabel 3 : Kisi-kisi Instrumen Kreativitas Guru dalam Proses Belajar
Mengajar Pendidikan Agama Katolik Variabel
Sub Variabel Indikator
Jumlah Kreativitas
Guru
- Rasa igin
tahu tentang Pendidikan
Agama
Katolik.
- Guru selalu mencoba untuk mempelajari dan
menemukan hal-hal
baru yakni
materi, metode, model, media.
- Mempelajari kurikulum Pendidikan
Agama Katolik. - Mempelajari evaluasi
Pendidikan Agama
Katolik. 1, 2, 3,
4,5, 6, 7, 8
9
10 8
1
1
- Mengadakan media,
- Guru menggunakan
koran, majalah, dan 11, 12, 13,
14, 15 5
metode dan model
pembelajaran yang belum
ada menjadi ada.
media lainnya yang belum
pernah digunakan.
- Guru menggunakan
metodeteknik pengajaran dan model
pembelajaran yang
bervariasi sesuai
kebutuhan siswa. 16, 17, 18,
19, 20 5
- Menambah sesuatu yang
sudah ada. - Mengembangkan
langkah-langkah pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa.
- Mendesain kelasruangan lain
untuk kebutuhan tertentu.
21, 22, 23
24, 25 3
2
Tabel 4 : Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa kelas XI XII SMA Sang Timur Yogyakarta pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Katolik Variabel
Sub Variabel Indikator
Item Jumlah
Motivasi Belajar
Pendidikan Agama
Katolik
- Semangat dalam belajar
Pelajaran Pendidikan
Agama Katolik
- Siswa rajin belajar. - Siswa aktif dalam
mengikuti pelajaran.
- Siswa memiliki
daya juang yang besar.
26, 27, 28 29
30
3 1
1
- Senang belajar Pendidikan
Agama Katolik
- Senang untuk mencari
tahu tentang
segala sesuatu yang baru.
- Siswa senang
belajar. - Siswa
tertarik untuk belajar.
31, 32
33
34, 35 2
1
2
- Perhatian dalam
pelajaran - Memperhatikan
pelajaran. 36, 37, 38
39, 40 3
2
Pendidikan Agama
Katolik - Mendengarkan
penjelasan dari
guru. -Menggerakkan
- Membaca buku-
buku yang
berkaitan dengan materi.
- Mengerjakan tugas dengan tekun.
41, 42
43, 44, 45 2
3
- Prestasi belajar
- Siswa mengharapkan
nilai baik. - Siswa
ingin berhasil
dalam belajar.
46, 47
48, 49, 50 2
3
Sebelum penelitian ini dilaksanakan peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa usaha yakni:
a. Menghubungi Kepala Sekolah SMA Sang Timur Yogyakarta untuk membicarakan penelitian di tempat tersebut serta memohon izin dan meminta
bantuan dalam rangka mengadakan penelitian. b. Menentukan angket yang digunakan untuk penelitian.
c. Mengkonsultasikan angket kepada dosen pembimbing.
d. Menentukan waktu penelitian dengan Kepala Sekolah SMA Sang Timur Yogyakarta.
e. Menyerahkan surat permohonan izin pada Sr. Natalia, PIJ. Setelah instrument dalam penelitian ini mendapat persetujuan dari dosen
pembimbing untuk didistribusikan kepada responden, maka pada Selasa, 30 September 2014 instumen penelitian ini langsung diantar sendiri oleh peneliti
kepada Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan Wakasis SMA Sang Timur Yogyakarta, sesuai dengan jumlah populasi yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini
yakni SMA Sang Timur Yogyakarta kelas XI dan XII. Kemudian instrumen tersebut didisi oleh responden, dengan memberi tanda centang
√ pada salah satu alternatif pilihan yang dianggap sesuai dengan pengalamannya.
Instrumen yang didistribusikan kepada responden untuk diisi berjumlah 98 dengan harapan akan di kembalikan berjumlah 98. Pada Sabtu, 04 Oktober 2014
peneliti mengambil instrumen yang telah diisi oleh responden. Instrumen yang kembali sebanyak 93, sedangkan instumen yang tidak kembali sebanyak 5 karena
siswanya sakit dan ijin tidak masuk sekolah.
F. Pengembangan Instrumen 1. Uji Coba Terpakai
Pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan dengan uji coba terpakai. Data dari instrumen yang diperoleh melalui angket yang telah
dikerjakan oleh responden sebelum diolah untuk uji hipotesis terlebih dahulu digunakan untuk uji validitas dan reliabilitasnya. Dari uji validitas dan reliabilitas