Bagi sekolah Manfaat Penelitian

7 proses berpikir kritis dan analitis untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang diajukan. Lebih lanjut Hamalik 2003:220 mengungkapkan bahwa stategi inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk memecahkan masalah dengan cara mencari jawaban dari pertanyaan melalui sebuah prosedur yang jelas dan runtut. Dalam penelitian ini strategi pembelajaran inkuiri merupakan metode belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari jawaban secara sistematis, kritis, dan logis dari permasalahan yang telah diajukan. Macam-macam metode inkuiri menurut Sund dan Trowbridge dalam Mulyasa, 2007:109 dapat dikemukakan sebagai berikut. 1 Inkuiri terbimbing guided inquiry: siswa dalam melakukan penelitian memperoleh panduan sesuai dengan yang dibutuhkan dan sesuai dengan perkembangan pengalaman siswa. Perencanaan penelitian dilakukan oleh guru. Pendekatan ini digunakan bagi peserta didik yang belum terbiasa dengan metode inkuiri. 2 Inkuiri bebas free inquiry : siswa melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Siswa harus mampu mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diteliti. Setiap siswa memiliki tugas sesuai dengan yang dibutuhkan. 3 Inkuiri bebas yang dimodifikasi modified free inquiry: pada jenis inkuiri ini guru memberikan permasalahan dan selanjutnya siswa diminta untuk memecahkan masalah tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian yang telah ditentukan. Metode inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode inkuiri terbimbing. Siswa dalam belajar masih banyak menggunakan bimbingan dari guru. Panduan pertanyaan diberikan kepada siswa sesuai dengan yang dibutuhkan. Metode ini melatih siswa untuk melakukan penelitian sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Pengajaran diawali dengan pengajuan permasalahan dari sebuah topik permasalahan. Pengajuan permasalahan agar mudah dimengerti oleh siswa dapat dilakukan dengan data atau contoh-contoh Jacobsen dkk, 2009:212. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sebagai berikut. 1 Berorientasi pada perkembangan intelektual; metode inkuiri berorientasi pada hasil belajar dan proses belajar. Kriteria keberhasilan proses pembelajaran dengan metode ini yaitu sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. 8 2 Proses interaksi; pembelajaran merupakan proses interaksi berarti menempatkan guru sebagai pengatur interaksi itu sendiri. 3 Prinsip bertanya; peran guru yang utama dalam pembelajaran dengan metode ini yaitu sebagai penanya. Guru mesti menguasai teknik-teknik bertanya. 4 Prinsip belajar untuk berpikir; belajar merupakan proses berpikir yang mengembangkan potensi seluruh otak. 5 Prinsip keterbukaan; segala sesuatu mungkin terjadi pada saat belajar. Kebebasan perlu diberikan pada siswa agar mencoba berbagai kemungkinan dari hipotesis yang harus dibuktikan Sanjaya, 2006:198-201. Peranan guru dalam pembelajaran inkuiri menurut Trianto 2010:166-167 sebagai berikut. 1 Motivator: memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berpikir. 2 Fasilitator: menunjukkan jalan ke luar jika siswa mengalami kesulitan. 3 Penanya: menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat. 4 Administrator: bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas. 5 Pengarah: memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 6 Manajer: mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas. 7 Reward: memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa. Menurut Gulo dalam Trianto, 2010:168-169 langkah-langkah pembelajaran inkuiri sebagai berikut. 1 Mengajukan pertanyaan atau permasalahan; siswa menjadi lebih jelas apabila perumusan pertanyaan telah dituliskan. 2 Merumuskan hipotesis; hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Perumusan hipotesis dilakukan setelah selesai merumusan masalah. Proses ini menjadi lebih mudah dilakukan dengan cara guru menanyakan gagasan yang mungkin untuk diselesaikan dan relevan dengan masalah. 3 Mengumpulkan data; pengumpulan data dilakukan dengan berpedoman pada rumusan hipotesis yang telah ditentukan. Data dapat berupa tabel, matriks, atau grafik. 4 Analisis data; analisis data digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pemikiran “benar” atau “salah” merupakan faktor penting dalam menguji hipotesis. Siswa dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan setelah memperoleh kesimpulan dari data percobaan. Apabila hipotesis yang telah diajukan ternyata salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannnya. 5 Membuat kesimpulan; siswa dapat membuat kesimpulan sementara

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154