Rangkuman Hasil Penelitian Hasil Penelitian
56
pembelajaran berlangsung. Salah satu contohnya adalah pada saat siswa melakukan eksperimen pada materi “cahaya dapat menembus benda bening”.
Pada saat melakukan eksperimen, siswa mengumpulkan berbegai benda yang mereka miliki dan yang mereka jumpai. Benda-benda tersebut antara lain jaket,
buku, kertas, plastik bening, plastik hitam, plastik putih susu, botol air mineral, kertas karton, kain bendera, baju, batu, potongan keramik, dan tissu. Berbagai
benda yang telah dikumpulkan satu persatu disorot dengan lampu senter. Siswa dengan mudah mengelompokkan benda-benda tersebut sesuai dengan
kelompoknya. Siswa mampu membendakan antara benda bening, benda buram, dan benda gelap.
Para siswa mempunyai kemampuan mengevaluasi yang cukup memadai sehingga para siswa mampu memecahkan persoalan yang diberikan dengan tepat.
Siswa mampu menjawab soal dengan tepat baik pada pretest maupun posttest meskipun untuk menjawab soal harus memenuhi tiga kriteria yang telah
ditentukan. Kriteria tersebut yaitu siswa mesti mampu memilih benda yang dapat meneruskan cahaya dengan sempurna, siswa mesti memilih kacamata yang paling
efektif untuk melihat tulisan, dan siswa mesti membedakan dengan kacamata mana tulisan dapat dibaca dengan jelas atau tulisan sangat terlihat. Siswa tidak
mempunyai rasa takut untuk bertanya. Siswa mengajukan pertanyaan mengenai istilah yang tidak dimengerti kepada guru mesti pada saat melakukan eksperimen.
4.2.2 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuri terhadap Kemampuan Mencipta Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan metode inkuiri
berpengaruh terhadap kemampuan mencipta. Hal tersebut dapat ditujukkan oleh harga Sig. 2-tailed sebesar 0,000 atau 0,05 pada uji perbedaan selisih skor
pretest ke posttest. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara posttest
kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen. Hal tersebut juga dapat dilihat pada gambar 9 selisih skor pada kemampuan mencipta terlihat ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol grafik tidak
mengalami peningkatan, tetapi pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat
meningkatkan kreativitas siswa untuk membuat sesuatu yang baru. Berbeda
57
dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan metode inkuiri atau menggunakan metode ceramah. Dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri efektif
untuk meningkatkan kemampuan mencipta dan metode ceramah kurang efektif untuk meningkatkan kemampuan mencipta.
Para siswa kelompok eksperimen memperoleh skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mampu
menjelaskan persoalan yang diajukan dengan runtut. Hal tersebut semakin didukung dengan proses pembelajaran inkuiri. Proses pembelajaran yang
menyajikan langkah-langkah pembelajaran dengan runtut. Proses tersebut dapat dilihat dari lembar kerja siswa. Langka-langkah yang dilakukan selama belajar
membuat siswa semakin memahami bagaimana cara berpikir yang terstruktur. Cara berpikir yang terstruktur, kritis dan objektif membuat siswa dengan mudah
menyusun elemen-elemen menjadi suatu hal yang utuh. Siswa terlibat dalam proses pembelajaran sehingga seluruh siswa serius mengikuti pembelajaran. Saat
melakukan eksperimen semua siswa tertib dalam melakukan langkah-langkah eksperimen. Hal ini membuat percobaan atau eksperimen yang dilaksanakan
berjalan dengan baik. Siswa dapat memperoleh pemahaman yang baik dari eksperimen yang dilakukan. Penggunaan alat peraga yang sesuai dengan materi
membuat siswa memiliki rasa penasaran dan tertarik untuk belajar.
Siswa sangat tertarik untuk melakukan eksperimen. Hal ini terlihat bagaiman saat siswa melakukan percobaan. Para siswa saling bekerja sama dalam
kelompok dan sangat teliti. Salah satu contohnya adalah pada materi “cahaya dapat diuraikan”. Para siswa berusaha mencari posisi yang tepat untuk
memperoleh sinar matahari yang paling terang dengan cara ke luar kelas dan berpendah-pindah tempat. Para siswa ingin mengetahui penguraian cahaya putih
yang dipancarkan oleh sinar matahari. Para siswa benar-benar ingin membuktikan bahwa cahaya putih yang dimiliki matahari tersusun dari beberapa warna.
Materi sifat-sifat cahaya juga bisa memberikan jawaban mengenai beberapa peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Peristiwa pembiasan yang biasa
dijumpai oleh siswa seperti dasar kolam yang airnya jernih nampak lebih dangkal atau tiang jembatan yang ada di dalam air nampak bengkok. Materi sifat-sifat
cahaya
menambah pengetahuan
mereka mengenai
cahaya.