Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

34 3.9.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Uji perbedaan skor pretest ke posttest berfungsi untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan skor pretest ke posttest yang signifikan baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Kenaikan skor diketahui dengan cara membandingkan skor rata-rata pretest dan skor rata-rata posttest pada masing- masing kelompok. Syarat atau kriteria untuk menilai perbandingan skor pretest ke posttest Ghozali 2007:58 yaitu: 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Hal tersebut berarti baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak memiliki kenaikan skor. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Hal tersebut berarti baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki kenaikan skor. 3.9.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest ke Posttest Uji perbedaan selisih skor pretest ke posttest digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi atau mencipta. Menurut Sarwono 2010:570 pengujian dilakukan dengan cara mencari selisih skor masing-masing variabel, kemudian mengujinya untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata di atas nilai 0. Demikian juga menurut Johnson Christensen 2008:312,330 analisis statistik dilakukan dengan cara membandingkan selisih skor pretest ke posttest dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dan dilanjutkan dengan membandingkan perbedaan skor tersebut untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimen berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini uji perbedaan selisih skor pretest ke posttest dilakukan dengan cara 1 skor rata-rata posttest dikurangi skor rata-rata pretest pada masing-masing kelompok. 2 Hasil pengurangan pada masing-masing kelompok diuji normalitasnya. 3 Jika data terdistribusi secara normal maka analisis statistik yang digunakan adalah independent-samples t-test , dan jika data terdistribusi secara tidak normal maka 35 analisis statistik yang digunakan adalah Mann-Whitney. Kedua uji tersebut menggunakan tingkat kepercayaan 95. Kriteria yang digunakan dalam menarik kesimpulan yaitu Sarwono, 2010:63: 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pada kelompok kontrol dan selisih skor pada kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi atau mencipta. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor kelompok kontrol dan selisih skor kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi. 3.9.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri effect size Uji besar pengaruh berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada kedua kelompok. Suatu pengaruh ini sering disebut sebagai an effect size suatu ukuran objektif dan terstandarisasi untuk mengetahui besarnya efek yang dihasilkan Field, 2009:56- 57. Ada lima cara yang biasa digunakan untuk mengetahui besarnya effect size, yaitu standard Cohen, etha kuadrat, omega kuadrat, V Cramer, dan kuadrat dari koefisien korelasi Johnson Christensen,2008:514. Yang digunakan untuk mengetahui effect size pada penelitian ini adalah koefisien korelasi dengan kriteria r = 0,10 efek kecil yang setara dengan 1 pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen, r = 0,30 efek menengah yang setara dengan 9, dan r = 0,50 efek besar yang setara dengan 25. Koefisien korelasi r dipilih karena koefisien ini cukup mudah digunakan untuk mengetahui besarnya efek yang terentang antara harga 0 tidak ada efek dan 1 efek sempurna. Cara untuk mengetahui koefisien korelasi r yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r dengan mengikuti rumus Field, 2009:332: . � = � 2 � 2 + �� 36 Rumus tersebut digunakan untuk data terdistribusi secara normal. Data terdistribusi secara tidak normal digunakan rumus: dengan cara mengubah harga Z menjadi harga r Field, 2009:550. Persentase pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta, menggunakan koefisien determinasi R 2 Field, 2009:179. Koefisien determinasi R 2 dihitung dengan cara mengkuadratkan nilai r dengan rumus R = r 2 x 100. 3.9.2.5 Uji Retensi Pengaruh Uji retensi pengaruh berfungsi untuk mengetahui apakah pengaruh yang ditimbulkan masih sekuat seperti pada posttest I. Sependapat dengan pernyataan Krathwohl 1998:546 menyatakan bahwa untuk meningkatkan ketelitian analisis dianjurkan untuk melakukan posttest II sesudah sekian waktu dari posttest I terutama untuk penelitian dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini jangka waktu dari posttest I dan posttest II adalah dua bulan. Jika data terdistribusi secara normal, analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dalam hal ini paired-samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Jika data terdistribusi secara tidak normal maka analisis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik dalam hal ini Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang ada terdistribusi secara normal atau secara tidak normal yaitu jika harga Sig. 2-tailed 0,05, distribusi data normal. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 , distribusi data tidak normal. � = � � 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dibahas hasil penelitian dan pembahasan. Bagian hasil penelitian memaparkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan. Bagian pembahasan memaparkan mengapa metode inkuiri berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta.

4.1 Hasil Penelitian

Rumusan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut. 1 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20122013. 2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta pada mata pelajara IPA siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20122013. Hasil analisis dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20122013. Dengan demikian hasil penelitian menolak hipotesis I. Hasil analisis dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta semester genap tahun ajaran 20122013. Dengan demikian hasil penelitian menerima hipotesis II. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Jenis analisis statistik yang akan digunakan ditentukan setelah mengetahui hasil uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan pada seluruh data yang akan diolah. Analisis data hasil penelitian pada kemampuan mengevaluasi dan mencipta dilakukan dengan cara yaitu, 1 uji perbedaan skor pretest, 2 uji perbedaan skor pretest ke posttest , 3 uji perbedaan selisih skor pretest ke posttest, 4 uji besar pengaruh metode inkuiri effect size, dan 5 uji retensi pengaruh. 38 Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji Kolmogorov- Smirnov dengan program komputer IBM SPSS Statistict 20 for Windows. Kesimpulan ditarik berdasarkan dua kriteria yaitu 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 data terdistribusi secara normal, maka analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 data terdistribusi secara tidak normal, maka analisis statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji normalitas dan dapat dilihat pada lampiran 21. Tabel 9. Hasil uji normalitas kemampuan mengevaluasi dan mencipta Variabel Kelompok Aspek Nilai Sig. 2-tailed Keterangan Mengevaluasi kontrol Pretest 0,473 Normal Posttest 0,618 Normal eksperimen Pretest 0,387 Normal Posttest 0,612 Normal Mencipta kontrol Pretest 0,278 Normal Posttest 0,087 Normal eksperimen Pretest 0,000 Tidak Normal Posttest 0,516 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas keempat aspek pada kemampuan mengevaluasi baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen data terdistribusi secara normal. Distribusi data dikatakan normal karena memiliki nilai Sig . 2-tailed 0,05. Stastistik yang digunakan untuk menganalisis kemampuan mengevaluasi adalah statistik parametrik dalam hal ini uji t yaitu independen- samples t-test atau paired- samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Berdasarkan hasil uji normalitas pada kemampuan mencipta kelompok eksperimen ada satu data yang terdistribusi tidak normal yaitu skor pretest dengan harga Sig. 2-tailed 0,000. Data skor posttest terdistribusi secara normal dengan harga Sig. 2-tailed 0,516. Distribusi data dikatakan normal jika memiliki harga Sig. 2-tailed 0,05. Statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik, dalam hal ini yaitu Mann-Whitney atau Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95. 39 Data skor pretest dan posttest kemampuan mencipta kelompok kontrol terdistribusi secara normal dengan harga Sig. 2-tailed 0 ,278 dan 0,087. Distribusi data dikatakan normal jika memiliki nilai Sig. 2-tailed 0,05. Statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, dalam hal ini yaitu independent-samples t- test atau paired-samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. 4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengevaluasi 4.1.1.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Uji perbedaan skor pretest bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan awal dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kemampuan mengevaluasi. Analisis statistik pada uji perbedaan skor pretest menggunakan statistik parametrik dalam hal ini adalah independent-samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Hipotesis statistik yang diajukan adalah: H null : Tidak terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. H i : Terdapat perbedaan skor pretest yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan adalah: 1. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, H null diterima dan H i ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretes kelompok eksperimen. Dengan demikian kemampuan awal kedua kelompok tersebut sama. 2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05, H null ditolak dan H i diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretes kelompok eksperimen. Dengan demikian kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang berbeda. Hasil uji independent-samples t-test menunjukkan bahwa harga Levene’s test yaitu 1,519 dengan harga Sig. 0,222 yang berarti data memiliki homogenitas varian. Para siswa mencapai skor yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri pada kemampuan mengevaluasi dengan nilai M = 2,42, SE = 0,09 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan menggunkan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta

0 3 160

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154