26
2. Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
Variabel independen yang digunakan adalah metode inkuiri dengan 7
langkah pembelajaran meliputi: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil,
dan melakukan evaluasi. Variabel dependen yang digunakan yaitu kemampuan
mengevaluasi dan kemampuan mencipta. Kemampuan mengevaluasi memiliki 7
aspek yang meliputi aspek memeriksa, mengritik, mengoordinasi, mendeteksi, memonitor, menguji, dan menilai. Penelitian ini menggunakan aspek memeriksa,
menguji, mengritik, dan menilai. Kemampuan mencipta memiliki 6 aspek, yang meliputi aspek merumuskan, merencanakan, memproduksi, membuat hipotesis,
mendesain, dan mengkonstruksi. Penelitian ini menggunakan aspek merumuskan, membuat hipotesis, mendesain, memproduksi. Variabel dependen dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor sehingga penelitian menjadi bias. Cara meminimalisir faktor-faktor lain selain variabel independen yang diteliti
dilakukan dengan cara pemberian treatment dan pengambilan data dilakukan dalam waktu yang relatif pendek Krathwohl, 1998:547. Oleh sebab itu treatment
dan pengambilan data pada penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 minggu. Pemetaan variabel tersebut dapat dilihat seperti pada gambar 6.
Gambar 6. Pemetaan variabel penelitian
Variabel Independen
Variabel Dependen
Kemampuan Mengevaluasi
Kemampuan Mencipta
Metode Inkuiri
27
3.5 Definisi Operasional
1. Metode inkuri adalah metode pembelajaran yang digunakan untuk membantu siswa menemukan dan memecahkan masalah.
2. Metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuri yang digunakan oleh siswa dan dalam pelaksanaan pembelajarannya masih banyak
membutuhkan bimbingan guru. Tuju langkah pembelajaran inkuiri terbimbing meliputi: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis,
melakukan eksperimen,
menarik kesimpulan,
mempresentasikan hasil, dan melakukan evaluasi. 3. Siswa SD adalah siswa kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
semester genap tahun ajaran 20122013 yang berjumlah 63 siswa. 4. Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah ilmu pengetahuan tentang alam
yang dipelajari di Sekolah Dasar. 5. Sifat-sifat cahaya adalah sifat yang dimiliki oleh cahaya.
6. Proses kognitif adalah proses berpikir sesuai dengan teori Benjamin S.
Bloom yang telah direvisi dan terbagi dalam 6 level meliputi kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi , dan mencipta.
7. Kemampuan mengevaluasi adalah kemampuan membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ditentukan.
8. Kemampuan mencipta adalah kemampuan menyusun elemen-elemen menjadi suatu hal yang utuh.
9. Kacamata hitam adalah kacamata mainan yang terbuat dari plastik berwana hitam.
10. Kacamata bening adalah kacamata mainan yang terbuat dari plastik transparan.
28
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes esai soal esai. Tes esai adalah bentuk tes tertulis yang susunannya terdiri atas item-item dan
masing-masing pertanyaan mengandung permasalahan dan menuntut siswa untuk menjawab dengan cara menguraikan kata yang merupakan gambaran kemampuan
berpikir siswa Sukardi, 2008:94. Soal esai digunakan karena dapat mengungkapkan aspek mental lebih tinggi yang tercermin dalam logika berpikir
dan kemampuan bahasa tulisan. Meskipun demikian soal esai mempunyai kelemahan yaitu mengungkapkan aspek secara terbatas Sudjana, 2009:36.
Penelitian ini tergabung dengan penelitian payung yang diselenggarakan oleh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yaitu G. Ari
Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Judul penelitian payung tersebut adalah pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif siswa.
Kemampuan kognitif yang dimaksud adalah kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Instrumen penelitian
dikembangkan dari keenam kemampuan kognitif tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian payung ini yaitu 6 soal esai. Soal nomor 1 bertujuan
untuk mengukur kemampuan mengingat. Soal nomor 2 bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami. Soal nomor 3 bertujuan untuk mengukur kemampuan
mengaplikasi. Soal nomor 4 bertujuan untuk mengukur kemampuan menganalisis. Soal nomor 5 bertujuan untuk mengukur kemampuan mengevaluasi. Soal nomor 6
bertujuan untuk mengukur kemampuan mencipta. Keenam soal esai telah diujikan untuk memenuhi syarat valid dan reliabel. Penelitian ini instrumen yang
digunakan adalah soal nomor 5 dan 6. Matriks pengembangan instrumen pada didasarkan pada standar kompetensi: 6. menerapkan sifat-sifat cahaya melalui
kegiatan membuat suatu karyamodel, dan kompetensi dasar: 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Matrik pengembangan instrumen pada soal nomor 5 dan 6 dapat
dilihat pada tabel di bwah ini.
29
Tabel 3. Matriks pengembangan instrumen
No. Variabel
Aspek Indikator
No. Soal
1 Mengevaluasi
Memeriksa Menentukan benda yang dapat meneruskan
cahaya dengan sempurna. 5
Menguji Menentukan alasan benda bening dapat
meneruskan cahaya dengan sempurna. Mengritik
Menentukan alasan benda bening dapat meneruskan cahaya dengan sempurna.
Menilai Menilai kebaikan dan keburukan benda yang
dapat meneruskan cahaya dengan sempurna. 2
Mencipta Merumuskan
Merumusankan masalah percobaan cahaya dapat dibiaskan
6 Membuat
hipotesis Merumuskan hipotesis percobaan cahaya dapat
dibiaskan Mendesain
Merancang percobaan cahaya dapat dibiaskan Memproduksi
Membuat kesimpulan percobaan cahaya dapat dibiaskan
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen merupakan alat pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen dalam penelitian mesti memenuhi syarat valid dan reliabel. Sebuah instrumen
dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas adalah derajat sebuah tes yang sejauh mana dapat mengukur apa yang
harus diukur Sukardi, 2008:40. Reliabilitas merupakan sebuah keajegan atau konsistensi dari hasil evaluasi. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila
memiliki hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur Sukardi, 2008:43.
3.7.1 Uji Validitas Validitas dalam pendidikan memiliki empat jenis yaitu validitas isi,
validitas konstruk, validitas konkuren, dan validitas prediksi Sukardi, 2008:32. Validitas isi adalah suatu alat ukur yang dapat mengukur suatu sesuai dengan isi
kurikulum yang hendak diukur Surapranata, 2009:51. Validitas konstruk adalah suatu alat ukur yang dapat mengukur setiap aspek yang disebutkan dalam Tujuan
Instruksional Khusus Surapranata, 2009:53. Validitas konkuren empiris adalah suatu alat ukur yang menujukan derajat di mana skor dalam suatu test
dihubungkan dengan skor lain Sukardi, 2008:34. Validitas prediksi adalah suatu alat ukur yang mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang Arikunto, 2009:69. Jenis validitas yang digunakan