Pengujian Hipotesis Analisis Data

60 perusahaan dengan kepemilikan institusional, maka para pemangku kepentingan akan dapat menilai kinerja atau kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah direncanakan. Kegiatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan melakukan dan mengungkapkan CSR. Namun dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa kepemilikan institusi pada perusahaan manufaktur di Indonesia tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini 2010, Indah dan Rahmawati 2010, Nurkhin 2009 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif signifikan terhadap luas pengungkapan CSR. Mungkin hal ini disebabkan karena institusi yang menanamkan modalnya pada perusahaan lain belum mempertimbangkan masalah tanggungjawab sosial sebagai salah satu kriteria dalam melakukan investasi, sehingga para investor institusi juga cenderung tidak menekan perusahaan untuk melaksanakan dan mengungkapkan corporate social responsibility secara detail dalam laporan tahunan perusahaan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nofandrilla 2008 dalam Indah dan Rahmawati 2010, yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap corporate social responsibility disclosure.

2. Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan CSR

Perusahaan dengan kepemilikan asing pada umumnya akan berusaha untuk mendekatkan diri dengan masyarakat di sekitar perusahaan itu berdiri, sesuai dengan 61 teori legitimasi hal itu bertujuan agar perusahaan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat pribumi sehingga perusahaan dengan kepemilikan asing akan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menjadikan perusahaan itu dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Hal-hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan dengan kepemilikan asing adalah dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial sebagai wujud tanggungjawab perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini bukan saja para pemegang saham perusahaan tetapi juga terdapat para pemangku kepentingan lain yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan, para pemangku kepentingan lain yang dimaksud adalah karyawan, supplier, kreditur, analis, dan masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan berdiri. Dalam penelitian ini peneliti menemukan pengaruh positif signifikan kepemilikan asing terhadap pengungkapan CSR. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rustiarini 2010 yang menyatakan bahwa kepemilikan saham asing berpengaruh terhadap CSR. Menurut Rustiarini 2010, bahwa kepemilikan asing berpengaruh terhadap CSR sesuai dengan teori keagenan yang menunjukkan kepemilikan asing dalam perusahaan mampu menjadikan proses monitoring menjadi lebih baik sehingga informasi yang dimiliki oleh pihak manajemen dapat diberikan secara menyeluruh kepada stakeholders perusahaan. Menurut Rustiarini 2010, hal ini menunjukkan bahwa secara umum kepemilikan asing di Indonesia turut peduli terhadap isu-isu sosial. Hal lain yang dapat menjelaskan adanya pengaruh positif signifikan kepemilikan asing terhadap 62 pengungkapan CSR adalah bahwa perusahaan manufaktur dengan kepemilikan asing telah berkontribusi terhadap keputusan manajemen dalam pengungkapan CSR, sehingga pihak manajemen akan melakukan kegiatan dan mengungkapkan CSR sesuai dengan tuntutan pihak asing selaku pemegang saham. Dari hasil statistik deskriptif pada penelitian ini, kepemilikan asing pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang menjadi sampel pada penelitian ini memiliki rata-rata yang lebih besar daripada perusahaan dengan kepemilikan institusi, sehingga kemungkinan perusahaan dengan kepemilikan asing lebih peduli terhadap masalah tanggungjawab sosial perusahaan. Namun hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Machmud Djaman 2008 dalam Indah dan Rahmawati 2010 menyatakan bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan tanggungjawab sosial. 3. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR Semakin besar operasi yang dilakukan oleh perusahaan, maka dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan juga akan lebih besar. Hal ini tentunya akan mendorong perusahaan untuk berusaha melakukan kegiatan yang dapat mengurangi resiko yang diakibatkan oleh operasi perusahaan tersebut sehingga perusahaan besar, yang dalam hal ini dinilai melalui log total aset yang dimiliki oleh perusahaan akan dituntut untuk melakukan pengungkapan CSR yang lebih besar yang berguna untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang dan mengurangi resiko yang ditimbulkan sebagai 63 akibat dari kegiatan operasional perusahaan serta dapat menghindarkan perusahaan dari konflik legitimasi. Dengan berdasar pada teori legitimasi yang menyatakan bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat dari sesuatu yang diberikan oleh masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian legitimasi dapat dikatakan sebagai manfaat atau sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup, Ashforth dan Gibbs 1990, Dowling dan Pfeffer 1975, O’Donovan 2002 dalam Chariri 2011. Perusahaan dengan ukuran yang besar dituntut untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar agar keberadaan perusahaan dapat diakui oleh masyarakat di sekitar perusahaan sehingga dengan pengungkapan CSR yang tinggi, tentunya akan berpengaruh positif bagi perusahaan itu sendiri, dan bagi seluruh pihak-pihak yang berkepentingan. Perusahaan yang besar memiliki kapasitas produksi yang tinggi dan memiliki jumlah karyawan serta memiliki aset yang banyak cenderung akan dituntut oleh pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga hal ini akan mendorong pihak manajemen untuk melaksanakan dan mengungkapkan kegiatan sebagai upaya perusahaan dalam memenuhi tuntutan dari pihak-pihak yang berkepentingan. Kegiatan dalam hal ini adalah melaksanakan dan mengungkapkan CSR. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan sampel telah menyadari pentingnya pengungkapan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 19

PENDAHULUAN PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 8

PENUTUP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 3 34

Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

0 1 95