11
C. Agency Teory
Hubungan keagenan adalah hubungan antara dua pihak dimana salah satu menjadi agent dan pihak yang lain sebagai principal, Hendriksen dan Van Breda
2000 dalam Waryanto 2010.
Jensen dan Meckling, 1976 dalam Waryanto 2010, menjelaskan adanya konflik kepentingan dalam hubungan keagenan. Terjadinya konflik kepentingan
antara pemilik dan agen karena kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan. Rustiarini 2008,
menjelaskan bahwa teori keagenan memandang perusahaan sebagai nexus of contract, yaitu organisasi yang terikat kontrak dengan beberapa pihak seperti
pemegang saham, supplier, karyawan termasuk manajer, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Teori keagenan mengemukakan bahwa pihak principal pemilik dan
agent manajer memiliki kepentingan yang berbeda sehingga memicu adanya
konflik, yang disebut dengan konflik keagenan.
Teori agensi mampu menjelaskan potensi konflik kepentingan diantara
berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan Waryanto, 2010. D.
Pengertian Corporate Social Responsibility dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
1. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR
Untung 2008 hal.1 dalam Tamba 2011 memberikan pengertian mengenai corporate social responsibility sebagai berikut:
12
Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan
memperhatikan tanggungjawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
Jadi CSR merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan suatu keadaan yang saling menguntungkan antara perusahaan, shareholder maupun stakeholders.
Menurut Global Reporting Initiative GRI Tamba, 2011 dalam konten analisis terkandung tema tentang pengungkapan pertanggungjawaban sosial, yang
terdiri dari: a.
Ekonomi Tema ini berisi sembilan item yang mencakup laba perusahaan yang
dibagikan untuk bonus pemegang saham, kompensasi karyawan, pemerintah, membiayai kegiatan akibat perubahan iklim serta aktivitas terkait ekonomi
lainnya. b.
Lingkungan Hidup Tema ini berisi tiga puluh item yang meliputi aspek lingkungan dari proses
produksi, yang meliputi pengendalian polusi dalam menjalankan operasi bisnis, pencegahan dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat pemrosesan
sumber daya alam dan konversi sumber daya alam.