41
mempengaruhi tenaga kerja. Hal ini terbukti dengan tingginya persentase jumlah perusahaan sampel yang melakukan pengungkapan CSR melalui item-item pada tema
lain-lain tentang tenaga kerja menurut checklist Hackston dan Milne, 1996. Item merekrut atau memanfaatkan tenaga kerja wanitacacat dan item mengungkapkan
informasi hubungan manajemen dengan karyawan dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja mempunyai persentase yang sama yaitu 87, item melaporkan
hubungan perusahaan dengan serikat buruh dan item peningkatan kondisi kerja secara umum dengan persentase yang sama yaitu sebesar 84, item memberi pelatihan
tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja dengan 81, item memberi bantuan keuangan kepada karyawan untuk studi lanjut, kursus dengan persentase
sebesar 77, dan diikuti item mengungkapkan jumlah tenaga kerja perusahaan dan item mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada dengan persentase yang sama
yaitu 73 perusahaan sampel melakukan pengungkapan CSR item tersebut, dan masih terdapat beberapa item yang memiliki persentase di atas 50, yaitu item
mengungkapkan jumlah staf, masa kerja, dan kelompok usia sebesar 65, item mengungkapkan program pensiun sebesar 63, item mengungkapkan informasi
stabilitas pekerjaan tenaga kerja dan masa depan perusahaan sebesar 55, dan item mengungkapkan persentasejumlah tenaga kerja wanitacacat pada level manajerial
dengan persentase sebesar 52 perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas
perusahaan sampel telah peduli terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
42
tingkat produktifitas tenaga kerjanya. Dengan melakukan pengungkapan CSR melalui item-item tersebut diharapkan bahwa perusahaan akan memperoleh timbal balik yang
positif dari tenaga kerjanya. Namun masih terdapat beberapa item pengungkapan CSR pada tema ini yang
memiliki persentase yang rendah dengan persentase di bawah 50 perusahaan sampel yang melakukan pengungkapan CSR malalui item-item tersebut. Diantaranya
adalah item melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja memiliki persentase terendah yaitu hanya sebesar 10 dan item mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga
kerja dinegosiasikandiredam dengan persentase sebesar 12, hal ini dimungkinkan karena perusahaan masih kurang terbuka dalam mengungkapkan aksi-aksi tenaga
kerjanya untuk menghindari pandangan negatif yang kan timbul dari masyarakat luas. Persentase terendah ketiga adalah item memiliki program untuk kemajuan tenaga
kerja wanitacacat dengan persentase sebesar 14, dan item mengungkapkan tujuan mempekerjakan tenaga kerja wanitacacat mempunyai persentase sebesar 16.
Namun bukan berarti bahwa kepedulian perusahaan sampel terhadap pengungkapan CSR melalui item-item tersebut rendah, terdapat kemungkinan bahwa mayoritas
perusahaan sampel memiliki program CSR secara bertahap sehingga ietem-item tersebut masih berada dalam rencana program CSR yang akan datang.
43
Tabel 5. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Lain-lain Tentang Tenaga Kerja
No Kategori
Persentase 1
Merekrut atau
memanfaatkan tenaga
kerja wanitacacat
87 2
Mengungkapkan persentasejumlah tenaga kerja wanitacacat pada level manajerial
52 3
Mengungkapkan tujuan memperkerjakan tenaga kerja wanitacacat
16 4
Memiliki program untuk kemajuan tenaga kerja wanitacacat
14 5
Memberika pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja
81 6
Memberi bantuan keuangan kepada karyawan untuk studi lanjut, kursus
77 7
Mendirikan pusat pelatihan tenaga kerja 47
8 Mengungkapkan bantuan atau bimbingan untuk
tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan
47
9 Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah
karyawan 18
10 Mengungkapkan fasilitas untuk rekreasi
28 11
Mengungkapkan program pension bagi karyawan 63
12 Mengungkapkan kebijakan penggajian di perusahaan
70 13
Mengungkapkan jumlah tenaga kerja perusahaan 73
14 Mengungkapkan tingkatan manajerial yang ada
73 15
Mengungkapkan disposisi
staf-dimana staf
ditempatkan 24
16 Mengungkapkan jumlah staf, masa kerja, dan
kelompok usia mereka 65
44
Tabel 5. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Lain-lain Tentang Tenaga Kerja Lanajutan
No Kategori
Persentase 17
Mengungkapkan statistik
tenaga kerja,
missal penjualan per karyawan
20 18
Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 34
19 Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh
karyawan 20
20 Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan
lainnya 31
21 Mengungkapkan informasi hubungan manajemen
dengan karyawan dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja
87
22 Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan tenaga
kerja dan masa depan perusahaan 55
23
Membuat laporan ketersediaan posisi tenaga kerja secara terpisah
20
24
Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh
84
25
Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja 10
26
Mengungkapkan informasi bagaimana aksi tenaga kerja dinegosiasikandiredam
12
27
Peningkatan kondisi kerja secara umum 84
28
Menginformasikan reorganisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja
23
29
Memberikan informasi dan statistic perputaran tenaga kerja
19
30
Memberikan informasi mengenai penitipan anak 20
Rata-rata 45
Sumber: Data diolah
d. Tema Energi
Pada tema energi ini perusahaan sampel memiliki persentase rata-rata sebesar 60.57, yang berarti bahwa sebanyak 60.57 perusahaan dari total
sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item pada tema energi ini. Pada tema energi ini persentase tertinggi adalah item menggunakan
45
energi secara lebih efisien yaitu sebesar 93 perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item tersebut. Diikuti item membahas
upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi sebesar 71, item mengungkapkan peningkatan efisiensi energi dari produk sebesar 68,
mengungkapkan kebijakan energi perusahaan sebesar 65. Hal ini mengindikasikan bahwa kepedulian perusahaan sampel pada tema energi ini
cukup tinggi, hal ini terbukti dari total tujuh item pengungkapan CSR yang terdapat pada tema energi ini, 4 diantaranya memiliki persentase diatas 50.
Item-item pada tema energi yang memiliki persentase di bawah 50 adalah item memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi dengan
persentase sebesar 48, diikuti item mengungkapkan penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang dengan 46, dan persentase terendah dalam
tema energi yaitu item melakukan riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi produk perusahaan yaitu sebesar 33 dari seluruh perusahaan
sampel melakukan pegungkapan CSR melaui item tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa lebih banyak perusahaan sampel mengambil
keputusan untuk menggunakan energi secara lebih efisien bukan karena riset yang dilakukan, namun dengan lebih mempertimbangkan cost and benefit.
46
Tabel 6. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Energi
No Kategori
Persentase 1
Menggunakan energi secara lebih efisien 93
2 Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi
48 3
Mengungkapkan penghematan energy sebagai hasil produk daur ulang
46 4
Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi
71 5
Mengungkapkan peningkatan efisiensi energi dari produk
68 6
Melakukan riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi produk perusahaan
33 7
Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan 65
Rata-rata 60.57
Sumber: Data diolah
e. Mutu Produk
Pada tema mutu produk ini, perusahaan sampel memiliki rata-rata sebesar 68 pengungkapan CSR, yang berarti sebanyak 68 dari total
perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item pada tema mutu produk ini. Jumlah persentase rata-rata tersebut
mengindikasikan bahwa kepedulian perusahaan-perusahaan sampel terhadap mutu produk tinggi. Hal ini didukung dari hampir seluruh nilai persentase
setiap item dalam tema mutu produk ini lebih dari 50. Persentase tertinggi pada tema mutu produk ini adalah item membuat produk lebih aman untuk
konsumen dengan persentase sebesar 86, item mengungkapkan bahwa produk memenuhi standar keselamatan dengan persentase sebesar 84, dan
diikuti item mengungkapkan bahwa produk telah memenuhi standar keselamatan dan item memberi informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu
47
produk telah meningkat ISO dengan persentase sebesar 82 perusahaan
sampel telah melakukan pengungkapan CSR melalui item-item tersebut.
Sementara pada tema mutu produk ini hanya terdapat satu item yang persentasenya sebesar 50 yaitu item melakukan riset tingkat keselamatan
produk perusahaan dengan persentase sebesar 42. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas dari perusahaan sampel telah memastikan bahwa produk
yang dihasilkan dan dipasarkan telah memenuhi standar keselamatan. Tabel 7. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Mutu Produk
No Kategori
Persentase 1
Mengungkapkan informasi pengembangan produk perusahaan termasuk pengemasannya
81 2
Memberikan gambaran
pengeluaran riset
dan pengembangan produk
66 3
Mengungkapkan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk
60 4
Mengungkapkan bahwa produk memenuhi standar keselamatan
84 5
Membuat produk lebih aman untuk konsumen 86
6 Melakukan riset tingkat keselamatan produk
42 7
Mengungkan peningkatan kebersihankesehatan dalam pengolahan dan penyiapan produk
56 8
Mengungkapkan informasi
mutu produk
yang tercermin dalam penerimaan penghargaan
56 9
Memberi informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu produk telah meningkat ISO
82 Rata-rata
68
Sumber: Data diolah
f. Tema Keterlibatan Dalam Masyarakat
Untuk menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat di sekitar perusahaan berdiri, biasanya perusahaan akan
48
memberikan bantuan kepada lingkungan dan masyarakat di sekitar perusahaan itu berdiri. Wujud dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat berbeda-
beda. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa mayoritas perusahaan sampel melakukan pengungkapan CSR dengan memberikan sumbangan
berupa uang tunai atau produk perusahaan untuk mendukung aktivitas masyarakat dan mendukung pengembangan industri lokal, item-item tersebut
memiliki persentase yang sama yaitu sebesar 80, hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas perusahaan sampel telah peduli terhadap kebutuhan
masyarakat di sekitar perusahaan itu berdiri, perusahaan juga mengajak para pelaku industri lokal untuk maju bersama dengan perusahaan, pengembangan
industri lokal yang biasa dilakukan oleh perusahaan sampel adalah dengan memberikan sumbangan yang digunakan sebagai tambahan modal dan juga
dengan memberikan pelatihanseminar kewirausahaan kepada pelaku industri lokal. Mayoritas perusahaan sampel juga mempedulikan pendidikan bagi
masyarakat berprestasi yang kurang mampu untuk membiayai pendidikannya dengan menyelenggarakan program beasiswa. Item tersebut memiliki
persentase sebesar 77, diikuti item menjadi sponsor untuk proyek kesehatan
masyarakat sebesar 63.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa item pada tema keterlibatan dalam masyarakat yang persentasenya di bawah 50, diantaranya
adalah item menjadi sponsor konferensiseminar pendidikan, atau pameran
49
seni dengan persentase sebesar 36, item membantu riset medis dengan persentase sebesar 33, lalu item mensponsori kampanye program nasional
sebesar 23, dan persentase terendah pada item ini adalah mempekerjakan tenaga kerja paruh waktu bagi mahasiswa atau pelajar dengan persentase
sebesar 20. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas perusahaan sampel selalu berupaya untuk meningkatkan produktifitas dengan mempekerjakan
karyawan untuk bekerja secara penuh sesuai dengan waktu bekerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pada tema keterlibatan perusahaan dalam
masyarakat memiliki persentase rata-rata sebesar 51.67, yang berarti bahwa sebanyak 51.67 perusahaan sampel telah melakukan pengungkapan CSR
melalui pengimplementasian keseluruhan item-item yang terdapat pada tema
tersebut. Tabel 8. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Keterlibatan
Perusahaan Dalam Masyarakat
No Kategori
Persentase 1
Memberikan sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas masyarakat, pelayanan dan seni
80 2
Memperkerjakan tenaga kerja paruh waktu bagi mahasiswa atau pelajar
20 3
Menjadi sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat 63
4 Membantu riset medis
33 5
Menjadi sponsor
konferensiseminar pendidikan,
atau pameran seni
36
50
Tabel 8. Persentase Item Pengungkapan CSR Tema Keterlibatan Perusahaan Dalam Masyarakat Lanjutan
No Kategori
Persentase 6
Membiayai program beasiswa 77
7 Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat
53 8
Mensponsori kampanye program nasionalpemerintah 23
9 Mendukung pengembangan industri local
80 Rata-rata
51.67
Sumber: Data diolah
g. Tema Hal-hal Umum
Mayoritas perusahaan sampel telah menjelaskan dengan terbuka tujuan perusahaan untuk melaksanakan kebijakan penerapan tanggungjawab sosial
perusahaan kepada masyarakat. Tabel 9. Persentase Item Pngungkapan CSR Tema Hal-hal Umum
No Kategori
Persentase 1
Mengungkapkan tujuankebijakan perusahaan secara umum
berkaitan dengan
tanggungjawab sosial
perusahaan kepada masyarakat 99
Sumber: Data diolah
Dalam penelitian ini, setelah menghitung besarnya indeks pengungkapan CSR maka dipaparkan statistik deskriptif variabel-variabel
penelitian yaitu pengungkapan CSR, persentase kepemilikan asing, persentase kepemilikan institusional, dan log total aset.
51
Tabel 10. Mean variabel-variabel penelitian Statistik Deskriptif
N Mean
Std. Deviation
Minimum Maximum Pengungkapan_C
SR 94
.5562 .08523
.34 .68
Institusi 94 35.6400
22.73077 4.71
84.25 Asing
94 38.7688 22.82869
.05 83.29
Log_Total_Aset 94 10.4277
1.20466 7.99
12.52
Sumber: Data diolah
Dari tabel 10 diketahui bahwa variabel CSRI memiliki rata-rata indeks CSR sebesar 0.55 dan standar deviasi sebesar 0.08523 menunjukkan variasi
yang terdapat pada variabel pengungkapan CSR, kepemilikan institusi memiliki rata-rata sebesar 35.64 dengan standar deviasi sebesar 22.73077
menunjukkan variasi yang terdapat dalam variabel kepemilikan institusi, rata- rata kepemilikan asing sebesar 38.77 dengan standar deviasi sebesar
22.82869 yang menyatakan variasi yang terdapat dalam variabel kepemilikan asing, dan log total aset memiliki rata-rata sebesar 10.42 dengan besarnya
standar deviasi 1.20466 yang menunjukkan variasi yang terdapat dalam variabel log total aset.
2. Uji Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan one sample kolmogorov-
smirnov test dan P-P plot.
H = p 0,05 maka variabel terdistribusi normal.
H
1
= p ≤ 0,05 maka variabel tidak terdistribusi normal.
52
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pengungkapan_CSR Institusi Asing
Log_Total _Aset
N 94
94 94
94 Normal Parameters
a,,b
Mean .5562 35.6400 38.7688
10.4277 Std. Deviation
.08523 22.73077 22.82869 1.20466
Most Extreme Differences
Absolute .114
.139 .109
.107 Positive
.073 .139
.109 .082
Negative -.114
-.087 -.096
-.107 Kolmogorov-Smirnov Z
1.105 1.345
1.058 1.034
Asymp. Sig. 2-tailed .174
.054 .213
.235 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah
Dari tabel di atas terlihat asymp. sig. 2-tailed secara berurutan mulai pengungkapan CSR, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan log total asset,
adalah sebesar 0.174, 0.054, 0.213, 0.235 atau probabilitas seluruh variabel lebih besar dari 0.05 yang berarti seluruh data telah terdistribusi secara normal.
Hasil yang menunjukkan bahwa model regresi telah terdistribusi secara normal juga dikuatkan dengan melihat tabel P-Plot di bawah ini, yaitu bahwa titik-
titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal.
53
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas P-Plot
Sumber: Data diolah
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini dengan
menggunakan Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi. a.
Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dengan variance inflation factor VIF. Multikolinieritas terjadi jika nilai
Tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10. Tidak terjadi multikolinieritas bila
Tolerance ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10.
54
Tabel 13. Nilai Tolerance dan VIF Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Toleranc
e VIF
1Constant .259
.084 3.089
.003 Institusi
.001 .000
.152 1.153
.252 .524 1.910
Asing .002
.000 .441
3.314 .001
.516 1.938 Log_Total_Aset
.020 .007
.289 2.982
.004 .974 1.027
a. Variabel Dependen: Pengungkapan_CSR
Sumber: Data diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tolerance secara berurutan dari variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan
institusional, kepemilikan asing, dan log total aset sebesar 0.524, 0.516, dan 0.974 yang seluruhnya lebih dari 0.10 dan nilai variance inflation factor pada
variabel independen dalam penelitian ini yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan asing, dan log total aset sebesar 1.910, 1.938, dan 1.027 yang
keseluruhannya kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. b.
Uji Heteroskedasitas
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini diuji dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen
ZPRED dengan nilai residualnya ZRESID.
55
Tabel 14. Grafik Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber: Data diolah
Dari tabel grafik hasil uji heteroskedasitas di atas terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka
0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1. Uji Autokorelasi dalam penelitian ini dengan menggunakan Uji Durbin-Watson. Dengan hipotesis yang diuji
adalah: