PENDEKATAN LIMA KOMPONEN PENGENDALIAN MANAJEMEN VERSI

Pusdi kl at was BPKP - 2007 52 Kel ima komponen sist em pengendal ian manaj emen di at as dikat egorikan sebagai st andar sist em pengendal ian manaj emen ol eh Gener al Account i ng Of f i ce GAO sebagaimana yang t ert uang pada publ ikasinya pada bul an November 1999 dengan j udul St andar ds f or Int er nal Cont r ol i n t he Feder al Gover nment . St andar sist em pengendal ian manaj emen menggariskan t ingkat kual it as minimum yang dapat dit erima bagi suat u sist em pengendal ian manaj emen di l ingkungan sekt or publ ik pemerint ah dan memberikan suat u dasar eval uasi at as sist em pengendal ian manaj emen. St andar pengendal ian t ersebut berl aku pada semua aspek kegiat an unit kerj a: programat ik, keuangan, dan kepat uhan. Namun demikian, st andar t ersebut t idak dimaksudkan unt uk membat asi at au mengint ervensi kewenangan yang berkait an dengan penyusunan perundang-undangan, pengambil an keput usan at au pembuat kebij akan dal am unit kerj a t ersebut . St andar ini memberikan suat u kerangka umum. Dal am penerapannya, manaj emen bert anggung j awab at as pengembangan kebij akan, prosedur dan prakt ik yang t erinci agar cocok dengan kegiat an unit kerj a dan unt uk meyakinkan bahwa st andar t ersebut t erpasang ke dal am dan menj adi bagi an yang t erpadu dari kegiat an. 1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN Manaj emen dan st af harus mencipt akan dan memel ihara l ingkungan dal am organisasi yang menet apkan peril aku posit if dan dukungan t erhadap pengendal ian manaj emen dan kesadaran manaj emen. Lingkungan pengendal ian yang posit if merupakan l andasan bagi sel uruh st andar pengendal ian manaj emen. Lingkungan pengendal ian memberikan suat u bidang penget ahuan dan st rukt ur sert a suasana yang mempengaruhi mut u pengendal ian manaj emen. Pusdi kl at was BPKP - 2007 53 Beberapa f akt or kunci yang dapat mempengaruhi l ingkungan pengendal ian adal ah: Pert ama, int egrit as dan nil ai et ika yang dij aga dan dit unj ukkan ol eh manaj emen dan st af . Manaj emen memegang peranan kunci dal am memberikan nil ai-nil ai kepemimpinan dan ket el adanan, khususnya dal am menet apkan dan menj aga nil ai et ika organisasi dan memberikan arahan dan cont oh peril aku yang t epat , menghal au godaan unt uk berperil aku t idak et is, sert a menerapkan kedisipl inan saat diperl ukan. Cont oh impl ement asi upaya membangun int egrit as dan nil ai et ika adal ah dengan dit andat anganinya pakt a int egrit as unt uk t idak mel akukan Korupsi, Kol usi dan Nepot isme KKN dal am kegiat an pengadaan barang dan j asa sebagaimana yang diat ur dal am Keput usan Presiden Nomor 80 Tahun 2003. Fakt or kedua, komit men manaj emen at as kompet ensi. Sel uruh st af memerl ukan dan mempert ahankan t ingkat kompet ensi yang memungkinkan mereka menyel esaikan t ugas sekal igus memahami pent ingnya upaya unt uk mengembangkan dan menerapkan pengendal ian yang baik. Manaj emen perl u mengident if ikasi penget ahuan dan keahl ian yang t epat unt uk berbagai t ugas, memberikan pel at ihan yang dibut uhkan dan pemberian konsul t ansi yang konst rukt if sert a penil aian kinerj a. Lingkungan pengendal ian t erdiri dari t indakan, kebij akan, dan prosedur yang mencerminkan sikap semua pihak - manaj emen puncak, direkt ur, dan pemegang saham pemil ik – t erhadap pengendal ian dan pent ingnya organisasi. Berikut beberapa sub komponen dari l ingkungan pengendal ian: Pusdi kl at was BPKP - 2007 54 a. Int egrit as dan Nil ai Et ika Int egrit as dan nil ai et ika merupakan produk st andar et ika, peril aku organisasi dan bagaimana st andar t ersebut dikomunikasikan sert a didorong unt uk dil aksanakan. St andar t ersebut mencakup t indakan- t indakan manaj emen unt uk menghindarkan diri at au mengurangi dorongan at au godaan yang mungkin mendorong seseorang unt uk bert indak t idak j uj ur, mel anggar hukum, at au t indakan l ain yang t idak et is. Cont oh: pencanangan komit men unt uk bert indak j uj ur, disipl in dan obyekt if dal am pel aksanaan t ugas sepert i yang diwaj ibkan kepada pej abat pembuat komit men, panit ia pengadaan dan para penyedia barang dan j asa dal am Keput usan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 adal ah cont oh dit erapkannya sub komponen int egrit as dan nil ai et ika. Unt uk mengef ekt if kan sub komponen int egrit as dan nil ai et ika, maka pihak manaj emen harus memusat kan perhat ian pada aspek berikut : 1 At uran peril aku dan nil ai et ika sert a menunj ukkan prakt iknya dan konf l ik kepent ingan yang dapat dit erima. 2 St andar et ika dan peril aku t el ah dit et apkan ol eh pimpinan dan dikomunikasikan ke sel uruh unit organisasi. 3 Hubungan yang t erkait dengan publ ik, sepert i DPR, karyawan, rekanan, audit or dan l ainnya waj ib dikel ol a dengan et ika t inggi dan t el ah dikomunikasikan mel al ui j al ur organisasi deal i ng wi t h count er par t s. Pusdi kl at was BPKP - 2007 55 4 Tindakan disipl in diambil dal am merepon adanya deviasi dari kebij akan dan prosedur at au pel anggaran kode et ik per f or mance t ar get . 5 Manaj emen menunj ukkan t indakan at as int ervensi at au pengabaian pengendal ian manaj emen. Hal ini t ent unya mencakup penyediaan met ode pel aporan pel anggaran et ika. 6 Manaj emen menghindari peril aku yang t idak sesuai dengan et ika; memil iki komit men at as kej uj uran dan sport ivit as; pengakuan dan kesadaran at as hukum dan kebij akan. b. Komit men t erhadap Kompet ensi Kompet ensi adal ah penget ahuan dan keahl ian yang diperl ukan unt uk penyel esaian t ugas yang merumuskan t ugas-t ugas individu. Komit men at as kompet ensi mencakup pert imbangan manaj emen at as t ingkat kompet ensi unt uk t ugas-t ugas t ert ent u dan bagaimana t ingkat -t ingkat kompet ensi ini dit erj emahkan ke dal am penget ahuan dan keahl ian yang dipersyarat kan. Uraian t ugas disert ai program pel at ihan bagi mereka yang akan mel aksanakan t ugas adal ah cont oh sederhana komit men t erhadap kompet ensi. Tit ik perhat ian at as sub komponen komit men t erhadap kompet ensi mel iput i: 1 Pimpinan t el ah mengident if ikasi dan mendef inisikan t ugas dal am suat u pekerj aan dan berbagai posisinya t ask def i ni t i on. 2 Pimpinan t el ah mel aksanakan anal isis kebut uhan at as penget ahuan, keahl ian, dan kemampuan unt uk pekerj aan t ert ent u. Pusdi kl at was BPKP - 2007 56 3 Pimpinan t el ah mel aksanakan pendidikan dan pel at ihan sert a konsel ing dal am membant u karyawan memel ihara dan meningkat kan kompet ensinya di dal am pel aksanaan t ugas. c. Fil osof i Manaj emen dan Gaya Kepemimpinan Fil osof i dan gaya kepemimpinan manaj emen memberikan t anda yang j el as bagi para st af t ent ang art i pent ingnya pengendal ian. Audit or dapat mengident if ikasi aspek-aspek yang memberikan kepadanya pemahaman t ent ang sikap manaj emen t erhadap pengendal ian. Perhat ian dan keberpihakan pada aspek pengendal ian ol eh pimpinan inst ansi dengan memberdayakan secara opt imal f ungsi audit or int ern adal ah cont oh sub komponen f il osof i manaj emen dan gaya kepemimpinan. Tit ik perhat ian dari f il osof i manaj emen dan gaya kepemimpinan adal ah: 1 Pimpinan memil iki sikap dal am mengambil at au membat asi risiko t erkait dengan pencapaian misi at au operasi organisasi r i sk t ol er ance. 2 Adanya int eraksi yang akt if ant ara manaj emen senior dengan manaj emen operasi i nt er act i ons. 3 Pimpinan memil iki sikap yang posit if dan mendukung f ungsi- f ungsi yang ada, sepert i: f ungsi akunt ansi, sist em inf ormasi manaj emen, operasi personil , monit oring, dan audit int ernal ekst ernal at t i t udes. 4 Pimpinan memil iki sikap yang konsist en at as pel aporan keuangan, anggaran dan operasi act i on t owar d r epor t i ng. Pusdi kl at was BPKP - 2007 57 d. St rukt ur Organisasi St rukt ur organisasi merumuskan garis t anggung j awab dan wewenang yang ada. Dengan memahami st rukt ur organisasi audit or dapat mempel aj ari dan memahami unsur manaj erial dan f ungsional sert a merasakan bagaimana pengendal ian dikait kan dengan kebij akan dan prosedur yang dil aksanakan. Tit ik perhat ian at as st rukt ur organisasi adal ah: 1 Memf asil it asi arus inf ormasi ke dal am, ke l uar, dan di dal am organisasi abi l i t y t o f l ow i nf or mat i on. 2 Area kunci dari ot orit as dan t anggung j awab t el ah didef inisikan dan dikomunikasikan def i ni t i on and under st andi ng of r esponsi bi l i t i es. 3 Penget ahuan dan pengal aman dari manaj er kunci mencukupi sej al an dengan t anggung j awabnya adequat e of knowl edge and exper i ence. e. Komit e Audit Unit yang dikenal sebagai komit e audit l ebih dikenal di l ingkungan korporasi dan badan usaha ket imbang di l ingkungan sekt or publ ik pemerint ah. Komit e audit dibent uk ol eh dan merupakan kepanj angan t angan dewan komisaris dal am mel akukan pengawasan t erhadap kegiat an yang dil akukan ol eh manaj emen. Komit e audit akan ef ekt if apabil a ia benar-benar independen dari manaj emen dan mel akukan penel it ian dengan cermat t erhadap akt ivit as manaj emen. Komunikasi ant ara komit e audit dengan audit or, baik int ernal maupun ekst ernal , menj adi suat u hal yang pent ing dal am memecahkan membahas berbagai masal ah yang Pusdi kl at was BPKP - 2007 58 t erkait dengan int egrit as dan t indakan-t indakan manaj emen l ainnya. Sub komponen ini pada saat ini masih l ebih dit ekankan pada l ingkungan sekt or swast a dan badan usaha mil ik negara, sedangkan di sekt or pemerint ah bel um ada. f . Penet apan dari Ot orit as dan Pert anggung j awaban Penet apan ot orit as wewenang dan pert anggung j awaban merupakan bent uk komunikasi f ormal berkait an dengan pengendal ian at as kegiat an yang dil aksanakan. Not a at au memo dinas dari manaj emen puncak kepada bawahannya mengenai hal - hal yang mencerminkan pent ingnya pengendal ian dan kait annya dengan rencana kegiat an, uraian t ugas dan kebij akan merupakan cont oh bent uk penet apan ot orit as dan dan pert anggung j awaban. Tit ik perhat ian at as penet apan dari ot orit as dan pert anggung j awaban adal ah: 1 Penet apan t anggung j awab dan pendel egasian ot orit as sej al an dengan t uj uan dan sasaran, f ungsi operasi dan perat uran, t ermasuk sist em inf ormasi dan perubahan assi gnment and del egat i on. 2 Kecukupan at as hubungan pengendal ian dengan st andar dan prosedur, t ermasuk deskripsi pekerj aan pegawai cont r ol - r el at ed st andar ds and pr ocedur es. 3 Juml ah personil yang memadai, t erut ama t erkait f ungsi proses dat a dan akunt ansi, dengan l evel kemampuan rel at if at as ukuran, sif at dan kompl eksit as dari akt ivit as dan sist em quant i t y and qual i t y of peopl e. Pusdi kl at was BPKP - 2007 59 g. Kebij akan dan Prosedur Sumber Daya Manusia Manusia merupakan aspek pent ing dari sist em pengendal ian manaj emen. Apabil a st af memil iki kompet ensi dan dapat dipercaya, maka pengendal ian l ain mungkin dapat dipercaya. Seorang pegawai yang memil iki int egrit as diharapkan akan mampu mel aksanakan t ingkat pekerj aan yang berat wal au hanya ada beberapa pengendal ian yang mendukungnya. Sebal iknya, seorang pegawai yang t idak dapat dipercaya cenderung akan berusaha unt uk menghancurkan sist em pengendal ian yang ada wal aupun didukung dengan berbagai pengendal ian. Namun demikian, seorang pegawai yang j uj ur dan dapat dipercaya sekal ipun t idak l uput dari kel emahan. Ol eh karena it u, unt uk mencipt akan pengendal ian yang ef ekt if at as sumber daya manusia, harus dicipt akan kebij akan dan met ode rekruit men, pel at ihan, pengembangan, promosi, dan kompensasi yang sesuai. Tit ik perhat ian at as kebij akan dan prosedur dari sumber daya manusia adal ah: 1 Manaj emen sumber daya manusi a memint a, mengkl asif ikasikan dan mengeval uasi posisi dengan menggunakan t eknik eval uasi yang dit erima dan bert anggung j awab at as rekurit men dan sel eksi empl oyeel i f e-cycl e pr ocedur es. 2 Tindakan yang sesuai diambil t erkait dengan t ingkah l aku menyimpang dari pegawai depar t ur es f r om pol i cy and r emedi al checks. 3 Kel ayakan dan krit eria ret ensi dan promosi sert a t eknik inf ormasi t erkait dengan at uran peril aku dan pedoman l ainnya r et ent i on and pr omot i on cr i t er i a. Pusdi kl at was BPKP - 2007 60 2. PENILAIAN RISIKO MANAJEMEN David Mc. Namee dan Georges Sel im memberikan def inisi t ent ang risiko risk sebagai berikut : “ Ri sk i s a concept used t o expr ess uncer t ai nt y about event s and or t hei r out comes t hat coul d have a mat er i al ef f ect on t he goal s of t he or gani zat i ons. ” 11 Def inisi di at as dapat dit erj emahkan sebagai berikut : risiko adal ah suat u konsep yang digunakan unt uk mengekspresikan ket idakpast ian t ent ang kej adian dan at au dampaknya yang dapat memil iki ef ek at as pencapaian t uj uan organisasi. Manaj emen dal am upayanya mencapai t uj uan yang t el ah dit et apkan harus memahami adanya hambat an, t ant angan, kerugian, dan kesul it an l ain yang dapat berpot ensi t idak t ercapainya t uj uan dimaksud. Hal -hal yang menghal angi pencapaian t uj uan t ersebut disebut risiko. Manaj emen memil iki kepent ingan unt uk mengenal risiko dan mempersiapkan st rat egi, t akt ik, program dan kegiat an dal am menyikapi risiko yang mungkin akan dihadapinya. 11 David Mc Namee, CIA, CISA, CFE, CGFM and Georges Salim PhD. , Inst it ut e Int ernal Audit or, “ Ri sk Management , Changi ng t he Audi t or Par adi gm” , paper, December 1988 ARAH YANG DITUJU R I S I K O Pusdi kl at was BPKP - 2007 61 Penil aian risiko adal ah suat u proses dal am mengident if ikasi dan menganal isis risiko yang rel evan t erhadap pencapaian t uj uan organisasi dan menent ukan respon yang sesuai dal am menghadapi risiko t ersebut . Urut an-urut an penil aian risiko dapat dibagi ke dal am beberapa t ahapan, yait u: a. Perumusan t uj uan organisasi secara kesel uruhan. Agar perumusan t uj uan organisasi secara kesel uruhan ef ekt if , maka organisasi harus mel akukan hal -hal berikut : 1 Organisasi harus merumuskan t uj uan dan menj adikannya sebagai pedoman dal am penet apan arah dan kegiat an. 2 Tuj uan organisasi t el ah dikomunikasikan secara ef ekt if kepada sel uruh j enj ang organisasi dan t el ah memperol eh masukan yang signif ikan dal am proses pengkomunikasian t uj uan organisasi. 3 Tuj uan organisasi sej al an dengan kegiat an st rat egis yang dil akukan ol eh organisasi t ersebut . 4 Organisasi t el ah merumuskan rencana penil aian risiko yang rel evan t erhadap t uj uan organisasi dan t erhadap risiko yang mungkin t imbul yang dat ang dari f akt or int ernal maupun ekst ernal . b. Perumusan t uj uan organisasi pada t ingkat kegiat an. Agar perumusan t uj uan organisasi pada t ingkat kegiat an ef ekt if , maka organisasi harus menyusun pr ogram organisasi dengan syarat : 1 sej al an dengan t uj uan rencana st rat egis organisasi; 2 sal ing mel engkapi dengan pemberdayaan kegiat an l ain dan t idak sal ing bert ent angan sat u dengan yang l ain; Pusdi kl at was BPKP - 2007 62 3 sej al an dengan kegiat an yang dil aksanakan ol eh unit -unit kerj a yang t erdapat dal am organisasi t ersebut ; 4 harus dapat diukur; 5 harus didukung dengan sumber daya yang memadai; dan 6 pimpinan harus merumuskan f akt or-f akt or kunci keberhasil an unt uk mencapai t uj uan program organisasi. c. Ident if ikasi risiko Pendekat an st rat egis unt uk menil ai suat u risiko sangat t ergant ung pada ident if ikasi risiko t erhadap t uj uan ut ama organisasi. Risiko yang rel evan t erhadap t uj uan or ganisasi harus diperhat ikan dan dieval uasi. Mengident if ikasikan risiko t idak hanya pent ing dal am mel akukan proses ident if ikasi risiko, t et api j uga pent ing unt uk mengal okasikan sumber-sumber daya unt uk menyikapi risiko dimaksud. Dal am mel akukan ident if ikasi risiko, hal -hal yang menj adi t it ik perhat ian adal ah: 1 Pimpinan organisasi menggunakan met ode ident if ikasi risiko yang memadai. 2 Terdapat mekanisme yang memadai dal am mengident if ikasikan risiko yang t imbul dari f akt or int ernal dan ekst ernal . 3 Terdapat mekanisme yang memadai dal am mengident if ikasi f akt or-f akt or yang mendorong meningkat nya risiko yang t imbul . 4 Terdapat mekanisme yang memadai dal am mengident if ikasi ket idaksesuaian ant ara program dan t uj uan organisasi. Pusdi kl at was BPKP - 2007 63 d. Anal isis risiko Dal am menent ukan bagaimana menangani risiko, t idak hanya mengident if ikasi dasar-dasar dari j enis risiko yang muncul , t et api j uga harus mengeval uasi f akt or signif ikan dan menil ai risiko yang mungkin t erj adi. Sal ah sat u t uj uan ut ama mengeval uasi risiko adal ah unt uk memberikan inf ormasi kepada pimpinan t ent ang adanya risiko yang memerl ukan l angkah penanganan secara priorit as dan komprehensif dengan mengel ompokkan risiko menj adi risiko t inggi, risiko menengah, dan risiko rendah. Dal am mel akukan anal isis risiko, hal -hal yang menj adi t it ik perhat ian adal ah: 1 Set el ah pimpinan mengident if ikasi risiko secara menyel uruh, pimpinan harus mel akukan anal isis t erhadap pengaruh risiko t ersebut . 2 Pimpinan harus merumuskan pendekat an dal am mengel ol a dan mengendal ikan risiko berdasarkan berapa besar risiko yang t erj adi yang dapat dit erima ol eh pimpinan organisasi. e. Mengel ol a risiko Respon t erhadap risiko adal ah t indakan yang dil akukan unt uk mengendal ikan risiko yang t el ah t erident if ikasi. Beberapa respon at as risiko yang dapat dil akukan adal ah: 1 Risiko yang dapat dipindahkan. 2 Risiko yang dapat dit ol erir. 3 Risiko yang dapat dihil angkan. 4 Risiko yang dapat dikel ol a. Pusdi kl at was BPKP - 2007 64 Dal am kasus risiko yang dapat dikel ol a, organisasi harus mengimpl ement asikan sist em pengendal ian manaj emen dan menj aga keef ekt ivannya agar risiko dapat dit ekan hingga pada t ingkat risiko yang dapat dit erima. Dal am mengel ol a risiko, beberap t it ik perhat ian yang perl u diperhat ikan, yait u: 1 Pimpinan harus merumuskan mekanisme unt uk mengant isipasi, mengident if ikasi, dan merespon risiko yang t imbul sebagai akibat adanya perubahan, sepert i: perubahan sist em pemerint ahan, perekonomian, indust ri, perat uran dan ket ent uan, operasi, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi pencapaian t uj uan, sasaran, dan program organisasi. 2 Pimpinan harus memberikan perhat ian t erhadap risiko yang t imbul sebagai akibat dari perubahan yang dapat memberikan pengaruh yang sangat dramat is t erhadap organisasi dan memerl ukan perhat ian yang serius dari pimpinan t ert inggi organisasi. Terdapat beberapa j enis risiko yang dapat dikel ompokkan sebagai berikut : a. Risiko Bisnis Risiko bisnis adal ah risiko yang diderit a akibat l arinya pel anggan at au user ke t empat l ain. Risiko t imbul karena: pel ayanan yang buruk, ket inggal an t eknol ogi, produk j asa yang t idak sesuai dengan keinginan pel anggan at au pemakai, dan kemahal an harga. Pusdi kl at was BPKP - 2007 65 b. Risiko Operasi Risiko operasi adal ah risiko yang diderit a akibat kesal ahan dan kekel iruan yang t erj adi pada sist em dan prosedur operasi yang menimbul kan ket idakef isienan dan ket idakef ekt if an operasi. Cont oh: “ bot t l eneck” pekerj aan, kel ambat an pengadaan bahan, buruknya koordinasi dan komunikasi ant ar bagian. c. Risiko Keuangan Risiko keuangan adal ah risiko yang diderit a akibat t erj adinya kerugian f inansial dan ket idakakurat an l aporan keuangan yang disebabkan ant ara l ain: adanya kecurangan int ernal at au ekst ernal , ket idakhandal an met ode eval uasi proposal invest asi at au kerj asama operasi, kegagal an sist em akunt ansi. Cont oh: pembayaran sel uruh bi aya pembangunan sekol ah dasar di suat u kecamat an yang t ernyat a t idak sel esai 100 sehingga sarana sekol ah bel um dapat dif ungsikan sebagaimana mest inya. d. Risiko Ket aat an Risiko ket aat an adal ah risiko yang diderit a akibat t erj adinya pel anggaran t erhadap ket ent uan yang berdampak pengenaan sanksi dan kerugian kepada organisasi yang disebabkan ant ara l ain: karena ket idakpahaman t erhadap perkembangan perat uran, l ebih menekankan pada f or m over subst ance aspek f ormal l ebih diut amakan daripada subst ansi, komunikasi dan sosial isasi ket ent uan dan kebij akan yang buruk. Cont oh: Jasa pemborongan senil ai Rp 950. 000. 000, 00 sembil an rat us l ima pul uh j ut a rupiah diberikan kepada suat u perusahaan swast a l okal . Hal t ersebut merupakan Pusdi kl at was BPKP - 2007 66 penyimpangan dari ket ent uan yang ada yang mengat ur bahwa j asa pemborongan sampai dengan nil ai Rp 1. 000. 000. 000, 00 sat u mil yar rupiah hanya bol eh dil akukan ol eh Usaha Kecil dan Koperasi Kecil . Padahal dal am kenyat aannya, di daerah t ersebut t idak t ersedia usaha kecil at au koperasi kecil . Penil aian risiko manaj emen berbeda dengan penent uan risiko audit or. Manaj emen menet apkan risiko sebagai bagian dari perancangan dan pengoperasian sist em pengendal ian manaj emen unt uk meminimal kan kekel iruan dan ket idakberesan, sedangkan audit or menet apkan risiko unt uk memut uskan bukt i apa yang diperl ukan dal am pel aksanaan audit . Dal am pel aksanaan audit , seorang audit or menghadapi risiko kegagal an dal am pel aksanaan audit nya. Risiko kegagal an audit dapat mel iput i ket idakpast ian mengenai kompet ensi bukt i, ef ekt ivit as sist em pengendal ian manaj emen dari audit an yang direviu, dan apakah l aporan akunt abil it as t el ah disaj ikan secara memadai. Unt uk it u, maka audit or j uga harus mempert imbangkan berbagai risiko audit yang dihadapi dal am pel aksanaan audit . Manaj emen risiko mel iput i l angkah-l angkah berikut : a. Mengident if ikasi unsur-unsur ket idakpast ian dan j enis-j enis risiko yang l azim dihadapi. b. Menghindari at au menanggul angi unsur-unsur ket idakpast ian, ant ara l ain dengan membuat perencanaan audit yang sebaik- baiknya. c. Berupaya menget ahui korel asi dan konsekuensi ant ar kej adian sehingga dapat diket ahui kandungan risikonya. d. Berusaha mencari dan mengambil l angkah-l angkah penanganan risiko yang t erident if ikasi. Pusdi kl at was BPKP - 2007 67 RISIKO AUDIT Risiko audit diart ikan sebagai suat u t ingkat ket idakpast ian t ert ent u yang dapat dit erima ol eh audit or dal am pel aksanaan penugasan audit nya. Sel ama pel aksanaan penugasan, audit or menyadari adanya ket idakpast ian mengenai kompet ensi bukt i, ef ekt ivit as sist em pengendal ian manaj emen audit an obyek yang diaudit dan apakah l aporan pert anggung j awaban t el ah disaj ikan secara memadai set el ah pel aksanaan audit sel esai dil aksanakan. Paradigma baru at as peran l embaga audit int ern disamping mel aksanakan t ugas audit guna mendukung pencapaian t uj uan organisasi secara prof esional , j uga menunt ut agar para audit ornya meningkat kan kepedul iannya t erhadap risiko audit . Risiko audit dibedakan dal am 3 t iga j enis: risiko bawaan i nher ent r i sk, risiko pengendal ian cont r ol r i sk, dan risiko det eksi det ect i on r i sk. Risiko bawaan adal ah risiko yang disebabkan ol eh kerent anan suat u sal do rekening at au kel ompok t ransaksi t erhadap sal ah saj i dari l aporan akunt abil it as t anpa mengkait kan dengan sist em pengendal ian manaj emennya. Cont oh risiko bawaan pada akt ivit as unit kerj a pemerint ah yang rent an t erhadap kesal ahan ant ara l ain: kegiat an pembuat an sert if ikat hak at as t anah, pemberian rest it usi paj ak, pemberian berbagai perizinan, dan sebagainya. Risiko pengendal ian merupakan risiko yang disebabkan l emahnya sist em pengendal ian manaj emen pihak audit an. Kel emahan ini dapat disebabkan karena l emahnya rancangan sist em pengendal ian dan t idak berj al annya sist em pengendal ian secara ef ekt if . Risiko det eksi adal ah risiko kegagal an audit or mendet eksi penyimpangan yang mat erial dal am suat u l aporan akunt abil it as. Risiko Pusdi kl at was BPKP - 2007 68 ini dapat t imbul karena penggunaan t eknik sampl ing dan penggunaan prosedur dan t eknik audit al t ernat if yang dil akukan ol eh audit or kurang mewakil i kurang handal . Pendal aman l ebih l anj ut t ent ang risiko audit akan dipel aj ari pada modul l ain, sepert i modul : Teknik Eval uasi Sist em Pengendal ian Manaj emen dan Penyusunan Program Kerj a Audit dan Audit Berpedul i Risiko. 3. INFORMASI DAN KOMUNIKASI Inf ormasi dan komunikasi pent ing unt uk mereal isasikan semua t uj uan sist em pengendal ian manaj emen. Sal ah sat u t uj uan dari sist em pengendal ian manaj emen misal nya adal ah memenuhi kewaj iban akunt abil it as publ ik. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan memel ihara inf ormasi keuangan dan non keuangan yang dapat dipercaya dan rel evan sert a mengkomunikasikan inf ormasi ini dengan pengungkapan yang waj ar dal am l aporan yang t epat wakt u. Inf ormasi dan komunikasi adal ah komponen sist em pengendal ian manaj emen yang menghubungkan keempat komponen l ainnya sehingga kel ima komponen memil iki hubungan yang int egral . Hubungan komponen inf ormasi dan komunikasi dengan komponen l ainnya dapat digambarkan sebagai berikut : Pusdi kl at was BPKP - 2007 69 a. Inf ormasi Inf ormasi merupakan l aporan yang t erkait dengan kegiat an operasional , keuangan, dan non keuangan. Unt uk menghasil kan inf ormasi t ersebut , diperl ukan sist em inf ormasi yang memadai. Sist em inf ormasi ini t idak hanya berhubungan dengan dat a int ernal t et api j uga dat a ekst ernal yang pent ing bagi pel aporan dan pengambil an keput usan. Kemampuan pimpinan organisasi membuat keput usan sangat dipengaruhi ol eh kual it as inf ormasi yang harus memenuhi persyarat an berikut : 1 Inf ormasi harus sesuai dengan kebut uhan pimpinan. 2 Inf ormasi harus t epat wakt u. 3 Inf ormasi harus sel al u t ermut ahir up t o dat e. 4 Inf ormasi harusl ah akurat dan benar. 5 Inf ormasi harus dapat diakses dengan mudah ol eh pihak-pihak yang kompet en. Beberapa t it ik perhat ian dal am mel akukan eval uasi at as inf ormasi adal ah: 1 Memperol eh inf ormasi int ernal dan ekst ernal dan menyaj ikan l aporan yang pent ing t erkait dengan kinerj a organisasi kepada pimpinan organisasi. 2 Memperol eh inf ormasi dari orang yang t epat dengan t ingkat rincian yang cukup dan t epat wakt u. 3 Pengembangan at au perbaikan sist em inf ormasi didasarkan pada Rencana St rat ej ik unt uk sist em inf ormasi. Pusdi kl at was BPKP - 2007 70 4 Dukungan pimpinan unt uk pengembangan sist em inf ormasi yang diperl ukan, dit unj ukkan dengan komit men dan sumber daya yang t epat . 5 Terdapat mekanisme unt uk mengident if ikasi berkembangnya kebut uhan inf ormasi. b. Komunikasi Inf ormasi merupakan dasar unt uk komunikasi yang harus memenuhi harapan dari kel ompok dan individu agar mereka dapat menyel esaikan t anggung j awabnya secara ef ekt if . Komunikasi yang ef ekt if seharusnya t erj adi di segal a arah, mengal ir dari at as ke bawah, dan l int as unit organisasi. Sal ah sat u sal uran komunikasi yang pal ing krit is adal ah komunikasi ant ara at asan – bawahan. At asan menyampaikan komunikasi yang spesif ik dan t erarah kepada bawahan yang mel iput i suat u pernyat aan yang j el as at as f il osof i dan pendekat an pengendal ian manaj emen sert a pendel egasian wewenang. Komunikasi seharusnya meningkat kan kesadaran t ent ang art i pent ingnya dan rel evansi dari sist em pengendal ian manaj emen yang ef ekt if , mengkomunikasikan hasrat risiko dan t ol eransi risiko organisasi, dan menyadarkan t anggung j awab dan peran karyawan yang dapat mempengaruhi sert a mendukung sist em pengendal ian manaj emen. Dal am mengeval uasi komunikasi, perl u memperhat ikan t it ik-t it ik perhat ian sebagai berikut : 1 Ef ekt ivit as komunikasi dal am menyampaikan t ugas dan t anggung j awab. Pusdi kl at was BPKP - 2007 71 2 Penet apan sal uran komunikasi unt uk mel aporkan ket idakwaj aran. 3 Respon pimpinan organisasi at as sumbang saran urun rembuk karyawan mengenai peningkat an produkt ivit as, kual it as, dan cara perbaikan l ainnya. 4 Kecukupan komunikasi l int as unit , kel engkapan, ket epat an wakt u inf ormasi dan kecukupannya agar memungkinkan karyawan memenuhi t anggung j awabnya secara ef ekt if . 5 Ket erbukaan dan keef ekt ivan sal uran komunikasi dengan pihak l uar. 6 Penyampaian kepada pihak l uar mengenai kode et ik organisasi. 7 Pimpinan mel akukan t indak l anj ut secara benar dan t epat wakt u unt uk merespon hasil komunikasi yang dil akukan dengan pihak l uar. 4. AKTIVITAS PENGENDALIAN Akt ivit as pengendal ian adal ah kebij akan, prosedur, t eknik, dan mekanisme yang memberikan arah bagi manaj emen, sepert i: proses ket aat an pada ket ent uan t ent ang perencanaan dan pel aksanaan anggaran. Akt ivit as pengendal ian ini membant u unt uk meyakini bahwa t indakan-t indakan perl u diambil dal am rangka mengant isipasi risiko. Akt ivit as pengendal ian merupakan bagian yang menyat u at au int egral dari proses perencanaan, pel aksanaan, pengkaj ian ul ang dan pert anggungj awaban at as penggunaan sumber daya yang dipercayakan sert a pencapaian hasil yang ef ekt if . Akt ivit as pengendal ian t erj adi pada semua t ingkat dan f ungsi organisasi yang mel iput i berbagai kegiat an sepert i: perset uj uan, pemberian ot orisasi, verif ikasi, rekonsil iasi, reviu kinerj a, memel ihara Pusdi kl at was BPKP - 2007 72 keamanan, sert a mencipt akan dan memel ihara cat at an t erkait yang dapat memberikan bukt i pel aksanaan kegiat an. Akt ivit as pengendal ian dapat pul a dit erapkan pada sist em inf ormasi yang berbasis komput er. Kegiat an dapat dikl asif ikasikan ke dal am sasaran pengendal ian khusus at au spesif ik, sepert i meyakini kel engkapan dan akurasi proses inf ormasi. Akt ivit as pengendal ian merupakan sal ah sat u komponen pengendal ian int ern yang berupa kebij akan dan prosedur yang dit et apkan manaj emen unt uk memenuhi t uj uan operasional dal am kait annya dengan pel aporan keuangan. Lima kat egori dari akt ivit as pengendal ian mel iput i: a. Pemisahan t ugas yang memadai. b. Ot orisasi t ransaksi dan akt ivit as yang seharusnya. c. Dokumen-dokumen dan cat at an-cat at an yang memadai. d. Pengendal ian f isik at as akt iva dan cat at an. e. Pengecekan yang independen at as kinerj a. Rincian kel ima kat egori dari akt ivit as pengendal ian dapat dij el askan sebagai berikut : a. Pemisahan t ugas yang memadai. Pemisahan t ugas yang memadai dil akukan unt uk mencegah t erj adinya kesal ahan baik disengaj a maupun t idak disengaj a. Pedoman umum pemisahan t ugas mel iput i: 1 Pemisahan t ugas penyimpanan akt iva dengan bagian akunt ansi. Al asan unt uk t idak membiarkan seseorang merangkap 2 dua f ungsi ini adal ah unt uk mencegah organisasi mengal ami kerugian akibat t indakan kecurangan. Jika seseorang merangkap Pusdi kl at was BPKP - 2007 73 dua f ungsi ini, maka t erdapat risiko t erj adinya t indakan penyimpangan at au kecurangan karena diberikan pel uang unt uk memanf aat kan kondisi yang ada bagi kepent ingan pribadi. 2 Pemisahan t ugas ot orisasi t ransaksi dari t ugas penyimpanan akt iva yang dimaksud. Kedua f ungsi t ersebut apabil a dirangkap ol eh sat u orang memberikan pel uang t erj adinya penyimpangan at au kecurangan dan kerugian bagi organisasi at au unit kerj a. 3 Pemisahan ant ara t anggung j awab operasional dan t anggung j awab pencat at an. Jika set iap bagian at au bidang dal am suat u organisasi bert anggung j awab unt uk menyusun sendiri cat at an dan l aporannya, maka akan ada kecenderungan hasil nya menyimpang bias unt uk perbaikan kinerj a yang dil aporkan. Unt uk memast ikan bahwa inf ormasi t idak direkayasa, f ungsi pencat at an biasanya dil akukan ol eh bidang bagian yang t erpisah. Prinsipnya, sel uruh st rukt ur organisasi harus memil iki pemisahan t ugas yang semest inya, yait u unt uk meningkat kan ef isiensi operasi dan komunikasi yang ef ekt if . Dengan demikian, pemisahan t ugas ini sangat l ah bervariasi t ergant ung pada ukuran organisasi, namun demikian pemisahan t ugas yang umum mel iput i: a Fungsi akunt ansi harus t erpisah dari f ungsi penyimpanan at au t anggung j awab operasional . b Penyimpanan kas yang mencakup penerimaan dan pengel uaran uang sert a surat berharga merupakan t anggung j awab kasir at au bendaharawan. Pusdi kl at was BPKP - 2007 74 c Audit or int ern mel aporkan l angsung kepada manaj emen puncak at au komisaris. d Pemisahan t ugas dal am El ect r oni c Dat a Pr ocessi ng EDP dianggap memadai dengan mempert imbangkan ukuran organisasi. b. Ot orisasi yang semest inya at as t ransaksi dan akt ivit as. Set iap t ransaksi harus diot orisasikan dengan semest inya apabil a pengendal ian ingin dicapai secara memuaskan. Ot orisasi dapat bersif at umum at au khusus. Ot orisasi umum maksudnya adal ah manaj emen menet apkan kebij akan organisasi secara umum unt uk diikut i. Bawahan diinst ruksikan unt uk mengimpl ement asikan ot orisasi umum t ersebut dal am pel aksanaan kegiat an operasional nya. Cont ohnya ot orisasi pengadaan barang dan j asa ol eh unit kerj a pemerint ah berupa penet apan pel el angan at as semua pengadaan barang dan j asa di at as j uml ah t ert ent u. Ot orisasi khusus berhubungan dengan t ransaksi individual . Manaj emen kadang kal a t idak ingin menet apkan suat u kebij akan umum unt uk ot orisasi beberapa t ransaksi. Sebagai gant inya, manaj emen l ebih suka membuat ot orisasi berdasarkan kasus per kasus. Cont ohnya, kebij akan pengesahan bukt i pengel uaran uang t unai. Dal am penj el asan t ersebut perl u dibedakan ant ara pengert ian ot orisasi dengan perset uj uan appr oval . Ot orisasi merupakan keput usan kebij akan yang dapat bersif at umum maupun khusus. Sedangkan perset uj uan appr oval adal ah impl ement asi keput usan ot orisasi umum manaj emen. Pusdi kl at was BPKP - 2007 75 c. Dokumen-dokumen dan cat at an-cat at an yang memadai. Dokumen dan cat at an merupakan bukt i f isik at as t ransaksi yang dicat at dan diikht isarkan. Dokumen dan cat at an ini mencakup ant ara l ain: 1 Real isasi penerimaan dan pengel uaran uang 2 Real isasi pel aksanaan kegiat an 3 Pemberian j asa konsul t ansi 4 Kart u hadir pegawai Dal am sist em akunt ansi yang sudah t erkomput erisasi, banyak dari dokumen dan cat at an disimpan dal am bent uk arsip-arsip f il e-f il e komput er dan baru dicet ak j ika dibut uhkan sesuai dengan kebut uhan at au penggunaannya. Ket idakl engkapan dokumen dan cat at an mengindikasikan adanya kel emahan pengendal ian manaj emen pot ensial yang mempengaruhi pencapaian t uj uan kegiat an organisasi. Dokumen berf ungsi unt uk menyampaikan inf ormasi sehingga dokumen harus memadai unt uk memberikan j aminan bahwa sel uruh hart a dapat dij aga dengan semest inya dan sel uruh t ransaksi dicat at dengan benar. Beberapa prinsip yang rel evan unt uk perancangan dan pemanf aat an yang semest inya at as dokumen dan cat at an unt uk t ercipt anya pengendal ian manaj emen yang ef ekt if ant ara l ain adal ah: 1 Digunakannya nomor urut yang pracet ak unt uk set iap f ormul ir yang digunakan pr enumber ed f or ms. Penggunaan f ormul ir pracet ak ini akan memudahkan pengendal ian at as dokumen yang hil ang at au t ersel ip, sert a membant u dal am mendapat kan Pusdi kl at was BPKP - 2007 76 kembal i dokumen yang diinginkan bil a suat u saat nant i dibut uhkan kembal i. 2 Dokumen harus disiapkan pada saat t ransaksi t erj adi at au sesegera mungkin set el ah t ransaksi t erj adi. Bil a ket epat an dan kecepat an wakt u menyiapkan dokumen ini diabaikan, maka akan berakibat bahwa dokumen menj adi kurang dapat dipercaya dan risiko kesal ahanpun akan meningkat . 3 Dokumen harus cukup sederhana unt uk memperol eh kepast ian bahwa dokumen t ersebut dapat dengan j el as dipahami. 4 Sebaiknya dokumen dirancang unt uk berbagai manf aat j ika hal it u memungkinkan yait u meminimal kan t erl al u banyaknya at au bervariasinya dokumen-dokumen yang digunakan. 5 Dokumen disiapkan dengan suat u cara yang dapat mendorong persiapan yang benar at as penggunaannya. Hal ini dapat dipenuhi dengan menyaj ikan t ingkat pengecekan int ern yang memadai dal am dokumen at au cat at an yang digunakan. Sebagai cont oh, pengendal ian manaj emen dal am hal penggunaan dokumen dan cat at an berhubungan erat dengan penggunaan kode rekening pada sist em akunt ansi keuangan pemerint ah pusat at au daerah. Kode rekening mengkl arif ikasikan t ransaksi-t ransaksi mana yang merupakan kel ompok rekening akun neraca dan mana yang merupakan kel ompok rekening akun pembiayaan. Bagan rekening yang memuat sel uruh pemberian kode rekening merupakan pengendal ian yang pent ing karena menyaj ikan kerangka unt uk menent ukan inf ormasi yang disaj ikan bagi manaj emen dan para pemakai l aporan keuangan l ainnya. Bagan rekening membant u unt uk mencegah kesal ahan kl asif ikasi at as t ransaksi dan dengan t epat menggambarkan j enis t ransaksi mana yang seharusnya unt uk Pusdi kl at was BPKP - 2007 77 set iap rekening akun. Prosedur pencat at an yang semest inya harus dit uangkan dal am suat u sist em at au pedoman manual unt uk mendorong apl ikasi pencat at an yang konsist en. Pedoman manual harus menyaj ikan inf ormasi yang cukup unt uk memudahkan pencat at an yang memadai dan mempert ahankan pengendal ian yang l ayak at as hart a. d. Pengendal ian f isik at as akt iva dan cat at an. Pengendal ian f isik at as akt iva dan cat at an menj adi unsur yang pent ing bagi pengendal ian int ern yang memadai unt uk mencegah kerugian at au kehil angan at as akt iva dan cat at an. Apabil a akt iva dibiarkan t idak dil indungi, maka akt iva mungkin dapat hil ang t ercuri. Demikian pul a cat at an yang t idak dij aga akan dapat dicuri, dirusak, at aupun hil ang. Bil a hal ini t erj adi, maka ada kemungkinan proses akunt ansi akan t erganggu dan j uga berpengaruh t erhadap kegiat an operasional yang dil aksanakan. Bil a organisasi t el ah menerapkan komput erisasi dal am sist em pencat at annya, maka perl indungan t erhadap peral at an komput er, program maupun f il e dat a menj adi pent ing. Perl indungan at as akt iva dan cat at an dal am kont eks ini l ebih dit ekankan pada pencegahan f isik. Cont oh: Kendaraan dinas diparkir dal am garasi yang t erkunci disert ai dengan pemasangan peral at an al arm, dokumen dan cat at an kepegawaian di simpan dal am l emari yang dikunci, komput er penyimpan dat a pent ing dikunci dal am ruangan yang t erkunci dan menggunakan password bagi yang hendak mengakses. e. Pengecekan yang independen at as kinerj a. Verif ikasi int ernal independen yang dil akukan secara t erus menerus dan hat i-hat i merupakan kat egori t erakhir dari pengendal ian. Pusdi kl at was BPKP - 2007 78 Kebut uhan akan adanya pengecekan yang independen t imbul karena beberapa pert imbangan. Pert ama, orang cenderung mel upakan at au dengan sengaj a t idak mengikut i prosedur yang seharusnya. Kedua, kekel iruan at au ket idak-beresan dapat saj a t erj adi dal am kegiat an yang dil aksanakan t anpa memperhat ikan kual it as pengendal ian yang ada. Ket iga, orang yang mel aksanakan prosedur verif ikasi int ernal adal ah orang yang bebas independen dari individu yang bert anggung j awab unt uk mempersiapkan dat a. Dal am sist em akunt ansi yang sudah t erkomput erisasi, prosedur verif ikasi int ern biasanya sudah mel ekat secara ot omat is dal am bagian sist em. 5. MONITORING Monit oring adal ah pengawasan ol eh manaj emen dan pegawai l ain yang dit unj uk at as pel aksanaan t ugas sebagai penil aian t erhadap kual it as dan ef ekt ivit as sist em pengendal ian manaj emen. Monit oring t erhadap sist em pengendal ian manaj emen bert uj uan unt uk meyakinkan bahwa pengendal ian t el ah berj al an sebagaimana yang diharapkan dan diperbaiki sesuai dengan kebut uhan. Aspek monit oring mencakup penil aian kegiat an rut in, sepert i supervisi, reviu at as t ransaksi yang t erj adi guna memast ikan apakah kegiat an operasional t el ah sesuai dengan sist em dan prosedur pengendal ian yang t el ah dit et apkan. Monit oring dapat dil akukan t erhadap kegiat an rut in secara t erus menerus dan eval uasi secara t erpisah, dan monit oring at as t indak l anj ut t emuan audit . Pusdi kl at was BPKP - 2007 79 a. Monit oring kegiat an yang sedang berj al an on-goi ng moni t or i ng Monit oring at as pengendal ian manaj emen yang sedang berj al an menyat u pada kegiat an rut in dan berul ang. Monit oring ini mencakup set iap komponen sist em pengendal ian manaj emen dan kegiat an unt uk mencegah t erj adinya sesuai yang t idak l azim, t idak et is, t idak ekonomis, t idak ef isien dan t idak ef ekt if dal am pel aksanaan kegiat an. Kegiat an monit oring dal am suat u organisasi merupakan t anggung j awab sel uruh j enj ang organisasi namun dengan f okus yang berbeda-beda, yait u: 1 Bagi st af karyawan, f okus kegiat an monit oring adal ah unt uk menget ahui bahwa pekerj aan dil aksanakan sebagaimana mest inya. Set iap karyawan hendaknya mel akukan pengecekan t erhadap pekerj aan sebel um disampaikan kepada at asannya. Penyimpangan pada t ingkat ini segera dapat didet eksi. 2 Di t ingkat penyel ia, monit oring dil akukan at as sel uruh kegiat an di bawah kendal inya guna memast ikan bahwa sel uruh st af karyawan yang ada di bawah kendal inya t el ah mel aksanakan t anggung j awabnya masing-masing. 3 Pada t ingkat manaj er, monit oring dil akukan unt uk menil ai apakah pengendal ian t el ah berf ungsi pada masing-masing unit dal am organisasi dan sej auh mana para penyel ia t el ah mel akukan monit oring pada bagian yang menj adi t anggung j awabnya. 4 Pada t ingkat pimpinan eksekut if , f okus monit oring adal ah pada organisasi dal am l ingkup yang menyel uruh, yait u memonit or apakah t uj uan organisasi t el ah t ercapai. Pimpinan j uga mel akukan monit oring at as keberadaan t ant angan dan pel uang, Pusdi kl at was BPKP - 2007 80 baik dari sisi int ernal maupun ekst ernal yang mungkin membut uhkan perubahan dal am perencanaan organisasi. Dal am mel akukan monit oring, hal -hal yang menj adi t it ik perhat ian adal ah: 1 Pimpinan memil iki st rat egi unt uk memast ikan bahwa monit oring berj al an ef ekt if dan mel aksanakan eval uasi t erpisah apabil a t erj adi keadaan krit is. 2 Dal am kegiat an rut in, t erdapat inf ormasi yang menggambarkan apakah pengendal ian manaj emen berf ungsi dengan baik. 3 Komunikasi dengan pihak l uar dikonf irmasikan dengan dat a int ern yang dimil iki organisasi. 4 St rukt ur organisasi yang sesuai kebut uhan dan adanya supervisi unt uk mengawasi f ungsi pengendal ian manaj emen. 5 Terdapat pembandingan dat a yang dicat at dengan f isiknya secara periodik. 6 Terdapat respon yang segera t erhadap rekomendasi audit or ekst ern dan int ern sebagai al at unt uk memperkuat pengendal ian manaj emen. 7 Pert emuan rut in pimpinan dengan st af dan pel aksanaan pel at ihan digunakan unt uk memperol eh umpan bal ik unt uk menget ahui apakah pengendal ian berj al an ef ekt if . 8 Terdapat pemant auan secara t erat ur kepada sel uruh karyawan unt uk menget ahui t ingkat pemahaman dan kepat uhan t erhadap at uran peril aku yan gberl aku. 9 Terdapat ef ekt ivit as kegiat an audit int ernal . Pusdi kl at was BPKP - 2007 81 b. Eval uasi yang t erpisah separ at e eval uat i ons Eval uasi t erpisah adal ah penil aian secara periodik at as kinerj a organisasi dibandingkan dengan st andar pengukuran yang ada at au yang t el ah disepakat i. Ruang l ingkup dan f rekuensi eval uasi yang t erpisah bergant ung pada penil aian risiko dan ef ekt ivit as prosedur monit oring ang sedang dit erapkan. Eval uasi ini bermanf aat unt uk memusat kan secara l angsung kepada ef ekt ivit as pengendal ian pada suat u wakt u t ert ent u dan dapat berbent uk penil aian mandiri sel f assessment . Semua penyimpangan yang dij umpai dal am kegiat an monit oring ini baik yang sedang berl angsung maupun yang t el ah berj al an harus dikomunikasikan kepada pihak yang t erkait unt uk mengambil t indakan perbaikan. Dal am mel akukan eval uasi t erpisah, perl u memperhat ikan hal -hal sebagai berikut : 1 Ruang l ingkup dan f rekuensi eval uasi yang t erpisah t erhadap sist em pengendal ian manaj emen. 2 Terdapat met ode yang l ogis dan sesuai kebut uhan unt uk mengeval uasi pengendal ian manaj emen. 3 Bil a eval uasi t erpisah dil akukan ol eh audit or int ernal maka harus dil aksanakan ol eh sumber daya manusia yang memil iki kemampuan yang memadai dan independen. 4 Kel emahan yang dit emukan sel ama eval uasi t erpisah segera diat asi. Pusdi kl at was BPKP - 2007 82 c. Tindak l anj ut at as t emuan audit Tindak l anj ut at as t emuan audit dil akukan unt uk memast ikan bahwa t emuan audit dan reviu l ainnya segera disel esaikan. Hal -hal yang harus dil akukan organisasi dal am t indak l anj ut at as t emuan audit adal ah sebagai berikut : 1 Organisasi memil iki mekanisme unt uk memast ikan adanya penyel esaian at as t emuan hasil audit dan reviu l ainnya dengan segera. 2 Pimpinan organisasi t anggap at as t emuan-t emuan dan rekomendasi audit dan reviu l ainnya yang bert uj uan memperkuat sist em pengendal ian manaj emen. 3 Organisasi mel akukan t indak l anj ut yang sesuai dengan t emuan dan rekomendasi audit sert a reviu l ainnya.

C. SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DI INDONESIA

Sist em pengendal ian manaj emen di Indonesia khusus di sekt or pemerint ah t el ah diat ur dal am Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 t ent ang Perbendaharaan Negara pada pasal 58 yang l engkapnya t ert ul is sebagai berikut : 1 Dal am rangka meningkat kan kinerj a, t ransparansi dan akunt abil it as pengel ol aan keuangan negara, Presiden sel aku Kepal a Pemerint ahan mengat ur dan menyel enggarakan sist em pengendal ian int ern di l ingkungan pemerint ahan secara menyel uruh. 2 Sist em pengendal ian int ern dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah. Sel anj ut nya dal am penj el asannya dinyat akan bahwa: • Ment eri Keuangan sel aku Bendahara Umum Negara menyel enggarakan sist em pengendal ian int ern di bidang perbendaharaan. Pusdi kl at was BPKP - 2007 83 • Ment eri pimpinan l embaga sel aku Pengguna Anggaran Pengguna Barang menyel enggarakan sist em pengendal ian int ern di bidang pemerint ahan masing-masing. • Gubernur Bupat i Wal ikot a mengat ur l ebih l anj ut dan menyel enggarakan sist em pengendal ian int ern di l i ngkungan pemerint ah daerah yang dipimpinnya. • Sist em pengendal ian int ern yang akan dit uangkan dal am perat uran pemerint ah dimaksud dikonsul t asikan dengan Badan Pemeriksa Keuangan. Pada wakt u l al u pengendal ian t el ah banyak dirumuskan dan menj adi acuan di l ingkungan pemerint ah. Inst ruksi Presiden Nomor 15 Tahun 1983 t ent ang Pedoman Pel aksanaan Pengawasan dan Inst ruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 t ent ang Pedoman Pengawasan Mel ekat Waskat sert a pet unj uk pel aksanaan yang dit erbit kan ol eh Ment eri Pendayagunaan Aparat ur Negara yang mengident ikan pengawasan mel ekat adal ah kegiat an pengawasan yang dil akukan ol eh at asan l angsung t erhadap bawahannya. Kegiat an t ersebut menet apkan 6 enam sarana pel aksanaan pengawasan ol eh at asan l angsung, yait u: 1. Pencipt aan st rukt ur organisasi. 2. Penyusunan kebij aksanaan pel aksanaan. 3. Penyusunan rencana kerj a. 4. Penyel enggaraan pencat at an dan pel aporan. 5. Pembinaan personil . 6. Prosedur kerj a. Keenam sarana t ersebut pada dasarnya merupakan cerminan dari pengawasan mel ekat dal am art i semant ik. Keenam sarana t ersebut akan