55
Interaksi Sosial
3. Indentifikasi
Yaitu kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Indentifikasi mengakibatkan terjadinya
pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi. Proses indentifikasi dapat dimulai dari sugesti, kemudian simpati, imitasi dan indentifikasi.
Contoh, seorang anak biasanya akan menidentifikasikan gaya dan perilaku orang tuanya.
4. Simpati
Merupakan suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada pihak lain. Pada proses ini perasaan seseorang sangat didorong untuk mema-
hami pihak lain. Perbedaan utama dengan indentifikasi ialah dorongan oleh suatu keinginan untuk belajar dari pihak lain yang kedudukannya
lebih tinggi dan harus dihormati karena mempunyai kelebihan atau kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh. Dorongan utama
pada simpati ialah keinginan untuk memahami pihak lain untuk berk- erja sama. Contoh perasaan simpati adalah ungkapan selamat atas ke-
berhasilan seseorang, atau ungkapan turut berduka cita atas musibah yang dialami oleh seseorang.
5. Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dari seseorang atau orang lain dalam kondisi yang sebenar-
benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut, seperti rasa senang, sakit, susah dan bahagia. Contoh,
kita turut merasakan empati terhadap masyarakat Yogya yang menjadi korban gempa Yogya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sede-mi-
Bencana gempa di Yogyakarta yang meluluhlantakan hampir
sebagian sendi-sendi kehidupan masyarakat Yogjakarta menarik
rasa empati masyarakat luas untuk mengulurkan tangan
membantu meringankan beban mereka.
www.peterpanband.com
56
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X
kian rupa, sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh
tanggung jawab.
Motivasi memiliki sifat yang sama dengan sugesti karena mem-
berikan dorongan kepada indi- vidu lain untuk melakukan tin-
dakan. Individu yang memberi- kan motivasi biasanya memiliki
status dan kelebihan dari individu yang diberikan motivasi. Contoh
seorang guru memberikan moti- vasi kepada murid-muridnya
untuk belajar lebih giat agar men- capai prestasi.
D. Hubungan Antara Keteraturan Sosial dan Interaksi Sosial
Interaksi sosial akan terjadi dalam kehidupan manusia, apabila berlangsung secara terus-menerus dalam keadaan baik, maka akan
menimbulkan keteraturan sosial. Keteraturan sosial merupakan hasil dari hubungan sosial atau interaksi sosial yang berlangsung secara
berkesinambungan. Keteraturan sosial ialah sistem kemasyarakatan, hubungan dan kebiasaan yang berjalan secara lancar sehingga dapat
mencapai tujuan bersama yang diinginkan. Adanya keselarasan antara kerja sama sebagai hasil interaksi dengan nilai dan norma sosial akan
menciptakan hubungan sosial yang tertib, harmonis sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.
Unsur-unsur yang menciptakan keteraturan sosial adalah;
1. Tertib sosial
Yang dimaksud dengan tertib sosial ialah keadaan suatu masya- rakat dengan kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil dari
hubungan sosial yang harmonis dan selaras dengan norma dan nilai sosial dalam interaksi masyarakat.
Tertib sosial ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut, yaitu; a. Individu atau kelompok bertindak sesuai dengan norma dan nilai
yang berlaku b. Adanya pranata-pranata sosial yang saling mendukung
c. Adanya sistem norma dan nilai-nilai sosial yang diakui dan dijun- jung tinggi oleh masyarakat.
sumber www.tripood.coid
Seorang Kiayi merupakan sosok yang mampu memberi motivasi pada publik