Liberalisme atau faham kebebasan

101 Penyimpangan Sosial b. Demonstrasi yang anarkhis Demontrasi adalah pernyataan protes yang dilakukan secara massal dan atau unjuk rasa, atau menentang suatu pihak atau seseorang. Demonstrasi merupakan wujud dari kebebasan yang dimiliki seseorang untuk menyatakan pendapat secara terbuka. Demonstrasi adakalanya mengundang kebrutalan sehingga ada pihak yang dirugikan. c. Kebebasan Pers Kebebasan pers adalah kebebasan untuk membeberkan sebuah fakta atau berita tanpa mempertimbangkan nilai baik dan buruk atau nilai etika. Kebebeban pers juga merupakan bentuk liberal-isme yang dianut oleh kalangan pers untuk mengungkap kebenaran dan menyuguhkannya kepada masyarakat luas. Kebebasan pers sering menjadi media bagi perilaku penyimpangan, contohnya tayangan infotaiment yang membicarakan gosip para selebriti, porgografi dan pornoaksi, kekerasan dan banyak lagi tontonan yang tidap dapat dijadikan tuntutan bagi masyarakat.

H. Cara-Cara Untuk Mencegah Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial sebagai proses sosial memang tidak selama- nya menjadi ancaman yang akan menghancurkan individu atau masyar- akat. Namun demikian, perilaku penyimpangan tetap harus memiliki standar nilai dan kaidah yang umum sesuai dengan nilai dan kaidah yang dianut oleh masyarakat. Sekarang coba bayangkan jika setiap perilaku menyimpang mendapatkan toleransi dari masyarakat, maka perilaku meyimpangan yang bersifat negatif akan berdampak negatif pula bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan cara-cara preventif untuk mencegah terjadinya perilaku penyimpangan, diantaranya yaitu dengan; 1. Mengefektifkan fungsi dan peranan lembaga-lembaga sosial Lembaga-lembaga sosial yang dimaksud adalah polisi, pengadilan, sistem adat dan tokoh masyarakat. Lembaga-lembaga sosial ini ber- fungsi mengawasi setiap tindakan masyarakat agar senantiasa sesuia dengan nilai dan norma. 2. Memberikan pendidikan baik formal atau formal di keluarga dan dimasyarakat. Pendidikan formal berbentuk sekolah. Sekolah hendaknya menjadi bagian integral dari masyarakat sekitarnya. Seseuai dengan asas pendidikan seumur hidup, sekolah hendaknya memiliki dwifungsi yaitu mampu memberikan formal dan pendidikan nonformal yang 102 Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X z berorientasikan pada pembangunan dan kemajuan sehingga dapat menyiapkan generasi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal hidupnya. 3. Meningkatkan pendidikan moral dan etika. Pendidikan moral tujuannya yaitu untuk menanamkan nilai-nilai dan norma-norma baik yang dianut secara kelompok ataupun secara masyarakat. R a n g k u m a n 1. Prilaku menyimpang yang lazim disebut dengan non-kon- formitas merupakan tindakan yang dilakukan oleh indi- vidu perorangan atau kelompok dalam masyarakat untuk menghidar dari nilai dan norma. Prilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan kaidah dinamakan menyimpang atau suatu perbauatan disebut menyimpang bilamana perbuatan ini dinyatakan sebagai menyimpang. 2. Terjadinya penyimpangan sosial diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu; Adanya perubahan norma–norma dari suatu periode ke periode wakatu lain. Tidak ada norma atau aturan yang bersifat mutlak yang bisa digunakan untuk menentukan benar tidaknya kelakuan seseorang. Norma sesuai dengan masyarakat dan kebudayaan masyarakat yang berbeda satu sama lain. Individu-individu yang tidak mematuhi norma disebabkan karena mengamati orang- orang lain yang tidak mematuhi atau karena mereka tidak dididik untuk mematuhi peraturan.

3. Teori-teori penyimpangan yaitu: Teori biologis yaitu teori

bilogis melihat faktor biologis sebagai penyebab dari se- bagian besar tindakan penyimpangan. Teori Psikologi yaitu teori menganggap bahwa ketidakmampuan menyesuaikan diri secara psikologislah yang merupakan penyebab penyim- pangan. Teori Sosialisasi yaitu teori ini menghubungkan penyimpangan dengan ketidak mampuan untuk meng- hayati nilai dan norma yang dominan di masyarakat. Ketidak-mampuan mungkin disebabkan oleh sosialisasi dalam kebudayaan yang menyimpang. Teori Anomi yaitu