Keajegan Pola Hubungan Antara Keteraturan Sosial dan Interaksi Sosial

58 Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X

1. Proses yang assosiatif

a. Bekerja sama Cooperation Pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia. Umumnya kerja sama akan semakin kuat apabila ada bahaya atau anca- man dari luar. Kerjasama timbul apabila pada saat orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan yang sama, dan pada saat yang sama itu pula ia mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian diri sendiri untuk memenuhi kepentingannya. Contoh-nya, di Indonesia kita mengenal kerjasama dalam bentuk tradisional yaitu gotong royong. Dalam bentuk pelaksanaanya ada 4 bentuk kerja sama; 1 Bargaining Yaitu suatu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua orang atau dua organisasi atau lebih. 2 Co-optation Yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemim- pinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi yang bersangkutan. 3 Coalition Yaitu suatu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mem- punyai tujuan yang sama. Koalisi sifatnya kooperatif. 4 Joint-venture Yaitu suatu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, dengan perjanjian proporsi keuntungan tertentu pula. 5 Accomodation Akomodasi Istilah akomodasi dapat digunakan dalam dua keperluan, yaitu; - untuk menunjuk pada suatu keadaan - untuk menunjuk suatu proses Kegiatan Wawasan Produktifitas Carilah contoh bentuk kerja sama di atas di majalah atau koran- koran, masing-masing, kemudian buatlah kliping. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan adalah adanya suatu kenyataan akan adanya equilibrium keseimbangan di dalam inter- 59 Interaksi Sosial aksi individual dan kelompok sosial sehubungan dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, akomo-dasi menunjuk pada usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan atau usaha untuk mencapai kestabilan. Akomodasi sebagai suatu proses dapat memiliki bentuk sebagai berikut; 1 Tolerant-participation Yaitu suatu watak perseorangan atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant. 2 Compromise Yaitu suatu bentuk akomodasi, masing-masing pihak mengerti pihak lain, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyeselesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula berarti perundingan. 3 Coercion Merupakan bentuk akomodasi yang proses pelaksanaanya meng- gunakan paksaan. 4 Arbitration Yaitu proses akomodasi yang proses pelaksanaanya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan. 5 Mediation Yaitu menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang berdamai. 6 Conciliation Yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berse- lisih, agar tercapai persetujuan bersama. 7 Adjudication Yaitu penyelesaian perkara melalui pengadilan. 8 Stalemate Merupakan suatu akomodasi semacam balance of power politik keseim- bangan sehingga kedua belah yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option titik nol yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat mencapai tidak dapat lagi maju atau mundur. Tujuan dari akomodasi adalah sebagai berikut; 1 mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok