Teori pengendalian Teori-Teori Penyimpangan 1. Teori

95 Penyimpangan Sosial b. Pembangkang, yaitu pelaku penyimpangan yang tidak taat pada peringatan orang-orang. Contoh, PKL yang berjualan tidak pada tempat yang telah diatur oleh pemerintah daerah. c. Pelanggar, yaitu pelaku penyimpangan yang melanggar norma- norma umum yang berlaku. Contoh, pengendara motor yang kebut- kebutan di jalan raya. d. Perusuh atau penjahat, yaitu pelaku penyimpangan karena menga- baikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa dilingkungannya. Contoh, Seorang pencuri barang milik tetangganya disertai dengan pembunuhan. e. Munafik, yaitu pelaku penyimpangan yang tidak menepati janji, berkata bohong, mengkhianati kepercayaan dan berlagak membela. Contoh, oknum pejabat negara, ketika berkampanye dalam pemilu menjanjikan program-program yang mensejahterakan rakyat, sete- lah terpilih hanya mensejahterakan diri dan keluarganya saja.

2. Group deviation Penyimpangan kelompok

Penyimpangan kelompok dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pelaku penyimpangan kelompok ini melakukan tindakan menyimpang karena perasaan kolektif yang dimiliki oleh anggota kelompok dan perasaan itu tidak memiliki kesamaan dengan anggota lain di luar kelompoknya. Contoh, Sekelompok kaum waria yang menjalani kehidupan sesama jenis homoseks. Kelompok waria ini memiliki nilai dan norma yang bertentangan dengan kaidah yang dimiliki oleh masyarakat. Mereka membentuk komunitas tersendiri di masyarakat dan biasanya terpisah atau terkucilkan.

3. Mixture of both deviation Penyimpangan campuran

Penyimpangan campuran ini dilakukan oleh individu dalam sebuah kelompok. Penyimpangan dilakukan oleh individu sebagai bentuk keterikatan individu tersebut terhadap kelompoknya. Kelompok biasanya melakukan pengorganisasian terhadap individu-individu anggota kelompoknya. Contoh, kegiatan sekte-sekte keagamaan. Kelompok sekte biasanya melakukan pembinaan terhadap moral dan mental para anggota kelompoknya, agar senantiasa taat, patuh dan setia pada nilai dan norma yang dianut oleh kelompoknya. Hampir setiap anggota masyarakat pada batas-batas tertentu melakukan penyimpangan, hanya saja kadar melakukan penyim- pangannya yang berbeda-beda, beberapa diantaranya melakukan