Pembuangan Kotoran Manusia Jamban Pengelolaan Sampah

Air berperan dalam penularan penyakit. Ada empat macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan penyakit yaitu; Chandra, 2007. 1. Water borne disease, yakni penyakit yang penularannya melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen dari penderita atau carier. Bila air yang mengandung kuman patogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan penyakit pada orang yang bersangkutan. 2. Water based disease, yakni penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air sebagai penjamu host perantara. 3. Water washed disease, yakni penyakit yang ditularkan pada orang lain melalui persediaan air sebagai pencuci atau pembersih. 4. Vektor insektisida yang berhubungan dengan air yaitu penyakit vektornya berkembang biak dalam air. Misalnya malaria, yellow fever, demam berdarah dan trypanosomiasis

2.3.2.2 Pembuangan Kotoran Manusia Jamban

Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan pembuangan kotoran yang tidak saniter akan mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air Chandra, 2007 Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam mendirikan bangunan jamban adalah Notoatmodjo,2007: 1. Harus tertutup, dalam arti bangunan tersebut terlindungi dari pandangan orang lain, dan terlindung dari panas atau hujan serta terjamin privasinya. Universitas Sumatera Utara 2. Bangunan jamban ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau serta tidak menjadi tempat hidupnya berbagai binatang 3. Bangunan jamban mempunyai lantai yang kuat, memiliki tempat berpijak yang kuat, terutama harus dipenuhi jika mendirikan kakus model cemplung. 4. Mempunyai lubang kloset yang kemudian melalui saluran tertentu dialirkan pada sumur penampung dan atau yang terutama diisyaratkan jika mendirikan kakus model pemisahan bangunan kakus dengan tempat penampungan dan atau rembesan.

2.3.2.3 Pengelolaan Sampah

Sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah ada yang bersifat mudah membusuk dan ada yang bersifat tidak mudah membusuk. Kotoran manusia sekalipun padat tidak termasuk kedalam definisi sampah, demikian pula bangkai hewan yang cukup besar Slamet, 2007. Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya Chandra,2007. Atas dasar definisi tersebut maka sampah dapat dibedakan atas dasar sifat-sifat biologis dan kimianya, sehingga mempermudah pengelolaannya, sebagai berikut: 1. Sampah yang dapat membusuk, seperti sisa makanan, daun, sampah, kebun, pertanian, dan lainnya 2. Sampah yang tidak dapat membusuk seperti kertas,plastic, karet, gelas, logam dan lainnya 3. Sampah yang berupa debuabu Universitas Sumatera Utara 4. Sampah yang berbahaya terhaddap terhadap kesehatan, seperti sampah-sampah berasalkan industry yang mengandung zat-zat kimia maupun zat fisis berbahaya Efek sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek yang langsung dan tidak langsung. Efek langsung adalah efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut, misalnya sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, yang karsiogenik, teratogenik, dan lain-lainnya. Selain itu terdapat pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industry. Efek tidak langsung dapat dirasakan akibat proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak dalam sampah Slamet,2007. Pengolahan sampah meliputi tiga hal pokok yaitu: 1. Penyimpanan sampah Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang dimusnahkan dan untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu. Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini aalah untuk memudahkan pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain: 1. Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah 2. Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan Universitas Sumatera Utara 3. Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang. 2. Pengumpulan sampah Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing sekolah atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu setiap sekolah atau institusi harus mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah, kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara TPS dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir TPA. 3. Pemusnahan sampah Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain: 1. Ditanam landfill yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun dengan sampah 2. Dibakar incenarator yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tengku pembakaran. 3. Dijadikan pupuk composting yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk

2.3.2.4 Saluran Pembuangan Air Limbah

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sekolah Dasar Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun Di Yayasan Perguruan Tut Wuri Handayani Di Mabar Kecamatan Medan Deli Tahun 2014

19 227 82

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur Tahun 2012

2 75 63

Hubungan Pengetahuan dan Sikap siswa Sekolah Dasar (SD) tentang Sanitasi Dasar dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas Kota Medan Tahun 2011

13 117 114

Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Anak-anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-El Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2009

4 47 107

Pelaksanaan Program UKS Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Murid SD Negeri 060895 Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

3 47 77

Fasilitas dan Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Murid yang Mempunyai dan Tidak Mempunyai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kelurahan Jadirejo Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru Tahun 2015

9 88 138

Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 1 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 4 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 2 7

Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Murid tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar yang Memiliki dan yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 1 14