baik, namun fasilitas sanitasi dasar yang baik bila tidak didukung oleh tindakan kesehatan yang baik pula maka akan tetap mengganggu kesehatan.
Skor yang tinggi pada sanitasi sekolah yang tidak memiliki UKS dapat disebabkan sekolah tersebut baru memperlengkapi dan memperbaiki sarana
sanitasinya sebulan sebelum penelitian dilakukan. Keberadaan sanitasi yang baik dapat mendukung kebiasaan hidup bersih dan
sehat pada murid di sekolah, namun bila pengetahuan murid akan kesehatan tidak baik maka tindakan kesehatan tidak akan terlaksana dengan baik.
Sanitasi dasar yang baik juga harus diimbangi dengan pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai PHBS yang baik, bila tidak maka kesehatan lingkungan sekolah
belum terwujud Sayifudin,2010.
5.3 Pelaksanaan UKS di Sekolah Memiliki UKS
5.3.1 Pendidikan Kesehatan
Sekolah memberikan pelajaran tentang pendidikan kesehatan dalam tahun ajaran 20122013, pelajaran yang diberikan adalah mengenai pentingnya sarapan,
pelajaran ini diberikan oleh guru wali kelas masing-masing kelas yang diberikan setiap saat ketika guru merasa diperlukan. Penyuluhan mengenai memelihara
kesehatan diri dengan cara mencuci tangan yang baik, kebiasaan hidup sehat yang dapat menjauhkan diri dari penyakit seperti membiasakan sarapan di pagi hari,
informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS juga pernah dilakukan masing-masing sebanyak sekali oleh petugas kesehatan pada tahun ajaran 20122013
ini. Penyuluhan mengenai bahaya narkoba juga pernah dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas yang dilakukan dengan memberikan brosur mengenai
Universitas Sumatera Utara
bahaya narkoba pada murid di sekolah, penyuluhan mengenai manfaat olah raga bagi kesehatan dilakukan oleh guru olahraga setiap jam pelajaran olahraga. Sekolah belum
pernah memberi penyuluhan mengenai pemberantasan sarang nyamuk, namun setiap saat murid diingatkan agar menjaga kebersihan laci meja dan membuang sampah
pada tempatnya agar tidak menjadi sarang nyamuk. Pelaksanaan program pendidikan kesehatan berjalan dengan baik disebabkan
oleh dukungan tenaga kesehatan Puskesmas serta peran guru di sekolah tersebut. Program UKS dapat berjalan dengan baik apabila terdapat kerjasama yang
baik antara sekolah dengan tenaga kesehatan Puskesmas di wilayah sekolah tersebut Tim Pembina UKS Pusat, 2003
Hasil penelitian yang sama, Dilan 2008 dengan jumlah sampel sebanyak 127 responden dimana hasil penelitian menunjukkan evaluasi pelaksanaan program UKS
pada SD Atmajaya Bandung dalam hal pendidikan kesehatan cukup baik dengan tingkat pengelolaan yang sangat partisipatif.
5.3.2 Pelayanan Kesehatan
Sekolah ini hanya melakukan pemberian pelajaran mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan, ini dilakukan pada saat kegiatan ekstrakulikuler pramuka
maupun olahraga. Ketika terdapat murid yang sakit, murid akan dilayani di UKS oleh guru yang bertanggung jawab terhadap UKS, jika kondisi murid tidak membaik maka
guru akan memberitahu orangtua murid tersebut sehingga murid akan dijemput pulang atau segera dibawa ke Puskesmasrumah sakit terdekat untuk mendapat
pertolongan.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan kesehatan yang kurang di sekolah ini dikarenakan tidak terdapatnya guru yang dapat berjaga di dalam ruang UKS selama jam pelajaran sekolah
berlangsung, kurangnya kerjasama dengan tenaga kesehatan Puskesmas dalam hal pelayanan kesehatan juga menjadi salah satu faktor.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dilan 2008 yang menunjukkan bahwa program pelayanan kesehatan di UKS SD Atmajaya Bandung belum
terlaksana dengan baik. Penelitian lain yang tidak sejalan adalah penelitian Masita 2010 hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 80 pelayanan kesehatan telah
diselenggarakan dengan baik di SD RA.Kartini Tebing Tinggi. Pelayanan kesehatan harus didukung oleh kerjasama yang baik dengan
Puskesmas di wilayah kerja sekolah Sayifudin, 2010.
5.3.3 Penyehatan Kesehatan Lingkungan Sekolah