Hakikat Karangan Narasi Jenis-jenis Karangan Narasi

27

2. Karangan Narasi

a. Hakikat Karangan Narasi

Suparno dan Mohamad Yunus 2009: 1.11 mengemukakan bahwa narasi adalah ragam wacana yang menceriterakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya sesuatu hal. Sementara itu, Bistok Sirait, dkk. 1985: 24 juga mengemukakan bahwa karangan narasi berkenaan dengan rangkaian peristiwa, tujuannya adalah mengatakan kepada pembaca mengenai apa- apa yang terjadi. Narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan dengan cara lain: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi Gorys Keraf, 2007: 136. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa karangan narasi merupakan karangan yang berusaha menceritakan suatu rangkaian kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu.

b. Jenis-jenis Karangan Narasi

Suparno dan Mohamad Yunus 2009: 4.32 mengemukakan ada dua jenis karangan narasi. Jenis narasi yang pertama adalah narasi 28 informasional atau narasi ekspositoris, sasaran utamanya adalah yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca karangan tersebut. Jenis narasi yang ke dua yaitu narasi artistik atau narasi sugestif, sasaran utamanya bukan memperluas pengetahuan seseorang tetapi berusaha memberikan makna atas peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman. Narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada para pembaca, agar pengetahuannya bertambah luas, yaitu narasi ekspositoris. Disamping itu, ada juga narasi yang disusun dan disajikan sekian macam, sehingga mampu menimbulkan daya khayal para pembaca. Ia berusaha menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya. Narasi semacam ini adalah narasi sugestif Gorys Keraf, 2007: 136. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, karangan narasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu jenis karangan narasi ekspositoris atau narasi informasional. Karena, hanya memberikan suatu informasi atau pengetahuan baru saja kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang diceritakan. Pemilihan narasi ekspositoris atau narasi informasional tersebut didasarkan pada tidak adanya penggunaan kata-kata yang memiliki makna konotasi makna yang tidak sebenarnya seperti pada karangan narasi artistik atau narasi sugestif. Sehingga, karangan narasi ekspositoris atau narasi informasional akan jauh lebih mudah dipahami dan dipelajari siswa. Selain itu, karangan narasi ekspositoris atau narasi 29 informasional ini dapat dibuat berdasarkan peristiwa sehari-hari yang pernah dialami siswa sehingga siswa lebih mudah mengungkapkan cerita dalam bentuk karangan narasi.

c. Unsur-unsur Karangan Narasi