5. Interaksi Sosial dalam Perspektif Sosiologi Karya Sastra
Pengetahuan mengenai proses sosial memungkinkan seseorang untuk memperoleh pengertian mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak
masyarakat Soekanto, 2012: 53. Selanjutnya, Soekanto menjelaskan bahwa bentuk umum dari proses sosial adalah interaksi sosial. Menurutnya, interaksi
sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial.
Sejalan dengan pernyataan Soekanto, Bonner via Gerungan 1988: 57, menyatakan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih
individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Oleh karena itu,
interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok,
maupun antara perorangan dengan kelompok Soekanto, 2012: 55. Adapun bentuk-bentuk interaksi sosial adalah sebagai berikut.
1 Kerja sama
Beberapa sosiolog beranggapan bahwa kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Sebaliknya, sosiolog lain menganggap bahwa kerja
samalah yang merupakan proses utama Soekanto, 2012: 55. Pendapat yang kedua tersebut memahamkan kerja sama untuk menggambarkan sebagian besar
bentuk-bentuk interaksi sosial atas dasar bahwa, segala macam bentuk interaksi tersebut dapat dikembalikan pada kerja sama. Kerja sama sendiri, dimaksudkan
sebagai suatu usaha antar kelompok atau individu untuk mencapai suatu tujuan yang dilakukan secara bersama.
Bentuk-bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia, kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian dimulai dari
masa kanak-kanak di dalam kehidupan keluarga atau kelompok-kelompok kekerabatan. Oleh karena itu, bentuk kerja sama berkembang apabila orang dapat
digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut dikemudian hari mempunyai manfaat bagi semua Soekanto, 2012:
66. Lebih lanjut, Soekanto 2012: 66 menjelaskan bahwa kerja sama timbul
karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Untuk itu, kerja sama dapat bersifat agresif apabila kelompok dalam jangka waktu
yang lama mengalami kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas karena keinginan-keinginan pokoknya tidak terpenuhi, karena adanya rintangan-
rintangan dari pihak luar. 2
Akomodasi Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk
pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses Soekanto, 2012: 68. Akomodasi yang menunjuk suau keadaan, berarti adanya keseimbangan dalam
interaksi antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam
masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai