pola pikir Marcella. Selanjutnya, dari perubahan pola pikir tersebut memengaruhi perilaku Marcella untuk menjadi remaja yang lebih baik, yaitu tidak lagi gemar
menghambur-hamburkan uang. Dari perubahan pemikiran dan perilaku tersebut, akhirnya dapat mengubah kondisi kehidupan tokoh Marcella dengan akhir yang
bahagia. Penjelasan di atas sesuai dengan pernyataan Adi 2011: 38, bahwa yang
menjadi ciri dari novel populer adalah akhir ceritanya, yaitu happy ending. Oleh karena novel populer merupakan jenis bacaan hiburan, sehingga cerita di
dalamnya harus memenuhi kebutuhan pembaca.
c. Setting
Setting pada umumnya merupakan situasi umum yang digambarkan dalam karya sastra. Dalam penelitian ini, unsur setting yang menggambarkan
interaksi sosial meliputi tempat sebagai penunjuk interaksi dan keadaan sebagai penunjuk interaksi. Unsur setting tempat sebagai penunjuk interaksi terdapat
tempat rumah Marcella yang minimalis dengan perabot rumah tangga yang cukup lengkap, sekolah Marcella yang mengadakan pensi secara besar, gedung
pertemuan dan restoran ikan sebagai tempat Marcella ketika menyanyi, serta menunjukkan Kota Jakarta yang macet dan adanya taksi Blue Bird, sedangkan di
Yogyakarta tidak ada. Unsur setting yang kedua adalah keadaan sebagai penunjuk interaksi, yang meliputi suasana bahagia, duka, dan berselisih yang terjadi dalam
kehidupan Marcella. Unsur fiksi berupa setting yang menunjuk tempat sebagai penunjuk
interaksi, tergambar dalam interaksi kerja sama antara Marcella dengan Oom
Wisnu. Tokoh Marcella menarasikan pekerjaan barunya sebagai wedding singer atas kerja sama dari Oom Wisnu. Marcella menggambarkan kegiatan tersebut
dengan menunjukkan tempat dimana ia akan menyanyi, yaitu restoran ikan. Seperti pada kutipan berikut.
Hari kamis gue dapet job lagi. Kali ini nyanyi di reuni SMA apa gitu, di restoran ikan.
Tidak dengan band lengkap, hanya organ tunggal.
Terate, 2012: 194. Selain kutipan di atas, unsur setting tempat sebagai penunjuk interaksi
yang berupa rumah Marcella yang memiliki ruang makan sendiri, tergambar dalam interaksi kerja sama antara Marcella dan Andy. Terate menunjukkan
interaksi kerja sama Marcella dan adiknya dengan menggambarkan ruang makan sebagai tempat berlangsunya interaksi tersebut. Seperti pada kutipan berikut.
Papa pergi ke kamarnya begitu kami selesai makan, sementara gue dan Andi membereskan meja.
Terate, 2012: 68.
Unsur fiksi berupa setting tempat sebagai penunjuk interaksi yang berada di luar ruangan, nampak dalam kutipan interaksi sosial antara Marcella dengan
Joy dan Wening. Dalam penelitian ini, kutipan interaksi menunjukkan percakapan Wening dan Joy yang menggambarkan panggung pensi di sekolah Marcella yang
terlihat keren. Seperti pada kutipan berikut. “Rileks saja, Cel. Hari ini kerja kerasmu akan terbayar. Jadi, nikmati
saja,” kata Wening “Panggungnya keren.” Joy mengacungkan jempol...
Terate, 2012: 218. Unsur setting tempat sebagai penunjuk interaksi yang menggambarkan
suatu kota, yaitu Yogyakarta dan Jakarta, nampak dalam kutipan kontravensi di bawah ini. Interaksi kontravensi tergambar ketika Oma membandingkan objek
percakapan, yaitu keberadaan taksi di Jogja dan Jakarta. Marcella merasa Oma telah mengejek dengan mengatakan bahwa ia tidak pernah naik taksi di Jogja,
sehingga timbul kontravensi dalam hati Marcella. Seperti pada kutipan di bawah ini.
“Nah, kamu bisa pake voucher itu. Di Jogja, kamu pasti nggak pernah naik taksi, kan?”
Hah, emangnya Jogja itu kayak apa? Taksi ada dimana-mana. Nggak ada Blue Bird sih, tapi jelas banyak taksi, becak, andong, dan bus kota.
“Kadang Oma, kalau lagi malas naik bus.”
Terate, 2012: 10-11. Unsur setting berupa keadaan sebagai penunjuk interaksi, meliputi suasana
yang menunjukkan bahagia, tergambar dalam kutipan di bawah ini. Terate menggambarkan perasaan Marcella terhadap Wening yang dicalonkan menjadi
pemred majalah sekolah. Dalam suasana tersebut digambarkan bahwa Marcella senang dan bangga atas prestasi temannya, sehingga terjadi kerja sama yang
Marcella bangun dengan Wening. Wening, di luar dugaan, dicalonkan jadi pemimpin redaksi B+, majalah
sekolah. Jadi dia akan sibuk mempersiapkan kampanye. Gue dan Joy sudah sepakat untuk membantunya.
Terate, 2012: 60. Unsur fiksi berupa setting keadaan sebagai penunjuk interaksi, yang
berupa suasana berselisih, menggambarkan interaksi pertentangan yang terjadi antara Marcella dan orang tuanya. Pertentangan yang terjadi antara Marcella dan
orang tuanya disebabkan oleh Marcella yang tidak bisa mengerti keadaan keluarganya. Selain itu, adanya bentakan dari sang Mama, membentuk interaksi
dengan suasana berselisih. Seperti nampak pada kutipan berikut.