79
penggunaan perangkat pembelajaran dalam pembelajaran. Berdasarkan angket respon siswa yang telah dibagikan diperoleh nilai total rata-rata sebesar 3,15 dari
skor maksimal 4 dengan kriteria baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa LKS praktis digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, nilai kepraktisan perangkat
pembelajaran juga didapat dari analisis pengisian lembar observasi kegiatan pembelajaran. Dari analisis lembar onservasi pembelajaran didapat persentasi
kepraktisan perangkat pembelajaran sebesar 95,78 dengan kriteria sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran praktis untuk
digunakan. Dari analisis lembar observasi juga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan penemuan terbimbing dan model pembelajaran
tipe NHT berjalan sesuai dengan rencana. Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah tahap evaluasi evaluation.
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses penelitian kemudian memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain kesalahan penulisan bahasa dalam LKS, kesalahan jawaban pada LKS pegangan guru, dll.
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil ujicoba perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut. Berdasarkan penilaian dosen ahli dan guru matematika SMP, perangkat pembelajaran dapat
dinyatakan layak digunakan dengan revisi untuk ujicoba di sekolah. Hasil ujicoba perangkat pembelajaran menunjukkan bahwa dari implementasi 5 LKS terdapat
beberapa pertanyaan siswa mengenai materi yang dipelajari, yaitu mengenai kebingungan siswa pada kegiatan dalam LKS, serta mengenai kesulitan dalam
pengerjaan soal latihan. Pertanyaan-pertanyaan siswa muncul karena berbagai sebab, seperti kurang jelasnya instruksi dalam LKS dan perhitungan angka yang
tidak bulat. Berdasarkan hasil pengisian angket respon siswa diperoleh skor rata- rata sebesar 3,15 dari skor maksimal 4 dengan kategori baik, sedangkan dari hasil
pengisian lembar observasi pembelajaran diperoleh persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran sebesar 95,78 dengan kategori sangat baik.
Sehingga berdasarkan aspek kepraktisan perangkat pembelajaran layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan revisi.
Berdasarkan hasil tes belajar, banyak siswa kelas VIII D SMP N 1 Wonosobo yang tuntas adalah 19 siswa dari 22 siswa dengan rata-rata tes hasil
belajar 85,36 dan termasuk dalam kriteria sangat baik. Sehingga berdasarkan aspek keefektifan perangkat pembelajaran yang dihasilkan layak digunakan dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi produk, analisis kepraktisan dan analisis keefektifan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perangkat
81
pembelajaran memiliki kualitas yang baik berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifan.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, dan media pembelajaran ini memiliki keterbatasan-keterbatasan. Berikut adalah
keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
1. Materi yang dikembangkan dalam LKS masih terbatas pada materi prisma dan limas.
2. Penilaian perangkat pembelajaran dari aspek kevalidan hanya dinilai oleh empat validator dimana tiga orang merupakan dosen ahli dari jurusan
matematika FMIPA UNY dan seorang guru matematika SMP kelas VIII. 3. Penilaian perangkat pembelajaran dari aspek kepraktisan hanya diperoleh
dari angket respon siswa dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. 4. Penilaian perangkat pembelajaran dari aspek keefektifan hanya diperoleh
dari hasil tes belajar siswa. 5. Implementasi hanya dilakukan pada satu sekolah.
6. Perangkat pembelajaran materi prisma dan limas pendekatan penemuan terbimbing sebagai revisi dari masukan pada saat implementasi tidak
sempat diujicobakan kembali dikarenakan keterbatasan waktu.
82
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perangkat pembelajaran pada materi prisma dan limas dengan pendekatan penemuan terbimbing untuk siswa SMP kelas VIII ini sebaiknya
digunakan dalam proses pembelajaran matematika SMP kelas VIII agar pembelajaran efektif. Selain itu dengan menggunakan perangkat
pembelajaran ini dapat memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
2. Bagi pembaca yang tertarik dengan penelitian ini dapat mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik dengan pendekatan penemuan
terbimbing pada materi yang lain dan diujicobakan pada beberapa sekolah dan setelah dilakukan ujicoba dilakukan evaluasi berdasarkan pada hasil
ujicoba produk.
83
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offse.
Andy Rusdi.
2008. Perangkat
Pembelajaran. Diunduh, dari
http: www.anrusmath.wordpress.com
.
Pada tanggal 24 Mei 2011, pukul 18.45
WIB Azhar Arsyad. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar
Proses. Jakarta: BSNP
Dewi Nuharini dan Tri wahyuni. 2008. Matematika dan Aplikasinya: untuk Siswa SMPMts Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
E. Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Endang Mulyatiningsih. 2012. Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik. Yogyakarta : UNY Press.
Fajar Shadiq. 2008. Psikologi Pembelajaran Matematika di SMA. Yogyakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
Fajar Susilo. 2011. Pengembangan bahan ajar matematika materi lingkaran dengan metode penemuan terbimbing untuk siswa smp kelas VIII
semester 2. Skripsi. UNY
Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis.1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud