i. Kutipan wawancara dengan masyarakat Desa Sigading
1. Bagaimana kondisi Desa Sigading sebelum pelaksanaan TMMD ?
Jawab: “Kondisi jalan dan jembatan sangat parah, kalau musim hujan jari-jari sepeda bisa tidak terlihat karena tanah merah. Sebelum ada
jembatan darurat kayulah kami buat satu pokok, disitulah meniti. Itukan masa sepeda, jadi sepedanya dipundak di sini.” Sumber: Nasaruddin
Harahap
2. Bagaimana dengan penyuluhan yang dilakukan seperti kesehatan dan
masalah KB ? Jawab: “Kalau masalah KB ya tentang penyuluhan KB secara gratis,
pengobatya juga gratis, sunatan massal juga ada.”Sumber: Elvida Siregar
3. Bagaimana penilaian Anda terhadap pelaksanaan TMMD ?
Jawab: “Bagus, semua makin lancar. Sebelum itu jalan ga ada, jalan darurat yang ada. Saya pekerjaannya berladang, jadi kalau ada sedikit-
sedikit jualan kami payah menjualnya karena jalannya. Jadi sekarang makin lancar jadi ada peningkatan pendapatan. Kalau ada Abri makin
lancar malaupun masih belum aspal.” Sumber: Murniati Sitompul
4. Apa pendapat Anda dengan kehadiran tentara di desa ini, apakah ada
rasa takut ? Jawab: “Kami tidak takut, mereka semua bagus-bagus, sopan santun,
kami dianggap orang tua.”Sumber: Nurhalima
5. Bagaimana Anda menilai pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah dengan pembangunan yang dilakukan oleh TNI ? Jawab: “Belum dengan bisa dibandingkan tenaga pemerintah dengan
AMD lantaran belum sampai di Sigading, jadi perhatian dari pemerintah masih kurang. Baru inilah rasanya puas sama keadaan jalan. Kalau bisa
yang empat kilo lagi jalan dikeraskan dan jembatannya, tolonglah.”Sumber: Damanhuri Nasution
6. Anda mengatakan bahwa Anda meminta perbaikan jalan sepanjang
empat kilo dan jembatan, kepada siapa anda memintanya, apakah TNI atau Pemerintah ?
Jawab: “Buat saya bukti yang perlu, jadi dari TMMD sudah saya rasakan, kalau dari pemerintah belum. Saya seperti kucing, siapa yang
memberi makan, ke situnya aku.”Sumber: Nasaruddin Harahap
BAB V ANALISIS DATA
Dalam bab ini penulis menyajikan analisa data, yaitu penyusunan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya ke dalam unit-unit dan menyusunnya ke dalam pola sehingga
dapat dipahami baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain. Seperti yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu bahwa tugas pokok
TNI berdasarkan UU No. 34 ayat 1 Tahun 2004 adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara. Namun TNI juga dapat berperan membantu pemerintah daerah sesuai dengan alat, saranan, dan kemampuan yang dimiliki
TNI berdasarkan ayat 2 UU No. 34 Tahun 2004. Kemampuan TNI bukan hanya dalam hal berperang atau mempertahankan negara. Dalam masa damai mereka
tidak hanya berdiam diri, tetapi melaksanakan banyak kegitan yang berhubungan dengan rakyat dan pemerintah daerah. Melalui kegiatan Bhakti TNI, TNI telah
menjalankan fungsi sosialnya dalam menunjang pembangunan dan pelaksanaan program pemerintah.
5.1 Peran TNI dalam Pembangunan Daerah di Wilayah Kodim 0212TS