Waktu Personil Peran Tentara Nasional Indonesia Dalam Pembangunan Daerah (Studi Kasus Tni Manunggal Membangun Desa Ke-84 Desa Tanjung Baringin–Sigading Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas)

parit dan jembatan telah merasakan pembangunan yang meski sederhana namun memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Melalui pembukaan jalan telah melancarkan mobilitas masyarakat dalam berusaha yang secara langsung berdampak terhadap peningkatan perekonomian mereka. Melalui kegiatan TMMD ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pembangunan di Desa Tanjung Baringin-Sigading, dimana kedua desa yang sebelumnya terisolir kini telah dapat berkembang melalui pembangunan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa. 5.2.1 Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa ke 84 di Desa Tanjung Baringin-Sigading, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas Pada bagian ini penulis akan melihat bagaimana pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa TMMD di Desa Tanjung Baringin-Sigading selama kegiatan berlangsung dilihat dari waktu pelaksanaannya, personil yang terlibat, kendala yang dihadapi, serta hasil yang dicapai dari kegiatan ini.

a. Waktu

TNI Manunggal Membangun Desa TMMD ke 84 di wilayah Kodim 0212TS telah dilaksanakan pada tanggal 8-28 Juni 2010 di Desa Tanjung Baringin-Sigading, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas. Dalam rentang waktu selama dua puluh hari kegiatan tersebut harus mampu mencapai sasaran yang telah direncanakan. Dan untuk mencapai hasil tersebut maka TNI bersama rakyat bekerja sama saling membantu agar sasaran tersebut terpenuhi. Dari awal perencanaannya untuk mencapai target maka pihak TNI telah mengantisipasi kemungkinan kendala atau rintangan yang akan dihadapi misalnya dari kondisi alam maupun gangguan yang bersifat teknis seperti ketersediaan bahan. Maka dari itu diadakan masa pra TMMD untuk mengejar target agar selesai sebelum penutupan TMMD. Pada masa pra ini semua bahan-bahan dan alat-alat pendukung telah disiapkan di lokasi jadi, tidak lagi mencari semua alat dan bahan tersebut setelah pembukaan TMMD. Sebelum pembukaan TNI dan rakyat juga sudah mulai bekerja, tujuannya yaitu untuk mengejar target. Menurut hasil wawancara dengan mantan Pasiter yang kini menjabat sebagai Danramil 10 Binanga, tidak ada alasan jika pelaksanaan TMMD tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, mereka bisa disalahkan jika hal ini bisa terjadi karena yang menentukan kapan pelaksanaan TMMD bukan dari Kodim tetapi dari pihak Mabes TNI di Jakarta. Untuk mencapai hasil dalam waktu yang telah ditentukan lamanya, pihak TNI telah merencanakannya secara matang. Sebelum melaksanakannya mereka telah mengantisipasi berbagai kendala atau halangan yang mungkin dijumpai, di sini mereka mengantisipasi segala kemungkinan dan mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan sama halnya dengan bagaimana persiapan mereka jika akan melaksanakan perang. Tidak ada yang main-main, semua pekerjaan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Karena antisipasi yang dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan maka, sasaran dalam pelaksanaan TMMD itu selesai tepat pada waktunya.

b. Personil

Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa merupakan kegiatan yang tidak hanya didominasi oleh TNI sebagai pelaksana di lapangan. Kegitan ini adalah kegiatan yang melibatkan banyak pihak seperti pemerintah setempat, lembaga pemerintah, dinas terkait, dan juga masyarakat tempat di mana lokasi TMMD itu dilaksanakan. TNI di sini juga bukan hanya dari Angkatan Darat, tetapi juga dari Angkatan Laut dan Udara walaupun hanya bersifat perwakilan. Hal ini dikarenakan bahwa TNI itu bukan hanya terdiri Angkatan Darat tetapi juga ada Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Walaupun Polri telah memisahkan diri dengan TNI, tetapi dalam hal ini mereka juga ikut terlibat dalam hal penyuluhan bersama dinas terkait. TNI sebagai personel utama bekerja bersama rakyat, pemda, dinas atau lembaga lainnya sebagai personel pendukung guna mewujudkan kemanunggalan TNI. Kemanunggalan sendiri secara sederhana diartikan sebagai “kebersamaan”, yaitu kebersamaan TNI dengan rakyat atau pemerintah daerah. Dalam menentukan jumlah personel TNI yang terlibat dalam kegiatan TMMD sebelumnya telah ditetapkan dari pihak pusat. Untuk Kodam IBB telah ditentukan sebanyak 6 SSK, dimana komposisi pasukan yang tergabung dalam satuan tugas TMMD berkekuatan 1 SSK. Pelaksanaan TMMD juga melibatkan lembaga pemerintah terkait dan tentunya masyarakat desa setempat.

c. Kendala