daerah, maka Komando Distrik Militer Kodim 0212TS bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Padang Lawas melaksanakan program TNI Manunggal
Membangun Desa TMMD di desa Tanjung Baringin-Sigading Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas untuk turut serta dalam proses pembangunan
di daerah tersebut. Berdasarakan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian untuk melihat Peran TNI Dalam Pembangunan Daerah melalui TNI Manunggal Membangun Desa TMMD ke-84 di Desa Tanjung
Baringin, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagimanakah peran TNI dalam pembangunan daerah di wilayah Kodim
0212TS ? 2.
Bagaimanakah peran TNI Manunggal Membangun Desa TMMD dalam meningkatkan pembangunan di Desa Tanjung Baringin-Sigading, Kecamatan
Huristak, Kabupaten Padang Lawas ? 3.
Bagaimanakah pendapat masyarakat serta pemerintah daerah Kabupaten Padang Lawas terhadap pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa di
Desa Tanjung Baringin-Sigading ?
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui
sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui peran TNI dalam pembangunan daerah di wilayah Kodim 0212TS.
2. Untuk mengetahui peran dari TNI Manunggal Membangun Desa TMMD
dalam meningkatkan pembangunan di Desa Tanjung Baringin-Sigading, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas.
3. Untuk mengetahui pendapat masyarakat serta pemerintah daerah Kabupaten
Padang Lawas terhadap pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa di Desa Tanjung Baringin dan Sigading
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi diri sendiri maupun pihak lain yang berkepentingan yaitu:
1. Penelitian ini diharapkan mampu melatih dan mengembangkan kemampuan
berpikir ilmiah dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu
Administrasi Negara. 2.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa umumnya dan mahasiswa departemen Ilmu Administrasi Negara pada khususnya.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan tentang Peran TNI
Dalam Pembangunan Daerah melalui TNI Manunggal Membangun Desa TMMD.
1.5 Kerangka Teori
Kerangka teori adalah seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan dalam mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam
organisasi.
6
Penggunaan kata pembangunan telah dipopulerkan oleh para sarjana dan pembuat kebijakan di Amerika Serikat, dan diperkenalkan ke Eropa Barat dan
negara-negara dunia ketiga yang sedang berkembang. Pembangunan berasal dari kata development. Kata development ini diartikan sebagai pembangunan atau
perkembangan dan perubahan sosial. Menurut Sondang P. Siagian pembangunan didefenisikan sebagai rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan
secara terencana dan sadar dalam rangka pembinaan bangsa.
Berdasarkan rumusan di atas, penulis akan mengemukakan beberapa teori atau pendapat, ataupun gagasan yang akan dijadikan sebagai landasan
berpikir dalam penelitian ini.
1.5.1 Pembangunan
7
Pembangunan menurut Alexander adalah proses perubahan yang mencakup seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur,
pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya. Portes
6
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, bandung: Alfabeta,2007, hal 55
7
Sondang P. Siagian,Administras Pembangunan,Jakarta: Bumi Aksara, hal 5
mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk
memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Menurut Deddy T. Tikson bahwa pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi
ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang diinginkan. Transformasi dalam struktur ekonomi, misalnya,
dapat dilihat melalui peningkatan atau pertumbuhan produksi yang cepat di sektor industri dan jasa, sehingga kontribusinya terhadap pendapatan nasional
semakin besar.
8
Menurut Todaro pembangunan merupakan suatu proses berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap
masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan, dan pemberantasan kemiskinan absolut.
9
1. Pembangunan bukan hanya diarahkan untuk peningkatan income, tetapi juga
pemerataan. Menurut Todaro defenisi di atas memberikan beberapa implikasi bahwa:
2. Pembangunan juga harus memperhatikan aspek kemanusiaan seperti:
a. Life sustenance: kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
b. Self-Esteem: kemampuan untuk menjadi orang yang utuh yang memiliki
harga diri dan tidak diisap orang lain. c.
Freedom From Servitude: Kemampuan untuk melakukan berbagai pilihan dalam hidup, yang tentunya tidak merugikan orang lain.
8
http:profsyamsiah.wordpress.com20090319pengertian-pembangunan Diakses pada tanggal 22 Februari 2011 jam 07:05 WIB
9
Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jakarta: Erlangga, , hal. 90
Konsep dasar di atas telah melahirkan beberapa arti pembangunan yang sekarang ini menjadi popular, yaitu:
1. Capacity: hal ini yang menyangkut aspek kemampuan meningkatkan income
atau produktivitas. 2.
Equity: hal ini menyangkut aspek pengurangan kesenjangan antara berbagai lapisan masyarakat dan daerah.
3. Enpowerment: hal ini menyangkut pemberdayaan masyarakat agar dapat
menjadi aktif dalam memperjuangkan nasibnya dan sesamanya. 4.
Suistanable: hal ini menyangkut usaha untuk menjaga kelestarian pembangunan.
Esensi dari pembangunan ternyata tidak hanya dapat dilihat dari sisi pengertian dan defenisi tetapi dapat juga beranjak dari segi tujuan pembangunan
tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Gant seperti yang dikutip oleh Arifin
10
10
M. Arifin NST, Perencanaan Pembanguna Daerah,Medan:FISIP USU Press, hal 42
yang melihat makna pembangunan tersebut. Dalam hal ini Gant menyebutkan tujuan pembangunan ada dua tahap. Tahap pertama, pada hakikatnya
pembangunan bertujuan untuk mengapuskan kemiskinan. Apabila tujuan ini sudah mulai dirasakan hasilnya maka tahap kedua adalah menciptakan
kesempatan-kesempatan bagi warganya untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya. Berdasarkan pendapat di atas menunjukkan bahwa
pembangunan memiliki tujuan yang luas dan mulia yang menyangkut pada
kesempatan pada keseluruhan kebutuhan manusia dalam mewujudkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas baik dalam bentuk materi maupun
non materi.
1.5.1.1 Konsep Dasar Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional adalah berpola kepada rakyat, untuk rakyat. Peran pemerintah adalah menjaga agar proses pembangunan dengan pola ini berjalan
dengan baik. Pembangunan nasional berbasiskan partisipasi dan pemberdayaan. Partisipasi adalah kunci dari keberhasilan yang berkesinambungan, sebab pihak
yang berhasil mencapai keberhasilan dari usahanya sendiri. Pemberdayaan adalah suatu proses awal untuk menjadikan mereka yang belum mampu berpartisipasi
dalam pembangunan untuk menjadi mampu berpartisipasi. Pemberdayaan adalah konsep pemihakan kepada mereka yang tertinggal dan dilakukan secara
aktif oleh pemerintah dan mereka yang lebih maju intervensi Pembangunan nasional Indonesia mengambil konsep dasar pembangunan
sesuai dengan kondisi terkini dari negara bangsa Indonesia, yaitu adanya keragaman dari potensi, kecakapan, keinginan dari setiap daerah di Indonesia, dan
telah disepakatinya desentralisasi sebagai pola penyelenggaraan pembangunan, di mana otonomi daerah diletakkan pada tingkat Kabupaten dan Kota. Pemerintah
Kabupaten dan Kota melaksanakan sesuai dengan potensi, kecakapan, dan aspirasinya. Pemerintah propinsi bertugas untuk menjadi pendamping dan
penyelaras pembangunan antar daerah otonom tersebut. Tugas pendamping dari
pemerintah propinsi didukung oleh departemen teknis yang terkait dengan sektor yang dibangun di daerah.
11
Pembangunan nasional hanya akan memberikan hasil optimal jika diselenggarakan secara bersama-sama oleh warga negara Indonesia dari Sabang
sampai Merauke. Jadi pembangunan perlu kesatuan dan kesatuan. Pada akhirnya, fondasi pembangunan sebagai bagian dari proses berkehidupan bersama dalam
wadah negara bangsa Indonesia harus kembali kepada kesepakatan paling dasar dari dasar kehidupan bersama yang paling universal, yaitu demokrasi yang berarti
dari-oleh-untuk rakyat, kembali kepada landasan pembangunan yang paling alami Mengingat konsep dasar pembangunan tersebut, maka strategi
pembangunan nasional Indonesia disusun oleh Pemerintah Republik Indonesia adalah menyusun secara rinci secara sektoral strategi-strategi pembangunan di
mana setiap daerah otonom dapat memilih sektor serta strateginya sesuai dengan potensi, kecakapan, dan aspirasi lokal. Jadi ibaratnya, strategi pembangunan
nasional adalah “menu” yang lengkap untuk diberikan kepada masyarakat membangun di daerah untuk dapat memilih sesuai prioritas pembangunan di
daerahnya masing-masing. secara sektoral, bidang-bidang pembangunan adalah ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Di luar itu, sesuai
dengan U No. 32 Tahun 2004, maka terdapat beberapa sektor pembangunan yang masih dilakukan oleh pusat nasional, yaitu hubungan luar negeri, pertahanan,
keamanan, moneter dan fiskal, hukum, dan agama.
11
Riant Nugroho, Reinventing Pembangunan, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hal 45
yaitu partisipasi dan pemberdayaan, serta landasan kesepakatan hidup bersama dari rakyat Indonesia.
1.5.1.2 Pembangunan Daerah
Pembangunan daerah dapat diartikan sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas dan perikehidupan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara terus-
menerus, berlandaskan kemampuan daerah, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,serta memperhatikan tantangan perkembangan
keadaan daerah, nasional, dan global.
12
1. Tetap berada dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
menggalang persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Pembangunan daerah juga dapat diatikan
sebagai kesatuan dari semua kegiatan pembangunan baik yang dibiayai pemerintah pusat, daerah, swasta maupun swadaya masyarakat.
Garis besar prinsip penyelenggaraan pembangunan daerah kabupatenkota maupun propinsi yaitu:
2. Demokasi di kehidupan semua segi kehidupan bernegara.
3. Pemerataan dan keadilan dan dapat dirasakan manfaatnya.
4. Pemanfaatan semua potensi yang ada sesuai dengan keragaman daerah.
5. Sesuai dengan kewenangan yang diberikan pusat, baik secara desentralisasi,
dekonsentrasi, maupun dalam angka perbantuan.
12
Pembanguna daerah, sector, dan nasional penulis Drs.Khuldun Munji. elearning- rri.netmateripim3pdsn.ppt. Diakses pada Rabu, 12 Januari, jam 20.44 WIB
Pembangunan daerah secara umum meliputi: 1.
Peningkatan keadaan ekonomi untuk mandiri. 2.
Peningkatan keadaan sosial daerah untuk kesejahteraan secara adil dan merata. 3.
Pengembangan setiap ragam budaya untuk kelestarian. 4.
Pemeliharaan keamanan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan EKOSOSBUD dan kualitas lingkungan.
5. Membantu pemerintah pusat dalam mempertahankan dan memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa.
Yang menjadi pelaku dalam pembangunan daerah antara lain adalah pemerintah daerah, badan hukum swasta, pemerintah propinsi, pemerintah pusat
dengan dana sendiri atau dana lain, dan organisasi internasional maupun negara lain.
Dari segi politik, pembangunan daerah dapat memantapkan perwujudan otonomi daerah melalui peningkatan kapasitas daerah agar terlaksana
pemerintahan yang baik, kinerja pelayanan umum yang efektif, efisiensi, serta tumbuhnya prakarsa dan partisipasi masyarakat. Sedangkan dari segi ekonomi,
pembangunan daerah dapat meningkatkan pengembangan ekonomi daerah, pembangunan pedesaan dan perkotaan, dan pengembangan wilayah tertinggal,
dan perbatasan, pengembangan permukiman serta pengelolaan penataan ruang dan pertanahan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional dan penguatan
landasan pembangunan berkelanjutan, dan sekaligus mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi antar daerah. Selain itu, dapat juga meningkatkan
keberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan dan organisasi masyarakat setempat, penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial
masyarakat. Dalam melakukan pembangunan daerah, pemerintah daerah diharapkan mampu melakukan manajemen pembangunan daerah dengan fokus
pengembangan kawasan. Potensi wilayah diharapkan dapat dioptimalkan sehingga masyarakat menjadi tuan di atas wilayahnya sendiri dalam suatu entitas kawasan
pembangunan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip pembangunan. Keberhasilan pembangunan di suatu daerah sangat ditentukan oleh
beberapa faktor antara lain yaitu keadaan daerah itu sendiri yang meliputi keadaan sosial, politik, budaya, keamanan, fisik dan sarana umum. Rencana pembangunan
yang terdiri dari tujuan, sasaran, target pembangunan, strategi dan rencana pembangunan. Sarana pembangunan seperti kelembagaan, dana, sumber daya
manusai dan sumber daya alam yang tersedia. Pengaruh dari keadaan luar seperti keadaan sosial politik, ekonomi, keamanan, dunia dan kekuatan khusus yang
mempengaruhi. Dan yang terakhir, keberhasilan pembangunan itu ditentukan oleh faktor pelaksanaan yaitu ketentuan-ketentuan serta pengaturan pelaksanaan
rencana pembangunan.
1.5.1.3 Pembangunan Desa
Pembangunan pedesaan sangat penting dilakukan untuk Indonesia karena sebagian besar penduduk Indonesia, yaitu kurang lebih 60 melakukan kegiatan
pertanian sebagai mata pencaharian, dan mereka tinggal di pedesaan. Pembangunan atau pengembangan pedesaan meurut Mosher yang dikuti oleh
Jayadinata dan Pramandika
13
Pembangunan desa harus dilihat sebagai upaya mempercepat pembangunan pedesaan melalui penyediaan prasarana dan sarana untuk
memberdayakan masyarakat dan upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kokoh.
, dapat mempunyai tujuan yaitu pertumbuhan sektor pertanian, integrasi nasional yaitu membawa seluruh penduduk suatu negeri ke
dalam pola utama kehidupan yang sesuai, dan keadilan ekonomi yakni bagaimana pendapatan itu dibagi-bagi kepada seluruh penduduk.
Maksud pembangunan pedesaan adalah menghilangkan atau mengurangi berbagai hambatan dalam kehidupan sosial-ekonomi, seperti kurang pengetahuan
dan keterampilan, kurang kesempatan kerja, dan sebagainya. Sasaran dari program pembangunan pedesaan adalah meningkatkan kehidupan sosial dan
kehidupan ekonomi keluarga petani sehingga mereka mendapat kesejahteraan, yang berarti mereka memperoleh tingkat kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan
material makanan-minuman, pakaina, perumahan, alat-alat, dsb dan kebutuhan spiritualnya pendidikan, agama, ilmu, keamanan, kepercayaan terhadap diri
sendiri, dsb.
14
13
Johara dan Pramandika, Pembangunan Desa Dalam Perencanaan, Bandung: Penerbit ITB, hal 1
14
Rahardjo Adisasmita, Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2006, hal 17.
Tujuan pembangunan desa jangka panjang adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara langsung melalui
peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan berdasarkan pendekatan bina lingkungan, bina usaha dan bina manusia, dan secara tidak
langsung adalah meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pembangunan nasional.
Sedangkan tujuan jangka pendeknya adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya alam. Sasaran pembangunan desa adalah terciptanya peningkatan produkti dan produktivitas, percepatan pertumbuhan desa, peningkatan
keterampilan dalam berproduksi dan pengembangan lapangan kerja dan lapangan usaha produktif, peningkatan prakarsa dan partisipasi masyarakat, dan perkuatan
kelembagaan. Pembangunan pedesaan seharusnya menerapkan prinsi-prinsip yaitu transparansi, partisipasi, dapat dinikmati masyarakat, dapat dipertanggung
jawabkan, dan berkelanjutan. Pembangunan desa yang dilaksanakan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, serta aspirasi dan prioritas
masyarakat pedesaan.
1.5.1.3.1 Ruang Lingkup Pembangunan Pedesaan
Pengembangan pedesaan mempunyai ruang lingkup, yaitu: 1.
Pembangunan sarana dan prasarana pedesaan meliputi pengairan, jaringan jalan, lingkungan pemukiman dan lainnya.
2. Pemberdayaan masyarakat.
3. Pengolahan sumber daya alam SDA, dan sumber daya manusia SDM.
4. Penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan
khususnya terhadap kawasan-kawasan miskin. 5.
Penataan keterkaitan antar kawasan-kawasan dengan kawasan perkotaan inter rural-urban relationship
1.5.1.3.2 Tiga Prinsip Pokok Pembangunan Desa
Pembangunan pedesaan dilakukan dengan pendekatan secara multisektoral holistic, partisipatif, berlandaskan pada semangat kemandirian,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan serta melaksanakan pemanfaatan sumber daya pembangunan secara serasi dan selaras dan sinergi sehingga tercapai
optimalitas. Ada tiga prinsip pokok pembangunan pedesaan, yaitu: 1.
Kebijakan dan langkah-langkah pembangunan di setiap desa mengacu kepada pencapaian Trilogi Pembangunan. Ketiga unsur Trilogi Pembangunan tersebut
yaitu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan stabilitas yang sehat dan dinamis, diterapkan di sektor,
termasuk desa dan kota, di setiap wilayah dan antar wilayah secara saling terkait, serta dikembangkan secara selaras dan terpadu.
2. Pembangunan desa dilakukan dengan prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan. Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan mensyaratkan setiap daerah lebih mengandalkan sumber-sumber alam yang terbaharui
sebagai sumber pertumbuhan. Di samping itu setiap desa perlu memanfaatkan SDM secara luas, memanfaatkan modal fisik, prasarana mesin-mesin, dan
peralatan seefisien mungkin. 3.
Meningkatkan efisiensi masyarakat melalui kebijaksanaan deregulasi, debirokratisasi, dan desentralisasi dengan sebaik-baiknya.
1.5.2 TNI dan Pemerintah Daerah
Dalam UU No. 34 Tahun 2004 Pasal 7 ayat 2 tentang Tugas Pokok TNI dinyatakan bahwa salah satu dari tugas pokok TNI selain perang yaitu
membantu tugas dari pemerintahan daerah. Maksud dari membantu tugas pemerintah di daerah adalah membantu pelaksanaan fungsi pemerintahan dalam
kondisi dan situasi yang memerlukan sarana, alat, dan kemampuan TNI untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, antara lain membantu
mengatasi akibat bencana alam, merehabilitasi infra struktur, serta mengatasi masalah akibat pemogokan dan konflik komunal.
Sarana yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan Salah satu sarana yang dimiliki oleh TNI adalah adanya
rumah sakit TNI yang tidak hanya diperuntukkan bagi anggota TNI tetapi dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat lain. Apabila terjadi bencana di suatu daerah,
maka rumah sakit tersbut dapat digunakan sebagai tempat untuk menolong korban bencana alam dan tenaga medis yang ada akan siap membantu. Selain itu sarana
lain yang dimiliki oleh TNI dalam hal ini dapat dilihat dari adanya Koramil Komando Rayon Militer di setiap di daerah tingkat kecamatan atau posko-
posko yang dibangun oleh TNI. Adapun kegunanan dari sarana tersebut yaitu apabila terjadi bencana alam atau konflik, maka tempat tersebut dapat dijadikan
sebagai lokasi untuk menyimpan bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan atau bantuan lainnnya yang diperlukan.
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu. Dalam hal membantu pemerintah daerah, TNI mempunyai sejumlah peralatan yang dapat
digunakan apabila diperlukan oleh pemerintah daerah. Adapun alat-alat yang dapat digunakan tersebut antara lain truk, pesawat, helikopter, ambulans, kapal,
dll. Apabila terjadi bencana di suatu daerah, maka peralatan yang dimiliki oleh TNI tersebut sangat diperlukan, misalnya truk TNI dapat digunakan untuk
mengevakuasi warga, Pesawat, helikopter, ataupun kapal dapat digunakan untuk mengirimkan bantuan dan evakuasi korban ke daerah yang sulit dijangkau. Begitu
juga dengan ambulans TNI dapat digunakan untuk mengevakuasi korban. Dari segi kemampuan yang dimiliki oleh TNI dalam membantu
pemerintah daerah adalah segenap kemampuan atau kekuatan yang dimiliki oleh TNI. Kemampuan ini menuntut keprofesionalitasan seorang anggota TNI.
Seorang anggota TNI tidak hanya kemiliki kemampuan dalam mengoperasikan senjata atau dalam bidang pertahanan, tetapi ia juga memiliki kemampuan lain
yang dapat digunakan bagi kegiatan operasi selain perang. Apabila terjadi konflik atau separatis di daerah, maka dengan segenap kemampuan yang di milikinya,
maka TNI akan berupaya untuk menghentikan konflik tersebut. Kemampuan TNI yang juga dimilikinya adalah dari segi kesehatan. Dalam TNI sendiri tersedia
tenaga kesehatan yang tidak hanya diperuntukkan bagi anggota TNI itu sendiri, tetapi juga bagi seluruh masyarakat. Tidak jarang tim kesehatan ini diturunkan di
daerah konflik maupun bencana. Bahkan salah satu Batalyon yang dimiliki oleh TNI yaiti Batalyon Zeni Tempur memiliki kemampuan khusus, di mana
anggotanya memiliki kemampuan dalam membangun konstruksi jalan, jembatan, perumahan, dll. Kemampuan TNI ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah
dalam mempercepat proses pembangunan daerah.
Apabila pemerintah daerah sedang menghadapi masalah seperti bencana alam, kerusakan infra struktur yang diakibatkan oleh bencana alam, maupun
pemogokan dan konflik komunal, maka TNI dapat turut serta ikut membantu pemerintah daerah menyelsaikan masalah tersebut. Apabila terjadi bencana alam
maka keterlibatan TNI dalam mengatasi bencana alam yaitu apabila oleh pemerintah daerah baik di tingkat GubernurBupatiWalikota secara lisan
menyampaikan permohonan permintaan bantuan kekuatan TNI kepada PangdamDanremDandimDanyon sesuai stuktur jabatan dan tataran kewenangan
di daerah yang terkena bencan, setelah diikuti permohonan permintaan secara tertulis.
15
15
Kontijensi dalam menghadapi bencana alam di wilayah Kodim 0212TS
Begitu juga dalam menanggulangi akibat yang ditimbulkan oleh bencana yaitu kerusakan infra struktur, maka TNI turut serta dalam merehabilitasi berbagai
infra struktur yang rusak dengan kemampuan dan peralatan yang dimiliki. Dan apabila terjadi konflik komunal di suatu daerah, misalnya adanya sengketa
mengenai batas wilayah yang tidak jelas diakibatkan oleh adanya pemekaran daerah, maka TNI melalui Jawatan Topografi Jantop dapat membantu
menyelesaikan dengan cara menggunakan peta milik TNI . Begitu juga apabila terjadi pemogokan, TNI beserta pemerintah setempat bersama-sama
menyelesaikan masalah tersebut.
1.5.3 TNI dan Pembangunan Daerah
1.5.3.1 Bhakti TNI
Bhakti TNI adalah pelibatan TNI sebagai kekuatan pertahanan dalam menjalankan fungsi sosial kemasyarakatan untuk menunjang pembangunan dan
pelaksanaan program pemerintah tanpa mengabaikan kewaspadaan. Adapun bentuk dari bhakti TNI antara lain adalah:
a. TNI Manunggal Membangun Desa TMMD
TNI Manunggal Membangun Desa TMMD merupakan suatu bentuk kepedulian dan peran serta TNI dalam melaksanakan pembangunan yang
dilaksanakan secara terpadu bersama instansi terkait serta melibatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan dengan mengutamakan kebutuhan yang paling
mendasar bagi masyarakat.
b. TNI Manunggal Sosial Sejahterah TMSS