Latar Belakang Peran Tentara Nasional Indonesia Dalam Pembangunan Daerah (Studi Kasus Tni Manunggal Membangun Desa Ke-84 Desa Tanjung Baringin–Sigading Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi bukan hanya yang dikonsepsikan sebagai usaha pemerintah belaka. Indonesia, sebagai kelompok negara berkembang pada umumnya melakukan dan sedang di dalam proses perubahan-perubahan sosial yang besar. Proses atau usaha-usaha perubahan sosial tersebut dapat berarti suatu proses dan usaha pembangunan. Pada pokoknya suatu usaha perubahan dan pembangunan dari suatu keadaan atau kondisi kemasyarakatan yang dianggap lebih baik dan lebih diinginkan. Artinya ada perubahan dari yang ada sekarang dengan segala kekurangannya menjadi lebih baik, minimal ada “progress” dari kondisi yang sekarang ini. 1 Prinsip pokok pembangunan mengacu kepada kondisi dari rakyat yang hendak atau sedang dibangun. Perubahan-perubahan dalam masyarakat yang bersifat menyeluruh tersebut, dapat dikembangkan secara sadar oleh pemerintah, yang sebaiknya pula mewakili kekuatan-kekuatan pembaharuan di dalam masyarakat. Hal ini sudah pasti sudah sesuai dengan paradigma yang diinginkan yaitu paradigma pembangunan yang partisipatif yang lebih mengarah kepada aspirasi dari akar rumput. Akan tetapi pada akhirnya supaya perubahan-perubahan itu mempunyai kemampuan berkembang yang dinamis, perlulah diperhatikan agar 1 Indikator Pembangunan Daerah. Ovalhanif.wordpress.com20090421indikatir-pembangunn daerah. Diakses pada tanggal 26 November 2010, Jam 11:11 WIB proses tersebut didukung dan dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pembaharuan dan pembangunan yang timbul dan bergerak di dalam masyarakat bangsa itu sendiri. Pembangunan secara sederhana diartikan sebagai suatu perubahan tingkat kesejahteraan yang dilaksanakan secara sinergis. Dalam Pembangunan Nasional, orientasinya diarahkan kepada kepentingan rakyat banyak, dan pada umumnya rakyat Indonesia lebih banyak bermukim di daerah pedesaan. Oleh karena itu, pembangunan pedesaan sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional mempunyai arti yang strategis. Dengan pembangunan ini akan meningkatkan taraf hidup dan kualitas masyarakat desa sebagai sumber kekuatan dalam melaksanakan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta. Sudah menjadi tekad dan kesepakatan seluruh bangsa bahwa pembangunan nasional di semua aspek kehidupan sebagai perwujudan perjuangan bangsa harus dilaksankan dalam konteks negara yang didasarkan ideologi Pancasila dan diatur dalam tata kehidupan masyarakat menurut UUD 1945. Keberhasilan pembangunan desa berarti meningkatkan pemerataan tingkat kesejahteraan yang hasil-hasilnya akan menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Desa secara keseluruhan merupakan basis Ketahanan Nasional bagi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2 Disadari bahwa pembangunan pedesaan telah banyak dilakukan sejak dari dahulu hingga sekarang, tetapi hasilnya belum memuaskan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Pembangunan pedesaan seharusnya dilihat bukan hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek 2 http:www.tniad.mil.id1berita.php?pil=25dn=20100105174040. Diakses pada tanggal 23 Desember 2010 jam 12:19 WIB pembangunan. Pembangunan pedesaan harus dilihat sebagai upaya mempercepat pembangunan pedesaan melalui penyediaan prasarana dan sarana untuk memberdayakan masyarakat, dan upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang lebih efektif dan kokoh. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri merupakan hasil semangat Kemanunggalan TNI dan Rakyat. Kemanunggalan TNI dan rakyat sudah berlangsung sejak pembentukan TKR Tentara Keamanan Rakyat yang merupakan cikal bakal TNI, tetapi secara konkrit adalah pada saat dilancarkan perang rakyat semesta yang digelar TNI selama agresi militer II pada tahun 1949. Saat Perang Kemerdekaan 1945–1949, anggota TNI selalu bahu-membahu dengan rakyat, baik untuk kepentingan kemiliteran tempur maupun untuk kesejahteraan. Dalam kondisi pertempuran, rakyat yang mendukung TNI dalam urusan logistik. Ketika pertempuran mereda, giliran anggota TNI yang membantu rakyat dalam perbaikan infrastruktur. Dihadapkan dengan dinamika perkembangan lingkungan dewasa ini yang sarat dengan perubahan yang signifikan, TNI dituntut untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian, namun tidak boleh bergeser dari jati diri TNI dan kemanunggalan TNI dengan rakyat. TNI adalah Tentara Rakyat, demikian juga TNI-AD yang menjadi salah satu komponen TNI adalah Tentara Rakyat. Untuk itu TNI-AD harus selalu berada bersama rakyat, memperhatikan dan melindungi rakyat, berjuang bersama rakyat dan untuk kepentingan rakyat dalam upaya melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Tercermin di sini bahwa suatu keharusan TNI-AD selalu berada di tengah-tengah rakyat dan tidak memisahkan diri dari rakyat, hal ini harus selalu diupayakan pembinaannya melalui program-program yang menjadikan TNI-AD tidak terpisah dari rakyat. TNI lahir dan tumbuh bersama-sama rakyat yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Oleh karena itu TNI yang merupakan salah satu komponen nasional dalam keadaan bagaimanapun dituntut mampu menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan mengamankan penyelenggaraan pembangunan nasional dalam rangka pencapaian tujuan nasional secara bertingkat, dan berlanjut. Dalam UU TNI No. 34 Tahun 2004 Pasal 7 ayat 1 tentang tugas pokok TNI disebutkan bahwa: Sebagai sebuah institusi, TNI mempunyai sumber daya dan kapasitas. Kapasitas TNI sebagai komoditas pertahanan negara sudah banyak dibahas. TNI sebagai pertahanan negara ternyata mempunyai peran terhadap pembangunan Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan: operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang yang salah satunya adalah membantu tugas pemerintah daerah. Dalam UU No. 32 Tahun 2004 pasal 14 disebutkan beberapa urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah antara lain perencanaan dan pengendalian pembangunan, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, dan penyediaan sarana dan prasarana. nasional. Bentuk dari peran TNI tersebut dapat dilihat dari Bhakti TNI. Bhakti TNI adalah pendayagunaan kemampuan TNI terhadap objek yang bersifat fisik material maupun mental spiritual dalam rangka menunjang pembangunan negara dan bangsa, tanpa mengabaikan kewaspadaan dan kesiapan nasional. Kegiatan bhakti TNI yang dilaksanakan oleh prajurit dan satuan TNI, bersifat membantu, terintegrasi dan selalu terarah pada usaha penyuksesan program pembangunan pemerintah pusat dan daerah didukung oleh seluruh Departemen, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Optimalisasi peran TNI sama sekali bukan bentuk ekspansi TNI seperti dimasa lalu untuk mencampuri atau mengambil alih peran dan tugas pokok institusi lain. Optimalisasi peran TNI semata-mata panggilan moral atau peran fungsi TNI untuk menunaikan tugas perbantuan TNI kepada institusi atau lembaga lain seperti pemerintah daerah apabila diperlukan sesuai dengan batas kemampuan TNI. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai untuk mewujudkan partisipasi aktif dan kontribusi nyata TNI dalam membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional untuk mencapai tujuan pokok yaitu meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kecerdasan, dan kesejahteraan rakyat, membantu menegakkan disiplin, tata tertib dan hukum serta membantu meningkatkan citra bangsa Indonesia dimata dunia melalui kerjasama Internasional dibawah naungan bendera PBB. 3 Meski dwifungsi TNI telah lama dihapuskan, bukan berarti peran TNI memberdayakan kesejahteraan masyarakat ditinggalkan begitu saja. Lewat 3 Pangdam IBB: Optimalkan Peran TNI Membantu Pemerintah Daerah. http:kodam1- bukitbarisan.mil.id201006. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2010 jam 11:00 WIB program TNI Manunggal Membangun Desa TMMD diharapkan akan semakin membantu percepatan akselerasi pembangunan daerah tertinggal. Program TMMD dilaksanakan sebagai upaya membantu pemerintah dalam memberdayakan wilayah pertahanan dan membantu tugas pemerintah di daerah dalam meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka mewujudkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Seperti yang dikatakan oleh Kasdam IBB bahwa program TNI Manunggal Membangun Desa TMMD diharapkan pemberdayaan masyarakat desa dalam mewujudkan ketahanan dan ketangguhan wilayah diharapkan mampu diwujudkan serta mempersatukan bangsa. Program ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini juga diharapkan mampu menjawab aspirasi dan kepentinga warga desa, sehingga dapat mengurangi keresahan masyarakat terhadap minimnya sarana dan prasaranan. 4 Kegiatan TMMD sasarannya adalah pembangunan fisik dan nonfisik, terutama pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana umum lain yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah, seperti jalan, rumah ibadah, sekolah, dll. Contoh pembangunan non fisik antara lain seperti penyuluhan-penyuluhan, pemberantasan narkoba dan penyakit sosial masyarakat, peningkatan sarana dan mutu pendidikan, modernisasi pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan, 4 TMMD Tingkatkan Percepatan Pembangunan Daerah. Majalah Bukit Barisan. Edisi II2009. Hal 39 revitalisasi agrobisnis, pemberdayaan industri kecil dan menengah IKM, meningkatkan ekonomi nelayan, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Sasaran non fisik, diarahkan untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas masyarakat desa guna meningkatkan kualitas hidup dalam membangun daerahnya sendiri menuju kehidupan sosial yang lebih maju, sejahtera, dan mandiri. Data hasil AMDTMMD secara nasional Tahun 1980 sd 2010 sebagai mana yang disampaikan dalam Rapat Paripurna TMMD Tahun 2010 5 5 dapat dilihat hasil dari pembangunan yang telah dilakukan TNI dalam pembangunan, dari kegiatan fisik antara lain, pembutan jalan 115.169 km, rehab jalan 401,632 km, pengaspalan jalan 175,867 km, pengerasan jalan 331,762 km, pembangunan jembatan 6.442 unit, pembuatan drainasesaluran air 12.594 km, rehab siringparit 34,209 km, pemasangan gorong-gorong 10.284 lokasi, pemasangan bronjong 14,912 lokasi, pembangunanrehab rumah 31.251 unit, pembangunan SekolahmadrasahTPA 1.267 unit, pembuatanrehab sarana ibadah 7.289 unit, pembuatanrehab poskamling 6.576 unit, pembuatanrehab MCKjamban 13.470 unit, pemasangan pompa air 2.125 unit, pembuatan halte 15.501 unit, pembuatan sarana olah raga 1.262 buah, pembukaan lahan tidur 110.000 Ha, penanaman pohonpenghijauan 207.700 batang. Kegiatan non fisik antara lain, penyuluhanceramah meliputi materi: pertanian, peternakan,vaksinasi unggas dan flu burung, perikanan dan kelautan, perkebunan, koperasi, ketenagakerjaan dan transmigrasi, kesehatanKB, ketrampilan PKK, pendidikanwajib belajar 9 tahun dan 12 tahun, kehutananreboisasi, http:www.poskota.co.idTMMD utamakan kepentingan dan aspirasi rakyat di daerah. Diakses pada tanggal 2 Desember 2010. pertanahanhukum agrariaPBBWajib pajak, kependudukanakte kelahiran. Dan kegiatan lain seperti pemutaran filmhiburan rakyat, pengobatan massal secara gratis, pembuatan akte kelahiran gratis, pemberian bantuan bibit ikan kepada masyarakat, pemberian bantuan pinjaman penguatan modal, ajangsana, mengadakan pasar murah, mengadakan olah raga bersama masyarakat, sosialisasi mobil pintar dan pustakaan, penghijauan dan pembagian bibit penghijauan. Dengan begitu, diharapkan akan meningkatkan roda perekonomian daerah karena terbukanya isolasi antar desa atau daerah terpencil, dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Kabupaten Padang Lawas adalah kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Tapanuli Selatan. Kabupaten ini terbentuk pada tanggal 10 Agustus 2007 sesuai dengan UU No. 38 Tahun 2007 dan beribukota di Sibuhuan bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Padang Lawas Utara. Sebagai kabupaten yang baru terbentuk, tentunya masih banyak pembangunan yang harus dilakukan, baik dari sarana dan prasaranan. Di ibukota kabupaten saja pun pembangunan masih terus dilakukan, seperti pembangunan pusat-pusat pemerintahan dan perkantoran. Akses jalan adalah sarana fisik yang cukup memprihatinkan di Kabupaten Padang Lawas. Sepanjang jalan menuju ibukota kabupaten, kondisi jalan yang dilalui banyak yang sudah berlubang, dan ini dapat berbahaya bagi kendaraan pada saat hujan karena lubang-lubang tersebut tergenang air. Bagi pengendara sepeda motor bisa terjatuh jika ia tidak mengetahui bahwa jalanan itu berlubang karena tergenang air. Di desa-desa yang ada di Kabupaten Padang Lawas, khususnya kecamatan Huristak kondisi jalan juga tidak kalah memprihatinkan. Jalanan yang tidak rata dan berlubang tentunya menyulitkan masyarakat untuk bermobilitas baik dari desa ke desa lain, dari desa ke kecamatan, maupun ke ibukota kabupaten. Salah satu desa yang mengalami kondisi terisolir adalah Desa Tanjung Baringin dan Sigading. Jarak kedua desa ini kurang lebih hanya 3 km, tetapi karena kondisi jalan yang tidak rata seperti berbukit dimana tanah tersebut adalah tanah merah, maka jika musim hujan jalanan itu akan berlumpur dan semakin sulit dilewati. Belum lagi tumbuhan liar di pinggir jalan membuat jalan semakin kecil, terlihat semak, dan terisolir. Untuk menuju Desa Sigading dari Tanjung Baringin dihubungkan oleh jembatan yang kondisinya juga memprihatinkan. Jembatan tersebut hanya terbuat dari papan seadanya yang sudah mulai rusak sehingga dapat menghambat mobilitas masyarakat setempat yang mempengaruhi kegiatan perekonomian, pendidikan, dan roda pemerintahan. Komando Distrik Militer Kodim 0212TS adalah komando kewilayahan yang berada di empat kabupaten dan 1 kota administratif, yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padang Sidimpuan. Dua dari empat daerah tersebut merupakan kabupaten baru yaitu Padang Lawas dan Padang Lawas Utara. Sejalan dengan adanya perintah melaksanakan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa di wilayah Kodim 0212TS, maka di pilihlah desa Tanjung Baringin-Sigading sebagai tempat pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa ke 84. Sebagai bentuk kepedulian terhadap pembangunan daerah, maka Komando Distrik Militer Kodim 0212TS bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Padang Lawas melaksanakan program TNI Manunggal Membangun Desa TMMD di desa Tanjung Baringin-Sigading Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas untuk turut serta dalam proses pembangunan di daerah tersebut. Berdasarakan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk melihat Peran TNI Dalam Pembangunan Daerah melalui TNI Manunggal Membangun Desa TMMD ke-84 di Desa Tanjung Baringin, Kecamatan Huristak, Kabupaten Padang Lawas.

1.2 Rumusan Masalah