Menurut Keman2005 kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan di dalam rumah cenderung lembab. Sehingga merupakan tempat yang mendukung
pertumbuhan kuman.pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang bagus untuk mematikan kuman tersebut dengan pencahayaan yang memenuhi syarat maka akan
terhindar dari penyebaran dan pertumbuhan nyamuk Ae. aegypti di dalam rumah. Hal senada juga sesuai pendapat Soegijanto 2003 banyaknya tumbuhan di sekitar
memengaruhi kelembaban dan pencahayaan dalam rumah, merupakan tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap dan beristirahat.
5.2.3. Pengaruh Ventilasi terhadap Kejadian DBD di DAS
Hasil analisis univariat keadaan ventilasi pada lokasi penelitian di 3 kecamatan di kota Medan yang terletak di DAS, dari 100 responden yang lingkungan
dalam rumahnya diobservasi yang paling dominan ternyata rumah yang ventilasinya tidak memenuhi syarat sebanyak 57 KK 57, selebihnya memenuhi syarat.
Hasil uji statistik pada bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara ventilasi dengan kejadian DBD. Dengan OR 0,056 artinya hubungan tersebut
berpeluang 0,06 kali untuk terjadinya DBD dengan ventilasi yang tidak memenuhi syarat dibandingkan dengan yang memenuhi syarat. Dari 57 responden yang keadaan
ventilasi tidak memenuhi syarat, yang mengalami kejadian DBD sebanyak 17 orang 29,8 di 3 kecamatan tersebut. Hasil uji statistik pada multivariat ternyata ventilasi
berpengaruh terhadap kejadian DBD di DAS. Pengaruh ventilasi yang tidak
Universitas Sumatera Utara
memenuhi syarat tersebut untuk terjadinya kejadian DBD sebesar 0,02 kali lebih tinggi dibanding yang memenuhi syarat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ke tiga kecamatan tersebut masyarakatnya mempunyai ventilasi.Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
responden yang mempunyai ventilasi di rumahnya sebanyak 100 KK 100, tetapi dari 100 KK yang memasang kawat kasa sebanyak43 KK 43.Sedangkan KK yang
tidak memasang kawat kasa pada ventilasi sebanyak 57 KK 57, yang ventilasinya sesuai dengan 10-15 luas lantai hanya 33 KK 33.Hal ini disebabkan karena
rumah KK tersebut berdampingan disebelah kiri kanan, dan umumnya mereka menyewa, dan sebagian besar masyarakat tidak mengerti tentang besaran luasnya
ventilasi rumah tersebut. Sesuai dengan data di atas jika ditinjau dari aspek keadaan ventilasi yang
tidak memenuhi syarat ada 17 orang yang terkena DBD.Jika dilihat berdasarkan keadaan ventilasi rumah, hal tersebut relevan karena sebagian besar responden tidak
memasang kawat kasa pada ventilasi, sehingga vektor nyamuk pun mudah kelauar masuk rumah.Dengan baiknya ventilasi, pengaruhi keadaan suhu udara dalam rumah.
Sejalan dengan penelitian ini dapat peneliti analisis bahwa jika ventilasi kedap nyamuk maka responden akan terhindar dari DBD karena akan menghambat nyamuk
masuk ke dalam rumah. Rumah responden yang terletak pada DAS dapat mempengaruhi kecepatan angin yang keluar masuk ke dalam rumah, dikarenakan
banyaknya tumbuhan yang dihembus oleh angin di sekitar sungai.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan pendapat Harnawatiaj 2008 ventilasi sangat penting untuk sirkulasi udara di dalam ruangan tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruangan naik kerena proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan sehingga merupakan media yang baik untuk penyebaran dan
pertumbuhan nyamuk Ae. aegypti di dalam rumah. Pertukaran udara yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar.
Dengan demikian setiap rumah harus memiliki jendela yang memadai.Luas jendela secara keseluruhan kurang lebih 15 dari luas lantai.Suasana ruangan harus
sedemikian rupa sehingga udara dapat mengalir bebas jika jendela dan pintu terbuka Chandra, 2007.
5.2.4. Pengaruh Kelembaban terhadap Kejadian DBD di DAS