kemampuan terbang nyamuk betina, yaitu rata-rata 40-100 meter.Namun secara pasif misalnya karena angin atau terbawa kenderaan, nyamuk ini dapat berpindah lebih
jauh. Untuk mempertahankan cadangan air dalam tubuh nyamuk dari penguapan oleh karena aktivitasnya, maka jarak terbang nyamuk terbatas, sehingga penyebarannya
tidak jauh dari tempat perindukan, tempat mencari mangsa dan tempat istirahat, terutama di daerah yang padat penduduknya Soeroso, 2000.
Waktu mencari makanan, selain terdorong oleh rasa lapar, nyamuk Ae.aegyptijuga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bau yang dipancarkan
olehinang, temperatur, kelembaban, kadar karbon dioksida CO2 dan warna. Untuk jarakyang lebih jauh faktor bau memegang peranan penting bila dibandingkan
denganfaktor lainnya.Kebiasaan istirahat lebih banyak di dalam rumah pada benda- bendayang tergantung, berwarna gelap dan tempat-tempat lain yang terlindung
Soegijanto,2003.
2.4.2. Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara vektor dengan lingkungannya.Eksistensi nyamuk Ae.aegyptidipengaruhi oleh
lingkunganfisik maupun lingkungan biologik. Lingkungan merupakan tempat interaksi vektor penular penyakit DBD dengan manusia yang dapat mengakibatkan
terjadinyapenyakit DBD. Lingkungan fisik mempengaruhi eksistensi nyamuk antara lainketinggian tempat, curah hujan, temperatur dan kecepatan angin. Ketinggian
1000meter di atas permukaan laut tidak ditemukan nyamuk Ae.aegyptikarena
Universitas Sumatera Utara
padaketinggian tersebut suhu terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan bagi kehidupannyamuk Depkes RI, 1998.
a. Lingkungan fisik Lingkungan fisik ada bermacam-macam misalnya tata rumah, macam
kontainer,ketinggian tempat dan iklim Depkes RI, 1998. 1. Jarak antara rumah
Jarak rumah mempengaruhi penyebaran nyamuk dari satu rumah ke rumahlain, semakin dekat jarak antara rumah semakin mudah nyamuk menyebar kerumah
sebelah. Bahan-bahan pembuat rumah, konstruksi rumah, warnadinding dan pengaturan barang-barang dalam rumah menyebabkan rumahtersebut disenangi
atau tidak disenangi oleh nyamuk. Berbagai penelitianpenyakit menular membuktikan bahwa kondisi perumahan yang berdesak-desakandan kumuh
mempunyai kemungkinan lebih besar terserang penyakit. 2. Macam kontainer
Termasuk macam kontainer disini adalah jenisbahan kontainer, letakkontainer, bentuk, warna, kedalaman air, tutup dan asal air mempengaruhi nyamuk dalam
pemilihan tempat bertelur. 3. Ketinggian tempat
Pengaruh variasi ketinggian berpengaruh terhadap syarat-syarat ekologis yangdiperlukan oleh vektor penyakit di Indonesia nyamuk Ae.aegyptidan Ae.
Universitas Sumatera Utara
albopictusdapat hidup pada daerah dengan ketinggian 1000 meter di ataspermukaan laut.
4. Iklim Iklim adalah salah satu komponen pokok lingkungan fisik, yang terdiri dari :suhu,
udara, kelembaban udara, curah hujan dan kecepatan angin. a. Suhu udara
Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah, tetapi metabolismenyamenurun atau bahkan berhenti bila suhunya turun sampai di bawah suhukritis.Pada suhu
yang lebih tinggi dari 35 C juga mengalami perubahandalam arti lebih lambatnya
proses-proses fisiologis, rata-rata suhuoptimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25
C–27 C. Pertumbuhannyamuk akan terhenti sama sekali bila suhu
kurang 10 C atau lebih dari40
b. Kelembaban nisbi C.
Menurut Gobler dalam Depkes RI, 1998 umur nyamuk dipengaruhi olehkelembaban udara. Pada suhu 20
C kelembaban nisbi 27 umur nyamukbetina 101 hari dan umur nyamuk jantan 35 hari, kelembaban nisbi
55umur nyamuk betina 88 hari dan nyamuk jantan 50 hari. Pada kelembabankurang dari 60 umur nyamuk akan menjadi pendek, tidak bisa
menjadivektor, karena tidak cukup waktu untuk perpindahan virus dari lambungkekelenjar ludah.
Universitas Sumatera Utara
c. Kecepatan angin Kecepatan angin secara tidak langsung berpengaruh pada kelembaban dansuhu
udara, disamping itu angin berpengaruh terhadap arah penerbangannyamuk. Bila kecepatan angin 11-10 meter atau 25-31 miljam akanmenghambat penerbangan
nyamuk. d. Curah hujan
Hujan berpengaruh terhadap kelembaban nisbi.Kelembaban udara naikmaka tempat perindukan nyamuk juga bertambah banyak.Dari hasilpengamatan
penderita DBD yang selama ini dilaporkan di Indonesiabahwa musim penularan DBD pada umumnya terjadi pada musimpenghujan Soeroso, 2000.
2.4.3 Pengamatan Kepadatan Vektor