pelestarian DAS.Mengkaji Daerah Aliran Sungai dewasa ini tidak mungkin hanya didasarkan kepada satu atau beberapa undang-undang yang sejenis atau sebidang.
Daerah aliran sungai harus dipandang sebagai satu kesatuan wilayah yang utuh menyeluruh yang terdiri dari pembuangan air limbah, daerah tangkapan air, sumber
sumber air, sungai, danau, dan waduk, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah- pisahkan.Pada kenyataannya, masih banyak muara bahkan disepanjang DAS tersebut
terdapat timbunan sampah yang sangat menganggu baik dalam hal nilai estetika maupun dalam lingkup kesehatan masyarakat yang berada disepanjang DAS. Hal ini
akan berdampak pada menurunnya kualitas air sungai khususnya khususnya sungai. Hal ini disebabkan antara lain karena :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memahami arti pentingnya sungai
sebagai sumber kehidupan. b.
Belum adanya peraturan yang tegas mengenai kompensasi bagi masyarakat maupun pelaku ekonomi yang berada disepanjang DAS yang membuang sampah
di DAS c.
Kurangnya keberadaan ketersediaan TPS bagi masyarakat yang berada di DAS.
2.8 Landasan Teori
Teori segitiga epidemiologi menjelaskan bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh adanya pengaruh faktor penjamu host, penyebab agent dan
lingkungan environment yang digambarkan sebagai segitiga. Perubahan dari sector lingkungan akan mempengaruhi host, sehingga akan timbul penyakit secara individu
Universitas Sumatera Utara
maupun keseluruhan populasi yang mengalami perubahan tersebut. Demikian juga dengan kejadian penyakit DBD yang berhubungan dengan lingkungan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Ae.aegyptinamun dapat juga ditularkan oleh nyamuk
Ae.albopictustetapi peranannya dalam penyebaran penyakit ini sangat kecil sekali, karena nyamuk ini biasanya hidup di kebun-kebun Depkes RI, 2004. Pada
prinsipnya kejadian penyakit yang digambarkan sebagai segitiga epidemiologi menggambarkan hubungan tiga komponen penyebab penyakit, yaitu penjamu, agen
dan lingkunan seperti gambar 2.2 berikut : AGENT
VGV NN
HOST ENVIRONMENT
Gambar 2.2. Model klasik kausal segitiga epidemiologi
Sumber : CDC, 2002 Gordis, 2000; Gerstman, 1998 ; Mausner dan Kramer,1985 dalam Murti 2003.
Untuk memprediksi pola penyakit, model ini menekankan perlunya analisis dan pemahaman masing-masing komponen. Perubahan pada satu komponen akan
mengubah ketiga komponen lainnya, dengan akibat menaikan atau menurunkan kejadian penyakit. Komponen untuk terjadinya penyakit DBD yaitu :
1. Agent VEKTOR
Universitas Sumatera Utara
Agent penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus dengue yang termasuk kelompok B,Arthropoda Borne Virus arboviroses.Anggota dari genus
Flavivirus, famili Flaviviridae yang ditularkan oleh nyamuk Ae.aegyptidan juga nyamuk Ae.albopictusyang merupakan vektor infeksi DBD.
2. Host Penjamu Pejamu adalah manusia atau organisme yang rentan oleh pengaruh agent.
3. Environment Lingkungan Lingkungan adalah kondisi atau faktor berpengaruh yang bukan bagian dari agent
maupun penjamu, tetapi mampu menginteraksikan agent penjamu Budiarto dan anggraeni, 2001.Dalam penelitian ini yang berperan sebagai faktor lingkungan
meliputi lingkungan permukiman sampah, air bersih, spal dan jamban. Berdasarkan konsep penyebab penyakit menurut Budiarto dan anggraeni,
2001 bahwa penyakit disebabkan olehagent, penjamu host dan lingkungan environment, maka pendekatan yang cocok untuk mengetahui penyebab penyakit
adalah model segitiga Epidemiologi Triangle epidemiologi yang dimodifikasi sedemikian rupa dalam bentuk kerangka teori seperti pada gambar 2.3 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Kerangka Teori Habitat tempat
berkembang biak nyamuk • Lingkungan luar rumah
- Sampah
- SPAL
• Lingkungan dalam rumah
-
Tempat istirahatberkem
bangbiaknya nyamuk TPA, Pencahayaan dan
Kelembaban
-
Kemudahan nyamuk
Masuk kerumah Ventilasi
Lingkungan kondusif nyamuk
Kejadian DBD Manusia terinfeksi
virus DBD Kepadatan nyamuk
Kontak dengan nyamuk meningkat
Universitas Sumatera Utara
2.9 Kerangka Konsep