Pengamatan Kepadatan Vektor Nyamuk Penular DBD

c. Kecepatan angin Kecepatan angin secara tidak langsung berpengaruh pada kelembaban dansuhu udara, disamping itu angin berpengaruh terhadap arah penerbangannyamuk. Bila kecepatan angin 11-10 meter atau 25-31 miljam akanmenghambat penerbangan nyamuk. d. Curah hujan Hujan berpengaruh terhadap kelembaban nisbi.Kelembaban udara naikmaka tempat perindukan nyamuk juga bertambah banyak.Dari hasilpengamatan penderita DBD yang selama ini dilaporkan di Indonesiabahwa musim penularan DBD pada umumnya terjadi pada musimpenghujan Soeroso, 2000.

2.4.3 Pengamatan Kepadatan Vektor

Untuk mengetahui kepadatan vektor di suatu lokasi dapat dilakukan beberapa survei yang dipilih secara acak yang meliputi survei nyamuk, survei jentik, dan survey perangkap telur. Survei jentik dilakukan dengan cara pemeriksaan terhadap semua tempat air di dalam dan di luar rumah dari 100 seratus rumah yang diperiksa di suatu daerah dengan mata telanjang untuk mengetahui ada tidaknya jentik. Dalam pelaksanaan survai ada 2 dua metode yang meliputi : Depkes RI, 1998 1 Metode Single Survai Survei ini dilakukan dengan mengambil satu jentik disetiap tempat genangan air yang ditemukan ada jentiknya untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut jenis jentiknya. Universitas Sumatera Utara 2 Metode Visual Survei ini dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya jentik disetiap tempat genangan air tanpa melakukan pengambilan jentik. Dalam program pemberantasan penyakit DBD, survei jentik yang biasa digunakan adalah cara visual dan ukuran yang dipakai untuk mengetahui kepadatan jentik yaitu : a. Angka Bebas Jentik ABJ Angka Bebas Jentik adalah persentase pemeriksaan jentik yang dilakukan di semua desakelurahan setiap 3 tiga bulan oleh petugas puskesmas pada rumah– rumah penduduk yang diperiksa secara acak. Jumlah rumahbangunan yang tidak ditemukan jentik x 100 Jumlah rumahbangunan yang diperiksa b. House Indeks HI House Indeks HI adalah persentase jumlah rumah yang ditemukan jentik yang dilakukan di semua desakelurahan oleh petugas puskesmas setiap 3 tiga bulan pada rumah-rumah yang diperiksa secara acak. Jumlah rumah yang ditemukan jentik x 100 Jumlah rumah yang diperiksa Universitas Sumatera Utara c. Container Indeks CI Container Indeks CI adalah persentase pemeriksaan jumlah container yang diperiksa ditemukan jentik pada container di rumah penduduk yang dipilih secara acak. Jumlah Container ditemukan jentik x 100 Jumlah container yang diperiksa d. Breteau Indeks BI Jumlah container yang terdapat jentik dalam 100 rumah.Angka Bebas Jentik dan House Index lebih menggambarkan luasnya penyebaran nyamuk di suatu daerah.Tidak ada teori yang pasti Angka Bebas Jentik dan House Index yang dipakai sebagai standard, hanya berdasarkan kesepakatan, disepakati House Index minimal 1 yang berarti persentase rumah yang diperiksa jentiknya positif tidak boleh melebihi 1 atau 99 rumah yang diperiksa jentiknya harus negatif. Ukuran tersebut digunakan sebagai indikator keberhasilan pengendalian nyamuk penularan DBD Depkes RI, 1998. 2.5. Upaya Penanggulangan DBD 2.5.1. Penemuan Penderita