Hal ini sesuai dengan pendapat Harnawatiaj 2008 ventilasi sangat penting untuk sirkulasi udara di dalam ruangan tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruangan naik kerena proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan sehingga merupakan media yang baik untuk penyebaran dan
pertumbuhan nyamuk Ae. aegypti di dalam rumah. Pertukaran udara yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar.
Dengan demikian setiap rumah harus memiliki jendela yang memadai.Luas jendela secara keseluruhan kurang lebih 15 dari luas lantai.Suasana ruangan harus
sedemikian rupa sehingga udara dapat mengalir bebas jika jendela dan pintu terbuka Chandra, 2007.
5.2.4. Pengaruh Kelembaban terhadap Kejadian DBD di DAS
Hasil analisis univariat dari 100 responden yang lingkungan dalam rumahnya diobservasi kelembaban rumahnya yang paling dominan ternyata rumah dengan
kelembaban yang tidak memenuhi syarat sebanyak 53 KK 53, selebihnya memenuhi syarat. Hasil uji statistik pada bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan
antara kelembaban dengan kejadian DBD, dengan OR 0,098 artinya hubungan tersebut berpeluang 0,10 kali untuk terjadinya DBD dengan kelembaban yang tidak
memenuhi syarat dibandingkan dengan yang memenuhi syarat. Dari 53 responden yang kelembaban di rumahnya tidak memenuhi syarat, yang mengalami kejadian
DBD sebanyak 16 orang 30,8 di 3 kecamatan tersebut. Hasil uji statistik pada multivariat ternyata kelembaban berpengaruh terhadap kejadian DBD di DAS.
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh kelembaban yang tidak memenuhi syarat tersebut untuk terjadinya kejadian DBD sebesar 0,04 kali lebih tinggi dibanding yang memenuhi syarat.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara umum ke tiga kecamatan tersebut kelembabannya di perumahan masyarakat tidak baik atau tidak memenuhi syarat.Hal ini dapat dilihat
dari hasil observasi bahwa responden yang rumahnya tidak lembab dan mempunyai kelembaban antara 40-70 sebanyak 47 KK 47.
Sesuai dengan data di atas jika ditinjau dari aspek kelembaban yang memenuhi syarat ada 16 orang yang terkena DBD.Hal tersebut disebabkan karena
salah satu faktor yaitu menyangkut dengan kelembaban. Umumnya rumah yang mempunyai kelembaban yang tidak baik dikarenakan kondisi rumah responden
sebagian ada yang berdampingan dan padat, sehingga pencahayaan dan udara keluar masuk hanya dari bagian depan dan belakang. Hal ini ditambah lagi dengan pohon-
pohon yang berada di sekitar sungai, yang juga menghambat masuknya cahaya ke dalam rumah.Hal tersebut mengakibatkan kelembaban pada rumah tersebut rendah,
karena keadaan rumah tersebut panas. Sejalan dengan penelitian ini dapat peneliti analisis bahwa kelembaban yang
tinggi akan memudahkan nyamuk Ae. Aegyptiuntuk berkembang biak. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Achmadi 2007 bahwa kelembaban sangat penting untuk
perkembangbiakan nyamuk.Kelembaban diatas 70 di dalam rumah dapat menjadi tempat yang disukai nyamuk Ae.aegypti.Penghuni rumah yang mempunyai
kelembaban tinggi pada ruang keluarga berisiko terkena DBD dibanding penduduk
Universitas Sumatera Utara
yang tinggal pada rumah dengan kelembaban yang rendah.Kelembaban sangat berhubungan dengan kepadatan dan ventilasi.
Menurut Gobler dalam Depkes RI 1998 pada kelembaban kurang dari 60 umur nyamuk akan menjadi pendek, tidak bisa menjadi vektor karena tidak cukup
waktu untuk perpindahan virus dari lambung kekelenjar ludah.
5.3. Kejadian DBD dengan Penanggulangan Berbasis Lingkungan.