ditandai dengan nadi cepat dan lemah sertapenurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembabdan penderita tampak gelisah.
2 Kriteria laboratorium seperti trombositopenia 100.000 selml atau kurangdan hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari peningkatan hemotokrit 20 atau lebih.
Dua kriteria klinis ditambah peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosa klinis DBD.
WHO 1997 membagi derajat DBD dalam 4 empat tingkat, yaitu sebagai berikut:
Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan ialah uji tourniquet positif. Derajat II:
Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau pendarahan lain. Derajat III:
Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dam lembut, tekanan nadi menurun
≤ 20 mm Hg atau hipotensi disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah.
Derajat IV: Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.
2.3.2 Mekanisme penularan
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam penularan infeksi virus dengueyaitu manusia, vektor perantara dan lingkungan.Virus dengue ditularkan
kepada manusia melalui gigitan nyamuk Ae.aegypti. Nyamuk Aedes tersebut mengandungvirus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami
Universitas Sumatera Utara
viremia.Kemudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8–10hari Extrinsic incubation period sebelum dapat ditularkan kembali kepada
manusia pada gigitan berikutnya. Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya transavaria transmition namun peranannya tidak penting Suroso,
2000. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak dalam tubuh nyamuk maka
nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya infiektif. Dalam tubuh manusia virus memerlukan waktu tunas 4-6 hari intrinsic incubation period
sebelum menimbulkan penyakit.Seseorang di dalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit DBD.Virus dengue berada dalam
darah selama 4–7 hari setelah 1 sampai 2 hari baru mulai demam. Bila penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke
dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Penularan ini
dapat terjadi setiap nyamuk menusuk menggigit, sebelum menghisap darah, nyamuk akan mengeluarkan air liur melalui saluran alat tusuknya proboscis, agar
darah yang dihisap tidak membeku. Bersama air liur inilah virus dengue dipindahkan kepada orang lain Depkes RI, 2004.
2.3.3. Tempat Potensial bagi Penularan Nyamuk DBD
Penularan nyamuk DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya. Tempat-tempat potensial untuk terjadinya penularan DBD adalah :
Universitas Sumatera Utara
Tempat-tempat umum merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang datang dari berbagai wilayah sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran beberapa tipe
virus dengue cukup besar yaitu : 1. Sekolah
Anak sekolah merupakan kelompok umur yang paling rentan untuk terserang penyakit DBD.
2. Puskesmasrumah sakit dan unit pelayanan kesehatan lainnya orang datang dari berbagai wilayah dan kemungkinan diantaranya adalah penderita DBD, demam
dengue DD atau carrier virus dengue. 3. Tempat-tempat umum lainnya :
a. Tempat-tempat perbelanjaan, pasar, restoran, hotel, bioskop dan tempat tempat ibadah.
b. Wilayah rawan DBD endemis c. Pemukiman baru di pinggir kota
Pada daerah ini penduduk umumnya berasal dari berbagai wilayah yang kemungkinan diantaranya terdapat penderita atau carier yang membawa tipe virus
dengue yang berlainan dari masing-masing daerah asal. Depkes RI, 2005.
2.4. Nyamuk Penular DBD