kira 40meter. Larva dan nyamuk dewasa banyak ditemukan sepanjang tahun di semua kota di Indonesia. Dari penyelidikan intensif selama 2 dua musim dalam setahun
yang dilakukan di Jakarta, ternyata tidak terdapat pengaruh musim terhadap kepadatan nyamuk Soedarmo, 1998.
2.4.1 Bionomik Vektor
Bionomik vektor adalah tempat perindukan breeding place, kebiasaan menggigit feeding habit, kebiasaan istirahat resting habit dan jarak terbang
flightrange Soedarmo, 1998. Menurut Soegijanto 2003, tempat perindukan utama adalah tempat-tempat penampungan air di dalam dan di sekitar rumah.
Biasanya tidak melebihi jarak 500 lima ratus meter dari rumah. Nyamuk Ae.aegyptitidak berkembang biak pada genangan air yang langsung berhubungan
dengan tanah. Jenis-jenis tempat perkembangbiakan nyamuk Ae.aegyptidapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Tempat Penampungan Air TPA, untuk keperluan sehari-hari seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi, WC, ember dan lain-lain.
b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut, barang-barang bekas ban, kaleng, botol,
plastik dan lain-lain. c. Tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, pelepah daun, tempurung
kelapa, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Nyamuk Ae. aegyptidisebut black-white mosquito karena tubuhnya ditandai dengan pita atau garis-garis putih keperakan diatas dasar hitam, yamuk ini sering
disebut nyamuk rumah. Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Ae.aegyptimengalami metamorfosa sempurna melalui 4 tahap yaitu telur, larva, pupa
dan dewasa.
Nyamuk dewasa 1-2 hari
Pupa Telur
kepompong
6-7 hari 1-2 hari
Jentik Gambar 2. 1. Siklus Hidup Nyamuk
Ae.aegypti
Setiap bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir. Telur berbentuk ellips atau oval memanjang, warna hitam, ukuran 0,5–0,8 mm,
permukaan poligonal, tidak memiliki alat pelampung, diletakkan satu per satu pada benda–benda yang terapung pada dinding bagian dalam tempat penampungan air
yang berbatasan langsung dengan permukaan air. Jentik kecil berwarna transparan dengan corong pernafasan berwarna hitam siphon yang menetas dari telur dan akan
tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5–1 cm. Jentik akan selalu bergerak aktif
Universitas Sumatera Utara
dalam air dengan gerakan berulang-ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas mengambil udara, kemudian turun kembali ke bawah dan seterusnya.
Pada waktu istirahat posisi hampir tegak lurus dengan permukaan air.Biasanya berada di sekitar dinding tempat penampungan air. Setelah 6-8 hari jentik akan
berubah menjadi kepompong. Kepompong berbentuk koma, geraknya lamban dan sering berada di permukaan air. Setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk betina Ae.aegyptilebih menyukai darah manusia dari pada binatang antropophilik. Darahnya diperlukan untuk mematangkan telur jika dibuahi oleh
sperma nyamuk jantan sehingga dapat menetas.Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perkembangan telur mulai dari nyamuk menghisap darah sampai telur
dikeluarkan biasanya bervariasi antara 3-4 hari.Jangka waktu tersebut satu siklus gonotropik.
Nyamuk betina biasanya mencari mangsa pada siang hari dengan 2 dua puncak aktivitas yaitu pukul 09.00–10.00 dan pukul 16.00-17.00. Nyamuk
Ae.aegyptimempunyai kebiasaan menghisap berulang kali dalam satu siklus gonotropik untuk memenuhi lambungnya dengan darah. Dengan demikian nyamuk
ini sangat efektif sebagai penular penyakit.Tempat yang disenangi nyamuk untuk beristirahat selama menunggu waktu bertelur adalah tempat yang gelap, lembab, dan
sedikit angin.Nyamuk biasanya hinggap di dalam rumah pada benda-benda yang bergantungan seperti pakaian, kelambu dan handuk.Pergerakan nyamuk dari tempat
perindukan ke tempat mencari mangsa dan ke tempat istirahat ditentukan oleh
Universitas Sumatera Utara
kemampuan terbang nyamuk betina, yaitu rata-rata 40-100 meter.Namun secara pasif misalnya karena angin atau terbawa kenderaan, nyamuk ini dapat berpindah lebih
jauh. Untuk mempertahankan cadangan air dalam tubuh nyamuk dari penguapan oleh karena aktivitasnya, maka jarak terbang nyamuk terbatas, sehingga penyebarannya
tidak jauh dari tempat perindukan, tempat mencari mangsa dan tempat istirahat, terutama di daerah yang padat penduduknya Soeroso, 2000.
Waktu mencari makanan, selain terdorong oleh rasa lapar, nyamuk Ae.aegyptijuga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu bau yang dipancarkan
olehinang, temperatur, kelembaban, kadar karbon dioksida CO2 dan warna. Untuk jarakyang lebih jauh faktor bau memegang peranan penting bila dibandingkan
denganfaktor lainnya.Kebiasaan istirahat lebih banyak di dalam rumah pada benda- bendayang tergantung, berwarna gelap dan tempat-tempat lain yang terlindung
Soegijanto,2003.
2.4.2. Ekologi