Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Klasifikasi menurut jenis menunjukkan peristiwa yang langsung mengakibatkan kecelakaan dan menyatakan bagaimana suatu benda atau zat sebagai penyebab kecelakaan menyebabkan terjadinya kecelakaan, sehingga sering dipandang sebagai kunci bagi penyelidikan sebab lebih lanjut Silalahi, 1991. Klasifikasi kecelakaan berguna untuk menemukan sebab-sebab kecelakaan. Upaya untuk mencari sebab kecelakaan dapat dilakukan dengan analisa kecelakaan. Analisa kecelakaan tidak mudah, oleh karena penentuan sebab-sebab kecelakaan secara tepat adalah pekerjaan sulit. Kalsifikasi kecelakaan yang bersifat jamak adalah pencerminan kenyataan bahwa kecelakaan akibat kerja jarang sekali disebabkan oeh suatu, melainkan berbagai faktor Silalahi, 1991.

2.9.3 Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja pada umumnya diakibatkan oleh berbagai faktor penyebab. Teori tentang penyebab terjadinya kecelakaan kerja antara lain : 1. Teori Kebetulan Murni Pure Chance Theory Kecelakaan terjadi atas kehendak Tuhan sehingga tidak ada pola yang jelas dalam rangkaian peristiwanya, karena itu kecelakaan kerja terjadi secara kebetulan saja. 2. Teori Kecenderungan Belaka Accident Phone Theory Pada pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk mengalami kecelakaan. 3. Teori Tiga Faktor Utama Three Main Factors Theory Penyebab kecelakaan adalah faktor peralatan, lingkungan dan manusia pekerja itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 4. Teori Dua Faktor Utama Two Main Factors Theory Kecelakaan disebabkan oleh kondisi berbahaya unsafe condition dan tindakan atau perbuatan berbahaya unsafe action. 5. Teori Faktor Manusia Human Factor Theory Menekankan bahwa pada akhirnya semua kecelakaan kerja baik langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kesalahan manusia. Azmi, 2008. Penyebab kecelakaan kerja diberbagai negara tidak sama, namun ada beberapa kesamaan umum. Menurut Matondang yang dikutip oleh Salawati 2009, kecelakaan kerja disebabkan oleh : 1. Kondisi berbahaya unsafe condition a. Mesin, peralatan, bahan, dan lain-lain b. Lingkungan kerja c. Proses kerja d. Sifat pekerjaan e. Cara kerja 2. Perbuatan berbahaya unsafe action dari manusia a. Sikap dan tingkah laku yang tidak baik b. Kurang pengetahuan dan keterampilan c. Cacat tubuh yang tidak terlihat d. Keletihan dan kelesuan Universitas Sumatera Utara Menurut Sendjun Manulang 2001, ada 4 faktor penyebab kecelakaan kerja, antara lain : 1. Faktor manusia Kecelakaan kerja yang disebabkan faktor manusia meliputi kurangnya kemampuan fisik, mental, dan psikologi, kurangnya atau lemahnya pengetahuan dan keterampilan atau keahlian, stress, motivasi yang tidak cukup atau salah. 2. Faktor materialbahanperalatan Misalnya bahan yang seharusnya terbuat dari besi, akan tetapi supaya lebih murah dibuat dari bahan lain sehingga dengan mudah menimbulkan kecelakaan. 3. Faktor bahaya sumber bahaya, ada dua sebab : a. Perbuatan berbahaya Misalnya karena metode kerja yang salah, keletihankelesuan, sikap kerja yang tidak sempurna dan sebagainya. b. Kondisikeadaan berbahaya Yaitu keadaan yang tidak aman dari mesinperalatan-peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan. 4. Faktor yang dihadapi Misalnya kurangnya pemeliharaanperawatan mesin-mesin sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna. Kecelakaan kerja dapat terjadi dalam proses interaksi ketika terjadi kontak antara manusia dengan alat, material dan lingkungan dimana pekerja berada. Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi alat atau material yang kurang baik atau berbahaya. Universitas Sumatera Utara Kecelakaan juga dapat dipicu oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman seperi ventilasi, penerangan, kebisingan, atau suhu yang tidak aman melampaui ambang batas. Selain itu, kecelakaan juga dapat bersumber dari manusia yang melakukan kegiatan di tempat kerja dan menangani alat atau material Ramli, 2010.

2.9.4 Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja

Dokumen yang terkait

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) DENGAN Kejadian Kecelakaan Kerja Di Treat And Ship Operations – Facility Operations PT Chevron Pacific Indonesia Duri

54 255 134

Sistem Pengolahan Limbah Lumpur Pengeboran Minyak Bumi Di PT. Chevron Pacific Indonesia Duri Tahun 2011

60 290 107

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA Hubungan Antara Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

1 5 13

HUBUNGAN KETAATAN PELAKSANAAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN TERJADINYA DERMATITIS Hubungan Ketaatan Pelaksanaan Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Terjadinya Dermatitis Kontak Iritan (DKI) Pada Pekerja Perah Ampas

0 1 15

HUBUNGAN KETAATAN PELAKSANAAN PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN TERJADINYA Hubungan Ketaatan Pelaksanaan Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Terjadinya Dermatitis Kontak Iritan (DKI) Pada Pekerja Perah Ampas Onggok Pohon Ar

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN STRES KERJA.

0 0 47

PROGRAM COMMUNITY ENGAGEMENT PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DI DURI-RIAU.

0 0 1

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Bormindo Nusantara Duri

0 5 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kecelakaan Kerja 2.1.1. Pengertian Kecelakaan Kerja - Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) DENGAN Kejadian Kecelakaan Kerja Di Treat And Ship Operations – Facility Operations PT Chevron Pacific Ind

0 0 25

ANALISIS HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

0 0 124