BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Pada awalnya toko BikaAmbonZulaikha didirikan pada tahun 2003 dan didirikan oleh Hajjah Mariani dan toko BikaAmbonZulaikha berlokasi
di Jalan Mojopahit No 96 D – E – F Medan Sumatera Utara. Nama Zulaikha sendiri di adopsi dari nama anak perempuan satu – satunya Hajjah Mariani
yaitu Ira Zukaikha Ray. Sejak munculnya pada tahun 2003, toko BikaAmbonZulaikha sudah berhasil menarik simpatik dan minat pelanggan
untuk membeli produk BikaAmbon yang di produksi oleh toko BikaAmbonZulaikha. Awalnya, Hajjah Mariani selaku pendiri toko
BikaAmbonZulaikha merintis usaha ini sebagai pengisi masa pensiun dengan kesibukan yang bermanfaat. Selain itu, produk BikaAmbon yang
selama ini dikenal sebagai makanan tradisional suku Tionghoa di Medan hanya dapat di konsumsi oleh kalangan tertentu khususnya masyarakat kota
Medan yang tidak mementingkan soal keHalalan. Motivasi lain dari Hajjah Mariani membuka toko kue Bika ini adalah kemirisan melihat banyak orang
khususnya masyarakat kota Medan yang beragama muslim yang setiap tiba hari raya harus antri untuk membeli kue BikaAmbon di toko milik non
muslim. Berawal dari hal tersebut, Hajjah Mariani berinisiatif mendirikan toko BikaAmbon yang memproduksi kue Bika untuk dapat di konsumsi oleh
masyarakat beragama muslim di kota Medan maupun masyarakat yang beragama non muslim.
Hajjah Mariani memulai usahanya dengan modal sekitar 10 juta rupiah dan mulai memproduksi serta menjual kue Bikanya di gerai depan
rumahnya di Jalan Mojopahit No 62 Medan. Dengan komposisi bahan untuk memproduksi kue Bika yang bercita rasa tinggi, Hajjah Mariani melakukan
banyak uji coba serta mengikuti kursus atau les membuat kue demi memantapkan rasa dari produk Bika yang akan di produksi. Selain itu, ia
juga sering melakukan promosi kepada teman – temannya dengan metode mulut ke mulut mouth to mouth demi menekan biaya promosi di awal
berdirinya usaha tersebut. Keunggulan kue BikaAmbon yang di produksi oleh Toko BikaAmbonZulaikha, secara eksplisit terletak pada label Halal
yang tercantum pada setiap produk BikaAmbon yang di hasilkan toko BikaAmbonZulaikha. Meski bahan baku pembuatan BikaAmbon pada
dasarnya sama, namun ada resep khusus dalam pembuatan BikaAmbonZulaikhayang membuat produk Zulaikha dianggap lebih unggul
dalam hal rasa dan kemasannya. Dengan label Halal yang tercantum pada setiap produk BikaAmbonZulaikha, secara psikologis memberikan rasa
aman dan kenyamanan kepada setiap pembeli khususnya pembeli yang beragama muslim. Disamping itu, rasa dari BikaAmbonZulaikha menjadi
daya tarik tersendiri kepada setiap pembeli untuk merasakan produk BikaAmbon yang menjadi ikon kuliner khas kota Medan.
Sejak berdirinya toko BikaAmbonZulaikha, toko BikaAmbon ini tidak pernah mengalami kerugian bahkan omzetnya selalu meningkat pada
setiap tahunnya. Saat ini toko BikaAmbonZulaikha telah mempekerjakan sekitar 100 orang karyawan dengan menyiapkan lokasi khusus bagi tempat
tinggal para karyawannya dengan menyediakan rumah tempat tinggal, tunjangan kesehatan dan peralatan toilettries yang ditanggung oleh pihak
Zulaikha. Hal ini membuktikan bahwa pengelolaan industri ini sudah dilakukan secara profesional demi mencapai target pemasaran dan penjualan
yang telah ditentukan oleh toko BikaAmbonZulaikha. Dengan total sekitar 100 orang karyawan, sebenarnya toko BikaAmbonZulaikha tidak bisa
dianggap lagi sebagai usaha kecil melainkan sebagai unit usaha berukuran menengah.
Saat ini, toko BikaAmbonZulaikhamenjadi salah satu toko kuliner BikaAmbon yang terbesar di kota Medan dan telah memiliki dua unit toko
yang berlokasi di jalan Mojopahit Medan. Selain itu dengan sertifikat Halal dari LPPOM MUI toko BikaAmbonZulaikha menjadi unit usaha
BikaAmbon dengan penjualan dan omzet terbesar di kota Medan dibandingkan dengan unit usaha sejenis.
4.1. Produk yang dihasilkan oleh Toko BikaAmbonZulaikha