Universitas Sumatera Utara
2.1.9 Cyber Public Relations
Kehadiran media baru yang menyebabkan perubahan perilaku publik turut memberikan dorongan besar agar PR sebuah organisasi mengikutsertakan diri dalam
media online melalui implementasi cyber public relations Cyber PR. menurut Onggo 2004:1 Cyber PR adalah inisiatif PR atau public relations yang
menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Solis dan Breakenridge 2010 lebih menekankan cyber PR sebagai kegiatan
berkomunikasi termasuk didalamnya memahami cara publik dalam menggunakan media online dan turut serta berinteraksi dan menyediakan informasi yang dapat
membantu publiknya. Internet membuat praktisi PR dapat secara langsung terhubung dengan
pelanggan. Ada empat model PR yang ditawarkan oleh Solis dan Breakenridge 2010: 31 yang digunakan pada era perkembangan media sosial seperti sekarang,
yaitu: a. PR -Traditional Media -Customers
PR tetap menggunakan media massa tradisional untuk menjangkau pelanggan.
b. PR -New Influencer -Customers PR menggunakan kelompok pengaruh atau publik yang baru seperti bloggers
untuk berhubungan dengan pelanggan. c. PR -Customers
PR berhubungan langsung dengan pelanggan. d. Customers - PR
Pelanggan juga dapat berhubungan langsung dengan PR.
2.1.10 Teori Uses and Gratification
Teori Uses and Gratifications yang dikemukakan oleh Katz, Blumer dan Gurevitch yang dikutip oleh Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi. Teori ini menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak tetapi bagaimana
media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak akan informasi. Jadi,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
bobotnya adalah khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk kebutuhan khusus 2003:289.
Pengertian teori Uses and Gratifications dalam buku yang ditulis oleh Rakhmat yang berjudul Metode Penelitan Komunikasi
, bahwa “Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi tertarik pada apa yang
dilakukan orang terhadap penyebaran. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya” 2009:65.
Pemenuhan kebutuhan khalayak ini berupa pemberian informasi-informasi beragam yang disajikan lewat media sehingga dapat menimbulkan kepuasan
khalayak dalam memperoleh berbagai informasi yang beragam, dengan demikian seseorang diharapkan atau diduga berhubungan erat atas adanya teori antara isi
pernyataan atau informasi media dengan kepuasan khalayak dalam memperoleh informasi melalui media tersebut.
Inti dari model uses and gratification ini adalah aktifitas audiens, yaitu pilihan yang disengaja oleh para pengguna isi media untuk memenuhi kebutuhan
mereka Severin dan Tankard, 2008:353. Adapun asumsi-asumsi dasar dalam pendekatan uses and gratification
menurut Katz, Blumer daan Gurevitch Morissan, 2010 adalah: 1.
Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari pengguna media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan
pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada perilaku khalayak yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4. Banyak tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang
diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepantingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Teori uses and gratification beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat
dalam bagan dibawah ini:
Gambar 1 Uses and Gratification
6. 7.
8. 9.
10. 11.
12.
13. 14.
Sumber: Kriyantono, 2009:208 Kebutuhan kognitif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan
informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini
Lingkungan Sosial:
1. Ciri-ciri demografis
2. Afiliasi kelompok
3. Ciri-ciri personal
Kebutuhan Khalayak:
1. Kognitif 2. Afektif
3. Integratif personal
4. Integratif sosial
5. Pelepasan Sumber
Pemuasan Kebutuhan
Non Media: 1. Keluarga
2. Komunikasi interpersonal
3. Hobi 4. Istirahat
Penggunaan Media Massa:
1. Jenis media 2. Isi media
3. Terpaan media
4. Konteks sosial
Pemuasan Media Fungsi:
1. Pengamatan lingkungan
2. Diversihiburan 3. Identitas
personal 4. Hubungan
sosial
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Kebutuhan
afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalamanpengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif
adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal itu bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri.
Kebutuhan sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada
hasrat untuk berafiliasi. Sementara itu, kebutuhan pelepasan adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan
keanekaragaman Nurudin, 2009:194-195. Salah satu model Uses and Gratifications yang banyak digunakan dalam
penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2 Model Uses and Gratifications
Antaseden Motif Penggunaan Media Efek - Variabel Individu - Kognitif - Hubungan - Kepuasan
- Variabel Lingkungan - Personal Diversi - Macam Isi - Pengetahuan - Personal Identity - Hubungan dengan isi
Sumber: Kriyantono, 2007:206 Anteseden meliputi veriabel individual yang terdiri dari data demografis
seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Blumer
menyebutkan tiga orientasi motif, yaitu: orientasi kognitif kebutuhan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas, diversi kebutuhan akan pelepasan dari
tekanan dan kebutuhan akan hiburan, serta identidas personal menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan
atau situasi orang itu sendiri. Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai
hubungan antar individu konsumen dengan isi media yang dikonsumsi atau media
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan.
2.1.11 Informasi