Universitas Sumatera Utara
3. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu
kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai
aktivitas rutin
perusahaan, juga
menjelaskan mengenai
perkembangan perusahaan tersebut. Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform.
4. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang
bersifat internal public relations dalam perusahaan tersebut.
2.1.6 Fungsi Public Relations
Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh Public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang Public
relations. Jadi, Public Relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan
perusahaan dan menjamin kepentingan publik Kriyantono, 2012:58. Secara praktis, diketahui bila berbicara mengenai fungsi dari public relations
itu sendiri, tidaklah akan terlepas begitu saja kaitannya dengan kegiatan public relations. Karena melalui kegiatan public relations itu dapat secara jelas langsung
dapat diketahui mengenai fungsi apa saja yang dilakukan oleh kegiatan public relations itu, baik kegiatannya dalam bentuk eksternal maupun internal Danandjaja,
2011:18. Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and
Problems mengemukakan tiga fungsi public relations Effendy, 1993:137: 1.
Mengabdi kepada kepentingan umum It should serve the public‟s
interest. 2.
Memelihara komunikasi yang baik Mantain good communication. 3.
Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik And stress goodmorals and manners.
2.1.7 Kegiatan Public Relations
Seperti yang telah dijelaskan di latar belakang masalah, dalam menjalankan tugasnya, Public Relations dibagi menjadi dua macam, yaitu internal Public
Relations publik intern dan external Public Relations publik ekstern. Bagi publik
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
intern, kegiatan Public Relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya,
komunikasi antar bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan
Suhandang, 2004:73-74. Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai
pada pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Mereka harus menyadari bahwa sebagai anggota atau keluarga dari perusahaan, mereka akan selalu
mendapat sorotan dari publik yang ada di luar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan perbuatan seorang karyawan atau keluarganya dapat mempengaruhi nama baik
instansi atau perusahaan di mana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan tersebut diharapkan muncul kegairahan kerja dari para pegawainya. Baik secara
ekonomi, sosial, maupun secara psikologis Suhandang, 2004:74. Menurut Danandjaja 2011:32-33, bentuk-bentuk dari kegiatan internal
public relations dapat dibagi menjadi hubungan dengan publik karyawan employee realtions, hubungan manusiawi Human relations, hubungan dengan publik buruh,
dan hubungan dengan publik pemegang saham stockholder relations. Dalam penelitian ini, hubungan yang terjadi termasuk ke dalam hubungan manusiawi.
Tujuan dari hubungan manusiawi ini adalah untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri publik karyawan terhadap masalah yang dihadapinya melalui cara bimbingan
public relations counseling. Di dalam hubungan manusiawi ini, seorang manajer atau Public Relations harus menciptakan kondisi rasa kesejahteraan di antara publik
karyawan dengan pimpinan, rasa kesetiakawanan di antara publik karyawan dengan pimpinan, dan rasa ketentraman dalam bekerja di antara publik karyawan.
2.1.8 Media Internal Public Relations