Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan

Pada hasil sebelumnya, dapat dilihat bahwa pengetahuan responden yang terbanyak adalah kategori kurang yaitu 56 responden 61,5, namun sebagian besar sikap responden masuk pada kategori cukup yaitu 49 responden 53,8. Peneliti berpendapat bahwa jika pengetahuan baik, belum tentu sikap menjadi baik dan jika pengetahuan kurang, belum tentu sikap menjadi kurang karena sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap suatu stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat atau emosi yang bersangkutan seperti rasa takut terhadap AIDS karena AIDS dinilai sangat mengerikan.

5.2. Faktor Pendukung

5.2.1 Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan

Tindakan adalah kecenderungan untuk bertindak praktik. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan diperlukan faktor pendukung seperti sarana pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh untuk pertanyaan apakah ada tersedia sarana untuk mendukung upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di daerah tempat ibu tinggal, sebanyak 24 responden 26,4 menyatakan ada, 36 responden 39,6 menyatakan tidak ada, dan 31 responden 34,1 menyatakan tidak tahu. Pada saat responden yang menjawab ada diberikan pertanyaan mengenai apa saja sarana yang responden ketahui, jawaban yang dikemukakan adalah puskesmas, klinik dan praktek bidan swasta. Berdasarkan jawaban responden tentang pertanyaan apakah ibu dapat dengan mudah mengakses setiap sarana pelayanan kesehatan yag tersedia, sebanyak 24 responden 26,4 menyatakan ya, 5 responden 5,5 menyatakan tidak, dan 62 Universitas Sumatera Utara responden 68,1 menyatakan tidak tahu. Adapun responden yang menyatakan tidak dan tidak tahu merupakan responden yang sebelumnya menjawab tidak ada dan tidak tahu untuk pertanyaan mengenai apakah tersedia sarana untuk mendukung upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di daerah tempat ibu tinggal. Hasil penelitian pada tabel 4.28 juga menunjukkan bahwa tidak ada sarana lain seperti mobile klinik karena 41 responden 45,1 menyatakan tidak pernah ada dan 50 responden 54,9 menyatakan tidak tahu, demikian juga dengan LSM, sebanyak 22 responden 24,2 menyatakan tidak pernah dan 69 responden 75,8 menyatakan tidak tahu untuk jawaban mengenai pernyataan apakah ibu pernah difasilitasi oleh LSM yang bergerak dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi termasuk diberikan informasi terkait HIV. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti berpendapat bahwa sarana yang tersedia kurang maksimal dalam memberikan pelayanan termasuk informasi mengenai bahaya HIV dan pencegahannya kepada responden yang dalam hal ini adalah ibu rumah tangga yang berdomisili di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan, Kecamatan Tanjung Morawa. Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam bidang ini sebaiknya bisa merangkul bidang KIA di Puskesmas untuk bersama-sama menggerakkan program Posyandu dalam mencegah penularan HIV dari ibu ke janin. Hal ini terkait juga dengan program bidang KIA yaitu pencegahan penularan HIV kepada ibu dan bayi

5.2.2. Tingkat Ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan