Pengetahuan Tentang HIVAIDS Secara Umum

untuk bertindak. Peneliti juga memiliki pendapat yang sama bahwa faktor pekerjaan memengaruhi responden dalam bertindak untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke janinan. Dari penelitian yang sudah dilakukan, ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan di luar rumah tangga dinilai lebih tanggap dan perduli dalam bertindak. Hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki pekerjaan di luar rumah tangga sehingga memiliki banyak waktu luang seperti mendengar informasi tentang HIVAIDS di radio dan televisi, serta mau mengikuti berbagai penyuluhan termasuk penyuluhan tentang HIVAIDS. Sementara itu, ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan di luar rumah tangga merasa sudah sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga merasa tidak punya waktu baik untuk sekedar mencari informasi, mengikuti penyuluhan, maupun tindakan lainnya. Ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan di luar rumah tangga mengaku bahwa hal ini belum menjadi prioritas bagi mereka karena banyak hal lain yang lebih penting dan mendesak untuk dipikirkan dan dikerjakan.

5.1.2. Pengetahuan Responden

Pengetahuan responden dalam pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 terdiri dari pengetahuan tentang HIVAIDS secara umum dan pengetahuan tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke janin.

a. Pengetahuan Tentang HIVAIDS Secara Umum

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pada tabel 4.5, hanya 11 responden yang mengetahui kepanjangan dari HIV, dan pada tabel 4.6 hanya 9 responden yang mengetahui kepanjangan dari AIDS. Pertanyaan ini merupakan salah Universitas Sumatera Utara satu pertanyaan untuk mengetahui gambaran pengetahuan secara mendasar, karena peneliti menilai bahwa jika responden mengetahui kepanjangan dari HIV dan AIDS, responden diasumsikan sering membaca atau mencari informasi sehingga pengetahuan dinilai akan lebih baik. Namun ternyata cukup banyak responden yang belum mengetahuinya, sehingga responden tersebut dinilai kurang mendapatkan informasi pengetahuan tentang HIVAIDS. Pada tabel 4.7 dapat dilihat seluruh responden ternyata sudah mengetahui bahwa AIDS merupakan penyakit berbahaya yang harus dihindari. Namun masih banyak responden yang tidak terlalu paham tentang cara-cara pencegahan dan penularan HIV. Sebanyak 19 responden masih beranggapan bahwa serangga bisa saja menularkan HIV, peneliti beranggapan bahwa 19 responden ini tidak paham mengenai cara penularan HIV. Berdasarkan tabel 4.9. hanya 25 27,5 responden yang mengetahui cara penularan HIV lebih dari 4 dan sebanyak 31 responden 34,1 menjawab kurang dari 4. Peneliti memasukkan pertanyaan ini pada kuesioner karena beranggapan bahwa ini merupakan pertanyaan untuk melihat pengetahuan dasar responden mengenai cara penularan HIV, karena seseorang yang baik pengetahuannya tentang topik ini tahu bahwa serangga tidak bisa menularkan HIV. Mengenai gejala terinfeksi HIV, tabel 4.11 menunjukkan sebanyak 62 responden menjawab kurang dari 4 untuk pertanyaan.tentang gejala-gejala terinfeksi HIV, 27responden 29,7 menjawab 4 sampai 6, dan 2 responden 2,2 yang menjawab lebih dari 6.Adapun pernyataan yang sering dipilih adalah demam Universitas Sumatera Utara berkepanjangan, berat badan menurun, bercak-bercak di kulit dan daya tahan tubuh menurun, dan jawaban atau pernyataan yang jarang dipilih adalah radang otak. Jawaban – jawaban yang dipilih oleh kebanyakan responden merupakan jawaban yang bersifat umum, jawaban lain yang lebih spesifik seperti infeksi penyakit penyerta dan radang otak jarang diketahui dan dipilih oleh responden. Responden mengatakan bahwa gejala yang mereka jawab adalah gejala yang paling sering mereka lihat secara kasat mata saja, untuk gejala yang lebih spesifik mereka tidak mengetahuinya karena jarang memperoleh maupun mencari informasi tentang HIVAIDS. Dari pertanyaan tentang cara agar terhindar dari HIV, masih banyak responden yang hanya menjawab kurang dari 3 pernyataan. Pernyataan yang ada antara lain : setia pada satu pasangan saja, tidak menggunakan jarum suntik yang sudah tidak steril, menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi, memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan yang tersedia dan mencari informasi yang benar tentang penyakit HIVAIDS dan perkembangannya. Pernyataan yang paling sering dipilih responden adalah setia pada satu pasangan saja dan pernyataan yang paling banyak tidak dipilih adalah menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi karena responden tersebut sebelumnya tidak pernah mendengar bahwa menggunakan kondom dapat mencegah ibu dan bayi terinfeksi HIV. Hasil wawancara juga diketahui bahwa jarang sekali ibu rumah tangga yang memilih kondom sebagai alat kontrasepsi dan merasa cukup tabu untuk membahas tentang penggunaan kondom. Sebagian ibu mungkin mengasumsikan hal yang negatif tentang penggunaan kondom. Universitas Sumatera Utara

b. Pengetahuan Tentang Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Janin