Pendidikan Responden Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

b. Pendidikan Responden

Sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir SD yaitu sebanyak 19 responden 20,9. Pada kerangka konsep peneliti telah menggambarkan bahwa karakteristik responden yaitu pendidikan akan memengaruhi tindakan responden. Peneliti berpendapat bahwa ibu dengan pendidikan Diploma, dan Sarjana lebih tinggi tingkat pengetahuannya tentang HIV jika dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan lebih rendah. Hal ini dapat dilihat pada data statistik di lampiran. Responden dengan pendidikan yang baik akan memiliki pola pikir yang lebih baik sehingga akan lebih mudah memasuki tahap belajar agar menjadi tahu dan kemudian ada keinginan untuk bertindak. Selain itu, orang dengan pendidikan formal yang lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi dibanding orang dengan tingkat pendidikan formal yang lebih rendah, karena akan lebih mampu dan mudah memahami arti dan pentingnya kesehatan serta pemanfaatan pelayanan kesehatan Notoatmodjo, 2003. Namun hasil penelitian di lapangan juga telah menunjukkan bahwa masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah tidak dapat dipastikan bahwa dia melakukan tindakan yang kurang dalam upaya mencegah penularan HIV dari ibu ke janin. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian bahwa ada responden yang berpendidikan terakhir SD tetapi pada tindakannya responden berada pada kategori yang baik untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke janin. Pendidikan pada dasarnya merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi pengetahuan seseorang. Pengetahuan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan oleh individu. Namun masih ada faktor Universitas Sumatera Utara lain yang dapat mempengaruhi seseorang untuk bertindak, bisa saja faktor lain itu lebih dominan dalam diri responden tersebut. Sejalan dengan Mubarak 2007 yang menyatakan bahwa selain faktor pendidikan, masih ada faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dalam kecenderungannya untuk betindak. Faktor – faktor tersebut antara lain faktor pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar, dan informasi yang diterima. Jika dilihat pada kerangka konsep yang bersumber dari teori Lawrence Green 1980, dapat diketahui juga bahwa bukan hanya pengetahuan dan variabel demografi pendidikan saja yang mempengaruhi tindakan seseorang. Masih banyak faktor lain yang akan mempengaruhi tindakan responden, diantaranya dukungan suami, dukungan petugas kesehatan dan ketersediaan sarana. Namun untuk lebih membuktikan pendapat peneliti mengenai hal – hal di atas, dibutuhkan studi korelasi untuk melihat hubungan variabel – variabel tersebut dengan perilaku ibu rumah tangga terhadap pencegahan penularan HIV di Kelurahan Tanjung Morawa Pekan.

c. Pekerjaan Responden